Sukses

Hingga Saat Ini, PDIP Masih Upayakan Anies Dapat Tiket Pilgub DKI Jakarta

PDIP dan Anies harus mencari rekan partai koalisi karena partai berlambang banteng itu tidak dapat mengusung pasangan calon secara tunggal.

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan sinyal bahwa Anies Baswedan masih memiliki peluang untuk kembali menduduki jabatannya sebagai Gubernur Jakarta. Ya, partai politik itu membuka peluang memberikan tiket kepada Anies untuk maju, namun PDIP dan Anies harus mencari rekan partai koalisi karena partai berlambang banteng itu tidak dapat mengusung pasangan calon secara tunggal.

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan bila mereka mengusung Anies, kemungkinan akan diduetkan dengan Hendrar Prihadi. Yakni kader PDIP yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Semarang dan kini masih sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

"Mungkin nanti PDIP bisa bawa Anies dan Hendrar orang keduanya (cawagub)," kata Said Abdullah.

Tapi harapan Anies maju bersama PDIP belum memiliki peluang 100 persen dapat mendaftar ke KPU. Karena saat ini, Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus terus menghimpun kekuatan untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Sehingga partai-partai yang sebelumnya ingin mendukung Anies seperti Nasdem, PKB dan PKS kini berbalik arah bergabung ke KIM plus.

Bila hanya PDIP sendiri, Anies tidak dapat berangkat ke Kantor KPU DKI untuk mendaftar karena tidak memenuhi syarat pencalonan. Said mengatakan, jika pada akhirnya PDIP tidak bisa karena sudah ada KIM Plus terkonsolidasi, maka partai berlambang banteng itu tak punya kawan lagi untuk maju. 

"Ya apa boleh buat. Kami akan berbicara kepada rakyat pada waktunya mungkin oleh Pak Sekjen bahwa PDI Perjuangan tidak bisa mencalonkan untuk Pilkada DKI yang akan datang," ucap Said Abdullah.

Informasi terkini, kekuatan KIM Plus terdiri dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, Gelora, Garuda, PKS, PKB, NasDem, PPP, dan Perindo. Kemungkinan paslon yang akan diusung adalah Ridwan Kamil dan Suswono. 

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini