Sukses

7 Pernyataan Prabowo Subianto saat Hadiri Penutupan Kongres PAN, Ajak Elite Bersatu

Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto menghadiri penutupan Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Sabtu 24 Agustus 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto menghadiri penutupan Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Sabtu 24 Agustus 2024.

Dalam kesempatan itu, ada sejumlah hal yang disampaikan Prabowo Subianto. Salah satunya Prabowo menyatakan pihaknya memang jarang gembar-gembor program dan kerja di media. Sebab, Prabowo menilai tidak perlu banyak bicara melainkan langsung bekerja saja.

"Mungkin kita tak gembor-gembor, sering muncul di media, karena rakyat kita sudah capek dengan terlalu banyak omon-omon terus. Rakyat kita ingin kerja, ingin karya, ingin hasil," kata Prabowo di Penutupan Kongres PAN, Jakarta, Sabtu 24 Agustus 2024.

Menurut Prabowo, rakyat perlu kerja cepat, tanpa perlu banyak kajian ataupun riset.

"Kita ingin penyelesaian masalah. Anak-anak lapar harus makan secepatnya, tidak bisa menunggu hasil riset, seminar, kajian, hasil ini itu. Orang yang susah dapat kerjaan harus dapat solusi secepat-cepatnya, kita harus bekerja," kata Prabowo.

Kemudian, dalam kesempatan itu, Prabowo pun mengaku tidak masalah jika dirinya mendapatkan nilai 11.

"Jadi saya enggak ada masalah, diberi nilai 11 enggak apa-apa, sungguh, sungguh. Saya enggak apa-apa, karena rakyat beri nilai saya 58,58%," kata Prabowo.

Tidak hanya itu, Prabowo juga mengaku mendapat hinaan dan ejekan. Namun dia menyatakan tidak masalah. Sebab, Prabowo mengaku telah menyerahkan jiwa dan nyawa untuk bangsa.

Dia lalu mengajak para elite politik saling rukun, bukan justru saling menjelekkan. Prabowo mengingatkan bahwa setiap pemimpin pasti memiliki kesalahan masing-masing. Meski bisa saling membuka kesalahan, menurut Prabowo, hal itu tidak perlu dilakukan.

"Saya ajak selalu, marilah kita sekarang sadar rakyat kita butuh golongan pimpinan elite yang bisa rukun, bersatu, bukan selalu cari-cari kesalahan. Pasti ada kesalahan, semua tokoh pemimpin pasti ada kesalahan. Mau buka bukaan? Mau?," terang Prabowo.

Berikut sederet pernyataan yang disampaikan Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto saat menghadiri penutupan Kongres PAN di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Sabtu 24 Agustus 2024 dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Sebut Rakyat Capek dengan Banyak Omon-omon, Ingin Kerja dan Hasil

Presiden terpilih Prabowo Subianto menyatakan pihaknya memang jarang gembar-gembor program dan kerja di media. Sebab, Prabowo menilai tidak perlu banyak bicara melainkan langsung bekerja saja.

"Mungkin kita tak gembor-gembor, sering muncul di media, karena rakyat kita sudah capek dengan terlalu banyak omon-omon terus. Rakyat kita ingin kerja, ingin karya, ingin hasil," kata Prabowo di Kongres ke-VI Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta, Sabtu 24 Agustus 2024.

Menurut Prabowo, rakyat perlu kerja cepat, tanpa perlu banyak kajian ataupun riset.

"Kita ingin penyelesaian masalah. Anak-anak lapar harus makan secepatnya, tidak bisa menunggu hasil riset, seminar, kajian, hasil ini itu. Orang yang susah dapat kerjaan harus dapat solusi secepat-cepatnya, kita harus bekerja," kata Prabowo.

 

3 dari 8 halaman

2. Akui Tak Masalah Diberi Nilai 11, karena Rakyat Beri Nilai 58,58 Persen

Prabowo Subianto mengaku tidak masalah jika dirinya mendapatkan nilai 11.

"Jadi saya enggak ada masalah, diberi nilai 11 enggak apa-apa, sungguh, sungguh. Saya enggak apa-apa, karena rakyat beri nilai saya 58,58%," kata Prabowo.

Tidak hanya itu, Prabowo juga mengaku mendapat hinaan dan ejekan. Namun dia menyatakan tidak masalah. Sebab, Prabowo mengaku telah menyerahkan jiwa dan nyawa untuk bangsa.

Selain itu, Prabowo mengucapkan rasa terima kasih kepada PAN yang telah setia bersamanya yang telah menelan kekalahan selama tiga kali pada pemilihan presiden (pilpres) sebelumnya.

"Karena tadi, kita bertindak, kita bergerak, kita berkiprah, kita mengabdi. Karena kita ingin perbaiki hidup rakyat kita. Saudara-saudara berkorban di politik, ini hari libur kalau tidak salah, iya kan. Orang lain bersantai-santai, ini hari istirahat, orang-orang politik berpolitik di malam istirahat," ujar Prabowo.

"Dan saudara berkorban. Tadi ada yang urunan, mengabdi terus, urunan terus, kemudian kalau ada niat, iya kan. Kekayaan negara dan bangsa ini aset-asetnya kalau memang harus diberi, izin-izin tambang konsesi-konsesi, apa salahnya kalau diberikan kepada mereka-mereka yang setia kepada bangsa dan negara?" sambungnya.

 

4 dari 8 halaman

3. Ajak Elite Bersatu

Prabowo Subianto mengajak para elite politik saling rukun, bukan justru saling menjelekkan. Prabowo mengingatkan bahwa setiap pemimpin pasti memiliki kesalahan masing-masing. Meski bisa saling membuka kesalahan, menurut Prabowo, hal itu tidak perlu dilakukan.

"Saya ajak selalu, marilah kita sekarang sadar rakyat kita butuh golongan pimpinan elite yang bisa rukun, bersatu, bukan selalu cari-cari kesalahan. Pasti ada kesalahan, semua tokoh pemimpin pasti ada kesalahan. Mau buka bukaan? Mau?," kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan Indonesia membutuhkan elite yang saling bekerja sama, bukan saling ribut. Menurutnya, rakyat membutuhkan ketenangan dan kedamaian. Bukan dipertontonkan keributan antarelite dan pemimpin.

"Rakyat butuh pemimpinnya bekerja sama. Kita terbuka dan kita tidak. Kita termasuk golongan sesuai ajaran ustaz-ustaz, guru kita, diberi pelajaran oleh mereka yang besarkan kita. Seorang pejuang, seorang pendekar harus berani, tapi tidak boleh benci dan tidak boleh dendam," kata Prabowo.

Menteri Pertahanan mengajak para elite belajar dari sejarah di mana bangsa dipecah belah lantaran tidak adanya kerukunan.

"Ingat sejarah kita ratusan tahun, semua suku bangsa di negara ini, kita selalu diganggu oleh kekuatan-kekuatan asing, dipecah belah. Mari kita belajar dari sejarah, jangan mau kita terus dipecah belah," ucap mantan Danjen Kopassus itu.

 

5 dari 8 halaman

4. Harap Tak Jadi Intel untuk Dirinya

Prabowo Subianto menyatakan ada lawan politik yang mencoba mengadu domba dirinya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pihak itu, menurut Prabowo, adalah lawan yang kalah dan belum move on. Pihak lain itu bahkan memanfaatkan intel untuk memata-matainya.

"Kalau yang begitu kita agak jengkel, tapi ya sudah biar ajalah, enggak apa-apa. Kalau enggak ada yang mau move on, ya sudahlah. Kita tidak mau terpancing, kita juga bukan anak kecil ya. Jangan pakai alat yang dulu-dulu, cara-cara yang dulu, adu domba, ngintel-intelin orang," kata Prabowo.

Prabowo menilai seharusnya yang diintai itu rakyat, bukan lawan politik. "Ngintel untuk rakyat, untuk bangsa, jangan ngintelin lawan politik, enggak enak itu," ucap Prabowo.

Prabowo juga mengaku heran banyak pihak merasa lebih tahu dirinya dan juga hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Prabowo begini, Pak Prabowo begitu. Dia lebih tahu Prabowo mikirnya apa, dari saya sendiri. Kadang kalau saya mau tahu, apa sih yang Pak Prabowo pikir, aku cari podcast itu, dia lebih tahu dari aku," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, banyak pihak yang sok tahu dan menyebut hubungan dirinya dengan Jokowi retak. Menurutnya, hal itu adalah bentuk adu domba semata.

"Gue bingung, dia lebih tahu dari gue. Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak. Retak di mana retaknya. Selalu mau adu domba," kata Prabowo.

 

6 dari 8 halaman

5. Minta Belajar Lagi, Konflik 98 Itu Kita Dikerjain Kekuatan Asing

Kemudian, Prabowo Subianto mengatakan bahwa peristiwa konflik tahun 1998 atau era menjelang runtuhnya orde baru telah merugikan bangsa.

Menurut Prabowo, konflik 98 terjadi karena adanya adu domba dan kekuatan asing. Oleh karena itu, ia meminta para elite untuk belajar menjaga kerukunan agar hal serupa tak terjadi.

"Waktu 98, kita sudah di ambang tinggal landas, kita dikerjain oleh kekuatan-kekuatan asing. Kalau ada elite Indonesia yang terjadi di tahun 98, saya sarankan, tolong belajar lagi," ujar Prabowo.

Prabowo mengatakan seharusnya pada tahun 1998 itu Indonesia sudah siap menjadi negara lebih maju. Bahkan, lebih maju bidang teknologi dibanding negara China hingga Turki. Namun, karena konflik itu Indonesia menjadi tertinggal.

"Tahun 98, Indonesia sudah bisa membuat pesawat terbang. Kita lebih maju dari Turki. Tiongkok belum punya superkomputer, Indonesia sudah punya superkomputer. Sekarang Tiongkok mungkin sudah punya superkomputer paling banyak di dunia, melebihi Amerika Serikat," kata Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo kembali mengajak semua pihak terutama para elite untuk rukun dan menjaga kesejukan, sehingga konflik 98 tidak kembali terulang.

"Saudara, mari kita belajar dari sejarah, mari kita ciptakan kesejukan," ucap Prabowo.

 

7 dari 8 halaman

6. Sebut Kalau Pangan dan Energi Aman, Indonesia Tak Perlu Takut dengan Siapa pun di Dunia Ini

Prabowo Subianto menyatakan, kunci kemakmuran Indonesia ada pada sumber daya yang dapat dikelola dan dinikmati oleh bangsa sendiri.

Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, Prabowo optimistis Indonesia akan bisa swasembada pangan dan kemudian menjadi eksportir ke sejumlah negara dunia.

"Saya berhitung dalam lima tahun kita akan tidak hanya swasembada pangan, kita akan ekspor pangan untuk dunia. Kita akan jadi lumbung pangan dunia," ujarnya.

Mengenai sumber energi, Prabowo menilai nantinya Indonesia akan dapat mengelolanya dari kelapa sawit. Dia memastikan RI bakal percepat B50 atau biodiesel sebesar 50 persen yang ditargetkan pada akhir tahun 2024 atau awal tahun 2025.

"Energi kita sebentar lagi tidak perlu impor. Akan datang dari kelapa sawit namanya biodiesel, kita akan percepat B50, minimal biodiesel 50% dari kelapa sawit. Begitu kita mencapai 50% yang insyaAllah akhir tahun ini atau awal tahun depan," terang Prabowo.

Dengan demikian, Prabowo mengatakan, nantinya Indonesia akan dapat menghemat uang sebesar 20 miliar USD yang tidak perlu keluar dari dalam negeri.

"'Kita akan menghemat 20 miliar dolar uang kita tidak perlu kirim ke luar negeri lagi. Rp300 triliun lebih akan beredar di Indonesia," kata Prabowo.

Untuk itu, Prabowo optimistis ketika pangan dan energi berhasil dikelola dengan baik di dalam negeri, maka ke depan tidak perlu ada pihak mana pun yang ditakutkan lagi oleh Indonesia di kancah dunia.

"Kami akan gunakan kelapa sawit kami untuk kepentingan rakyat, kami akan swasembada energi. Pangan, energi. Kunci itu. Kalau sudah aman kita tidak perlu takut siapa pun di dunia ini," papar Prabowo.

 

8 dari 8 halaman

7. Sampaikan Terima Kasih pada PAN

Selain itu, Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih atas setiap dukungan hingga kesetiaan yang selama ini diberikan oleh Partai Amanat Nasional (PAN).

Prabowo Subianto mengapresiasi PAN selalu berada didekatnya meski pernah kalah berkali-kali di Pemilihan Presiden atau Pilpres.

"Pertama, isi hati saya, terima kasih Partai Amanat Nasional. Terima kasih atas kesetiaanmu. Terima kasih kau selalu berada di sebelahku. Terima kasih, walaupun kita mengalami kekalahan berkali kali, kau tetap di sebelahku," ucap Prabowo saat menghadiri acara penutupan Kongres VI Partai Amanat Nasional (PAN) yang digelar di Jakarta, Sabtu 24 Agustus 2024.

Prabowo lalu menyoroti soal cara membangun bangsa dan memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia. Menurutnya, memiliki niat baik saja tidaklah cukup, namun dibutuhkan rasionalitas serta komitmen dan kehendak yang kuat.

"Niat baik sangat penting, tapi niat baik tidak cukup. Bangsa kita (merupakan) orang-orang yang (memiliki) niat baik, orang-orang yang berkeinginan baik, orang-orang yang dibesarkan oleh guru, ustaz, orang tua dengan nilai-nilai yang baik. Tapi, sering ditipu, dibohongi oleh orang-orang yang licik, orang-orang munafik, orang-orang yang lain di bibir, lain di hati," tandas dia.

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan mengatakan, bahwa pihaknya akan meniru resep kerberhasilan Partai Gerindra untuk menjadi partai yang besar.

"PAN akan menerapkan resep-resep keberhasilan Gerindra dalam membangun partai. Kami nggak susah-susah, repot Pak mencari, kami tiru saja sudah Pak, agar menjadi partai besar," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.