Sukses

PKBSI Gelar Action Indonesia Day, Dukung Upaya Konservasi Satwa Liar Melalui Kebun Binatang

Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) gelar Action Indonesia Day: Ayo Ikut Serta dan Dukung Upaya Konservasi Satwa Liar Melalui Kebun Binatang dukung upaya pelestarian dan perkembangbiakkan satwa liar yang nantinya akan dikembalikan ke habitat aslinya.

Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) menyelenggarakan media gathering di Jagat Satwa Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada hari ini, Rabu (21/8/2024).

Tema yang diusung kali ini 'Action Indonesia Day: Ayo Ikut Serta dan Dukung Upaya Konservasi Satwa Liar Melalui Kebun Binatang' dilaksanakan secara serentak di Indonesia, Eropa, dan Amerika.

Hal ini bertujuan mengedukasi masyarakat dan media untuk mendukung upaya pelestarian dan perkembangbiakkan satwa liar yang nantinya akan dikembalikan ke habitat aslinya.

Mengutip laman PKBSI, PKBSI bertujuan untuk memperat hubungan dan kerjasama antar pengelola Lembaga Konservasi di Indonesia, mewujudkan pengelolaan Lembaga Konservasi secara profesional yang berperan dalam konservasi, edukasi, riset, dan rekreasi, serta berperan dalam upaya konservasi dan perlindungan satwa Indonesia.

Sekretaris Jenderal atau Sekjen PKBSI Tony Sumampau mengatakan, PKBSI memiliki peran untuk mengembangbiakkan satwa langka diluar habitatnya.

"Sebagai lembaga konservasi Ex-Situ, untuk mengembangbiakkan satwa langka di luar habitatnya. Dan merupakan benteng terakhir penyelamatan satwa. PKBSI juga menyelamatkan satwa yang terancam punah karena kerusakan habitatnya, menjaga kemurnian genetik, dan sebagai tempat penitipan satwa-satwa langka milik negara," ujar Tony, Rabu (21/8/2024).

Kemudian, Kasubdit Pengawetan Spesies dan Genetik Badi'ah menjelaskan, adanya peningkatan jumlah pengunjung di kebun binatang dalam dua tahun terakhir ini.

Hal tersebut, kata Ba'diah, terjadi adanya inovasi yang dilakukan oleh Lembaga Konservasi dalam melestarikan satwa dan menambah edukasi kepada masyarakat.

"Inovasi yang dilakukan dalam dua tahun terakhir untuk meningkatkan jumalah pengunjung adalah adanya kooperatif bleeding, meningkatkan upaya edukasi ke masyarakat sesering mungkin untuk mendapatkan manfaat saat berkunjung ke Lembaga Konservasi (LK), dan perkembangbiakan spesies dan akan dilepas kembali ke alam untuk meningkatkan populasi nya di alam," ucap dia.

 

2 dari 2 halaman

Titip Pesan bagi Generasi Muda, Ingatkan Kebun Binatang Penting Jadi Tempat Edukasi

Ba'diah juga menyampaikan pesan untuk generasi muda saat ini untuk lebih banyak menulis edukasi mengenai aktivitas konservasi satwa liar hingga berharap adanya dorongan serta dukungan generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan konservasi satwa.

"Generasi muda, teman-teman media mulai banyak menulis upaya penyelamatan satwa, pengembangbiakan spesies endemik dan prioritas yang mewarnai indonesia agar generasi muda terdorong untuk terlibat dalam kegiatan konservasi spesies ini," jelas Badi'ah.

Kabid Edukasi dan Kepelatihan PKBSI Muhammad Piter Kombo menambahkan, hasil riset dari laman FaceBook Taman Margasatwa Ragunan mengengai peningkatan jumlah pengunjung sebesar 50% penduduk di Jakarta berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan sebesar 5,546 juta di tahun 2019.

"Dan riset melalui Suara Surabaya mengenai jumlah kunjungan kebun binatang Surabaya sebesar 2,193 juta di tahun 2023," terang Piter.

Dia menjelaskan, masyarakat Indonesia umumnya memiliki tujuan berwisata untuk piknik dan mengenalkan satwa yang ada di kebun binatang kepada anak-anaknya serta dapat memberikan dampak positif dengan menciptakan suasana seru dan ceria untuk mereka.

"Masyarakat Indonesia umumnya tujuan jalan jalan, berekreasi, bertamasya adalah piknik atau orang tua nya yang mau mengenalkan satwa yang ada di kebun binatang. Aktivitas yang dihasilkan dari anak-anak berwisata ke kebun binatang adalah menghasilkan keceriaan dan suasana senang untuk mereka," terang Piter.

Menurut dia, kebun binatang menjadi tempat wisata penting sebagai wadah edukasi karena aktivitas mengenal satwa secara langsung tidak akan dipelajari di sekolah.

"Pembelajaran mengenai perkenalan satwa secara langsung tidak dapat dipelajari di sekolah, maka dari itu kebun binatang menjadi tempat penting sebagai wadah edukasi untuk anak-anak atau pelajar," jelas Piter.

 

(Arviola Marchsyalina)