Sukses

DLHK Kota Depok Jelaskan Penataan Sampah TPA Cipayung

Permasalahan pokok dari persampahan di Kota Depok adalah over capacity.

Liputan6.com, Jakarta - Penutupan sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sempat menjadi polemik. Akibatnya, terjadi penumpukan sampah di sejumlah wilayah dan kini sudah berangsur diangkut, setelah TPA Cipayung kembali dibuka.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Abdul Rahman mengatakan, TPA Cipayung merupakan fasilitas pengolahan sampah yang ada di kota Depok. Permasalahan pokok dari persampahan di Kota Depok adalah over capacity.

“Langkah taktis, segera dan langkah cepat yang kita lakukan adalah pelebaran area landfied di sisi Selatan, di sisi Utara dan sisi barat,” ujar pria yang kerap disapa Abra kepada Liputan6.com, Rabu (21/8/2024).

Abra menjelaskan, dibutuhkan penambahan alat berat untuk penataan TPA Cipayung. Adapun alat berat yang dibutuhkan loader, excavator, dan dozer, untuk memindahkan dan melakukan penataan sampah TPA Cipayung.

“Untuk excavator sendiri kita membutuhkan 12, kita punya lima, kita tambah lagi 5 tapi hari ini baru 4, besok akan tambah satu lagi,” jelas Abra.

Begitupun untuk dozer, lanjut Abra, DLHK membutuhkan lima doser dan yang sudah dimiliki sebanyak tiga dozer sehingga akan ditambah dua alat lagi. UNtuk alat berat loader dinilai sudah cukup untuk melakukan penataan dan memaksimalkan area TPA Cipayung.

“Langkah ini kita ambil untuk mengatasi stagnasi, terjadinya keterlambatan karena di TPA bagian belakang sering sekali gugur ya, setelah dinaikan sampahnya, lalu longsor,” ucap Abra.

2 dari 3 halaman

Maksimalkan Sisi Utara

TPA Cipayung memiliki luas area maksimal mencapai 13,9 hektar, namun hanya 8,9 hektar yang efektif untuk penampungan sampah. Rencananya, DLHK Kota Depok akan memaksimalkan sisi utara yang memiliki dua hektar, dan sisi selatan satu hektar.

“Nantinya setelah dilakukan penataan dan pemerataan, TPA Cipayung cukup menampung sampah selama tiga sampai 4 bulan,” terang Abra.

3 dari 3 halaman

Penataan

Abra mengungkapkan, setelah dilakukan penataan, sampah di TPA Cipayung memiliki ketinggian mencapai 20 meter. Abra tidak memungkiri, penataan TPA Cipayung yang saat ini dikerjakan hanya memindahkan sampah ke sisi area yang dapat dimaksimalkan.

“Ya, ke Nambo (pembuangan sampah), kemudian longsor-longsornya di naikan, kita juga memaksimalkan area yang dapat digunakan, makanya ini kan masih punya waktu tiga sampai empat bulan kedepan,” pungkas Abra.