Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Supratman Andi Agtas ke Istana Kepresidenan, Jakarta. Apa yang dibahas?
Menurutnya, ia dengan Jokowi membahas soal undang-undang koperasi. Supratman diminta Jokowi untuk melakukan harmonisasi.
Baca Juga
"Beliau (Jokowi) hanya membicarakan itu terkait pokoknya terkait undang-undang karena kebetulan saya latar belakang di badan legislasi, kemudian beliau juga menyarankan dilakukan harmonisasi supaya undang-undang tidak tumpang tindih satu sama yang lain," kata Supratman di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8/2024).
Advertisement
"Penggunaan metode omnibus menjadi salah satu alternatif dalam rangka membenahi kekacauan dalam harmonisasi undang-undang kita," lanjut dia.
Supratman mengatakan, Jokowi juga menekankan masalah lembaga pemasyarakatan (lapas). Selain itu, persoalan Imigrasi turut menjadi perhatian Jokowi.
"Kedua menyangkut soal masalah di lapas, agar Kemenkumham bisa memberikan perhatian khusus dan juga pelayanan di Imigrasi. Ketiga hal itu ditekankan dan ini pertama kalinya saya diundang oleh presiden, beliau ingin mendapatkan gambaran," ucap dia.
Supratman mengaku, tidak ada pembahasan atau arahan dari Jokowi terkait musyawarah nasional (munas) partai politik.
Diketahui, dalam sepekan ke depan sejumlah parpol menggelar hajatan tahunan. Seperti Golkar menggelar Munas dan Rapimnas pada 20-21 Agustus 2024, Muktamar PKB pada 24-25 Agustus, Kongres PAN 23-24 Agustus, dan kongres Nasdem pada 25-27 Agustus.
"Tidak ada, tidak ada, sama sekali tidak dibicarakan tadi," ujar dia.
Supratman Andi Agtas Gantikan Yasonna Jadi Menkumham, Dapat Pesan dari Prabowo
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencopot politikus PDIP Yasonna Laoly dari kursi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham). Jabatan tersebut kini dipegang oleh politikus Partai Gerindra Supratman Andi Agtas.
Supratman mengaku, sebelum dilantik sebagai Menkumham, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menitipkan sebuah pesan kepadanya agar bisa amanah dalam mengemban posisi menteri.
"Tadi pagi kami juga telah bertemu dengan Bapak Prabowo, presiden terpilih, beliau memesankan kepada kami untuk menjaga republik ini, jangan melakukan segala sesuatu yang perbuatan tercela, dan Insyaallah itu akan menjadi tugas yang akan kami jalankan," kata Supratman Andi Agtas usai dilantik di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 19 Agustus 2024.
Soal tugas dan fungsinya, serta program yang akan dijalankan sebagai Menkumham, Supratman mengatakan, belum bisa berbicara banyak. Sebab di sisa masa jabatannya yang kurang lebih hanya dua bulan, utamanya roda birokrasi harus bisa berjalan dan diharapkan semakin lebih baik.
"Ini kan ada sebuah birokrasi ya, jadi apa yang baik tetap kita lanjutkan, yang tidak baik kita sempurnakan," jelas dia.
Supratman mengaku, sudah berbicara empat mata dengan Yasonna Laoly. Dia pun meminta arahan agar dapat meneruskan tugas-tugasnya supaya Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) bisa lebih sempurna.
Â
Advertisement
Yasonna soal Supratman Andi Agtas Jadi Menkumham Baru: Orang yang Baik
Mantan Menkumham Yasonna Laoly mengaku mengenal dekat sosok penggantinya Supratman Andi Agtas. Nama terakhir telah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Yasonna bercerita, telah menghubungi Supartman Andi Agtas usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena, sudah mengenal baik sosok sejak lama. Dia pernah sama-sama di Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
"Hubungan kami sebagai Baleg dan Kementerian itu kan intens dalam soal Prolegnas, pembahasan undang-undang, dan lain-lain," kata dia usai menghadiri Upacara Hari Pengayoman, Senin (19/8/2024).
"Kemarin sore saya telepon beliau, saya ucapkan selamat kepada dia. Beliau mengucapkan terima kasih," sambung dia.
Yasonna meyakini, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bawah kepimpinan Supratman Andi Agtas akan semakin lebih baik. Yasonna siap membantu bila mana beliau membutuhkan masukan-masukan ke depannya.
"Beliau orang yang saya kira bisa meneruskan, orang yang baik, mampu, cakap, untuk meneruskan menjadi pemimpin di Kementerian hukum dan HAM," ucap dia.
Di sisi lain, Yasonna juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya selama 10 tahun kurang 2 bulan.
Ungkapan rasa terima kasih juga ditujukan kepada Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, karena merekomendasikan nya menjadi menteri hukum dan HAM sejak tahun 2014.
Â
Â
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com