Sukses

Pemkot Tangerang Libatkan Sanitarian untuk Berikan Edukasi PHBS dalam Pembiasaan MBG

Diperlukan edukasi tentang pentingnya penerapan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) bagi para pelajar yang dalam masa pembiasaan MGB dilakukan oleh pihak sekolah,

Liputan6.com, Jakarta Para pelajar di Kota Tangerang mendapatkan sarana edukasi tentang pentingnya nutri seimbang, untuk hidup yang lebih sehat. Salah satunya melalui penerapan program pembiasaan Makan Bergizi Gratis (MBG). Untuk mendukung hal itu, diperlukan edukasi tentang pentingnya penerapan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) bagi para pelajar yang dalam masa pembiasaan MGB dilakukan oleh pihak sekolah, dengan melibatkan Sanitarian dari Puskesmas di sekitar sekolah yang sedang menjalankan pembiasaan MBG.

"Tentunya asupan nutrisi dan gizi seimbang yang telah diberikan melalui pembiasaan MBG ini, juga harus dibarengi dengan kesadaran bersama khususnya para siswa/i akan pentingnya PHBS. Salah satu yang harus dilakukan dalam pembiasaan MBG ini adalah mencuci tangan dengan baik dan benar sebelum atau sesudah makan," ujar Sanitarian dari Puskesmas Kedaung Wetan, Rini Susilowati, yang ditugaskan untuk mengedukasi para siswa SDN Kedaung Wetan Baru 1 Kota Tangerang dalam pembiasaan MBG, Rabu, (21/8).

Rini, menjelaskan, ada enam langkah yang harus dipahami oleh para siswa/i bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar. Pertama adalah menuangkan cairan Hand Rub (antiseptik berbasis alkohol) pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara perlahan dengan arah memutar. Kedua, mengusap dan menggosok kedua punggung tangan secara bergantian. Ketiga, menggosok sela-sela jari tangan hingga bersih. Keempat, mulai bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci. Dan kelima adalah menggosok dan memutar kedua ibu jari secara bergantian.

"Dan yang terakhir adalah meletakkan ujung jari ke telapak tangan, kemudian digosok secara perlahan. Dengan melakukan cuci tangan yang baik dan benar, tangan menjadi  bersih dan bebas kuman sehingga terhindar dari penularan berbagai macam kuman penyakit," kata Rini. 

Rini, juga mengimbau, edukasi tentang penerapan PHBS tersebut tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga dan masyarakat luas. Upaya tersebut, lanjut Rini, dilakukan agar anak-anak menjadi sehat dan cerdas, di mana dalam hal ini semua pihak punya andil berkontribusi dan berkolaborasi. 

"Ini juga salah satu upaya kami dalam menyampaikan edukasi kepada anak-anak dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Rini.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.