Sukses

PBNU Segera Umumkan Hasil Temuan Sebelum Muktamar PKB Digelar

Panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana mengumumkan hasil temuannya untuk membenahi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam 1-2 hari ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berencana mengumumkan hasil temuannya untuk membenahi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam 1-2 hari ke depan.

Adapun pengumuman ini akan dilakukan panel PBNU sebelum Muktamar PKB digelar pada 24-25 Agustus 2024. Hal ini disampaikan Ketua PBNU Umarsyah di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).

"Terkait dengan pembacaan hasil atau konklusi dari tim panel ini menjadi kewenangan Kiai Anwar dan Kiai Amin, InsyaAllah 1-2 hari ini akan disampaikan," kata Umar.

Menurut Umar, kesimpulan tersebut juga akan berkaitan dengan Muktamar PKB yang berlangsung di Bali. Meski begitu, dia mengaku tim panel menunggu arahan Ketua Umum (Ketum) PBNU Yahya Cholil Staquf.

"Apa sih yang dilakukan dalam menghadapi Muktamar PKB ini, nah kita sedang menunggu instruksi ketua umum PBNU karena semua apa yang kita lakukan itu di bawah satu komando, yang komandonya ada di tangan ketua umum," jelasnya.

Umar bilang, Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf memegang mandat dari Rais Aam untuk membenahi PKB. Umar meyakini, kesimpulan yang akan disampaikan itu bakal membantu perbaikan PKB ke depan.

"Yakin lah teman-teman bahwa proses-proses ini berjalan menuju satu titik InsyaAllah akan terjadi perubahan-perubahan yang lebih baik untuk DPP PKB," ucapnya.

Lebih lanjut, Umar menyebut soal waktu, strategi, hingga taktik itu menjadi rahasia dapur dari Yahya Cholil Staquf. Panel PBNU, ujar dia hanya menunggu instruksi.

"Kami pun sebagai bagian dari tim ini, itu hanya menerima instruksi day to day, semuanya disampaikan oleh ketua umum berdasarkan rapat besar," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cak Imin Tak Penuhi Undangan Dialog, PBNU: Tidak Dukung Upaya Konsultif

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengundang Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin untuk berdialog dan memberikan keterangan terkait masalah hubungan Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB, Rabu (21/8/2024).

Acara dijadwalkan digelar pukul 12.30 WIB, namun hingga pukul 13.53 WIB Cak Imin tak kunjung datang. Ketua PBNU Umarsyah mengatakan, Cak Imin diundang guna mendalami informasi hubungan PBNU dan PKB yang memanas.

"Kami menunggu kehadiran Ketua Umum DPP PKB Pak Muhaimin Iskandar untuk melakukan pendalaman dengan meminta informasi-informasi baik secara lisan maupun tertulis yang kita harapkan beliau bawa ke sini pada hari ini," kata Umarsyah di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2024).

"Sampai saat ini, tidak ada informasi sedikit pun mengenai apakah beliau akan hadir atau tidak. Setelah 1 jam lebih kita menunggu, kita simpulkan Pak Muhaimin tidak hadir," katanya menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Niat Baik

Umarsyah menjelaskan, undangan dialog kepada Cak Imin merupakan niat baik PBNU untuk melakukan konfirmasi soal isu yang beredar. Ketidakhadiran Cak Imin dinilai tak mendukung upaya konsultif yang diinisiasi PBNU.

"Kami akan klarifikasi kepada beliau sebenarnya dengan cara langsung bertemu tatap muka. Tapi Alhamdulillah, ketidakhadiran beliau ini tentu tidak mendukung upaya konsultif PBNU untuk melakukan perbaikan dari partai PKB ini," ungkapnya.

Umar menyatakan, ada tiga hal yang menjadi fokus PBNU untuk dibicarakan dengan Cak Imin. Tiga fokus itu, kata dia adalah hasil kesimpulan sementara tim panel PBNU.

"Pertama, masalah kewenangan dari Dewan Syuro yang semakin hari semakin menipis, semakin bergeser ke Ketua Umum DPP PKB. Hal ini ingin kita konfirmasi kepada beliau. Kedua masalah permusyawaratan juga kami ingin konfirmasi. Ketiga kaitannya dengan tata kelola organisasi," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini