Sukses

Batal Hadiri Penutupan Muktamar, Waketum: PKB Pastikan Akan Selalu Bersama Prabowo

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengaku pihaknya menghormati ketidakhadiran Prabowo Subianto di penutupan Muktamar.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto batal menghadiri penutupan Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua Bali pada hari ini, Minggu (25/8/2024).

Wakil Ketua Umum atau Waketum PKB Jazilul Fawaid mengaku pihaknya menghormati ketidakhadiran Prabowo di penutupan Muktamar PKB.

"Ya memang komitmen Pak Prabowo untuk hadir cukup besar tapi memang agenda mendesak kita harus memahami. Oleh sebab itu panitia muktamar PKB memahami ketikdahiran Pak Prabowo," ujar Jazilul saat diwawancarai di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8).

Lebih lanjut, meski Prabowo tak hadir dalam penutupan Muktamar, PKB selalu mendoakan agar Prabowo selalu mencurahkan pikirannya untuk masyarakat.

Selain itu, Jazilul juga menegaskan komitmen PKB akan selalu bersama Prabowo.

"Tanpa mengurangi rasa hormar tentu kami selalu mendoakan agar Pak Prabowo diberikan kesahatan untuk terus mencurahkan pikirannya dab menerima mandat rakyat sebaik-baiknya. PKB akan bersama pak Prabowo," tandas Jazilul.

Sebelumnya, Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto absen pada acara penutupan Muktamar PKB di Nusa Dua, Bali, Minggu (25/8/2024).

Penutupan Muktamar PKB hanya dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) RI sekaligus Ketua Dewan Syuro PKB Ma'ruf Amin.

Dari pantauan merdeka.com di lokasi, Ma'ruf Amin tiba sekitar pukul 12.00 WITA. Kedatangannya disambut langsung oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan jajaran petinggi PKB.

Terlihat Ma'ruf Amin mengenakan setelan jas berwarna hitam dan sarung berwarna hijau. Usai bersalam, mereka pun memasuki ruang Muktamar PKB.

Sebelumnya, Prabowo dijadwalkan akan hadir dalam penutupan Muktamar ke-VI PKB di Bali. Hal itu sempat disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Syaiful Huda.

"Pak presiden terpilih, Pak Prabowo Subianto, akan hadir langsung. Semoga sesuai dengan jadwal," kata Huda saat menggelar konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali pada Sabtu 24 Agustus 2024.

 

Reporter: Alma Fikhasari (Merdeka.com)

 

2 dari 3 halaman

Cak Imin Ungkap Alasan Prabowo Batal Hadir Penutupan Muktamar PKB: Tiba-Tiba Masuk Angin

Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkapkan alasan Presiden terpilih Prabowo Subianto batal hadir ke acara penutupan Muktamar ke-VI PKB, di Nusa Dua, Bali, Minggu (25/8/2024).

Dia menyebut, kondisi Prabowo Subianto tiba-tiba kurang baik. Sehingga, kata Cak Inim, agenda kunjungannya ke Muktamar dibatalkan.

"Saya tadi pagi dikabari oleh Ajudan Beliau, Mas Teddy. Beliau (Prabowo) tiba-tiba kondisinya agak masuk angin, kurang sehat," ujar Cak Imin, saat diwawancarai di Nusa Dua, Bali, Minggu (25/8/2024).

Namun, Ketua Umum Partai Gerindra itu menitipkan salam kepada seluruh kader PKB.

"Sehingga beliau titip salam untuk semuanya," jelas Cak Imin.

 

3 dari 3 halaman

Pertimbangkan Seruan PBNU, Muktamar Tandingan PKB Bakal Digelar di Jakarta Pekan Depan

Sekelompok barisan yang mengklaim sebagai bagian dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai Muktamar yang diselenggarakan di Nusa Dua Convention Center, Bali pada 24-25 Agustus 2024 adalah tidak sah.

Termasuk keputusan di dalam Muktamar tersebut, di mana, Mumaimin Iskandar (Cak Imin) kembali didapuk sebagai Ketua Umum PKB Periode 2024-2029.

"Muktamar PKB dapat mengganggu stabilitas keamanan, ketenangan masyarakat dan wisatawan di seluruh Bali," ujar Sekretaris DPP PKB A Malik Haramain dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (25/8/2024).

Malik juga mengklaim, Muktamar PKB di Bali berlangsung secara tertutup dan menyalahi prinsip kaidah demokrasi serta cacat organisatoris.

Sehingga, lanjut dia, pengumpulan surat dukungan DPC PKB kepada Muhaimin Iskandar sebagai mandat kembali menjadi Ketua Umum PKB disebut ada ancaman pemecatan struktural.

Malik pun menyerukan kepada mereka yang berpandangan sama dengannya untuk mempertimbangkan untuk menggelar muktamar tandingan di Jakarta pada pekan depan dengan pertimbangan seruan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Mempertimbangkan keputusan tim panel dan seruan PBNU untuk tidak menyelenggarakan Muktamar di Bali, maka atas nama DPP kami menyelenggarakan muktamar pada 2-3 September 2024 di Jakarta," jelas dia.

Malik menyatakan, pihaknya sudah menunjuk Eks Sekjen PKB Lukman Edy untuk mempersiapkan pelaksanaan muktamar dan melengkapi susunan kepanitian, baik organizing comitte maupun steering committee.