Sukses

5 Pernyataan Surya Paloh saat Pembukaan Kongres III NasDem, Sampaikan Terima Kasih pada Jokowi

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan sejumlah pernyataan saat pembukaan Kongres III Partai NasDem, salah satunya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Partai NasDem menggelar pembukaan Kongres III pada Minggu 25 Agustus 2024 di Jakarta Conventional Centre (JCC), Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyampaikan sejumlah hal.

Salah satunya, Surya Paloh menegaskan posisi Nasdem untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto ke depan. Nasdem ingin menjadi partai yang menjadi peringan pemerintahan selanjutnya.

"Kita juga telah memposisikan kita sebagai partai yang berada dalam pemerintahan Presiden baru Jenderal TNI Purawirawan Prabowo Subianto," kata Surya Paloh saat pidato di pembukaan Kongres III NasDem, JCC, Senayan, Jakarta, Minggu 25 Agustus 2024.

Dia berharap, pemahaman dan pemikiran yang selama ini dipegang kokoh dan teguh oleh NasDem tetap harus terjaga. Paloh ingin NasDem menjadi peringan beban bagi pemerintah yang didukungnya, bukan cuma soal mempermasalahkan kursi menteri saja.

"Partai ini berupaya untuk mempertahankan dignity dan integritas dirinya bukan sebagai partai yang pemberat bagi pemerintah yang didukungnya," papar dia.

Kemudian, Paloh menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena telah memberikan banyak pembelajaran politik. Surya Paloh menyebut, partainya belajar dari kepemimpinan Jokowi.

"Kita harus berterima kasih kepada Pak Jokowi, Anda telah memberikan banyak kepada Nasdem ini satu pembelajaran politik, satu pembelajaran politik, kita belajar dari kepemimpinan anda, sebagai presiden Republik Indonesia yang hampir 10 tahun," kata Paloh.

Berikut sederet pernyataan yang disampaikan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat pembukaan Kongres III NasDem di JCC, Senayan, Jakarta pada Minggu 25 Agustus 2024 dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Akui Ingin Peringan Beban Pemerintah, Bukan Masalah Kursi Menteri

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan posisi Nasdem untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto ke depan. NasDem ingin menjadi partai yang menjadi peringan pemerintahan selanjutnya.

"Kita juga telah memposisikan kita sebagai partai yang berada dalam pemerintahan Presiden baru Jenderal TNI Purawirawan Prabowo Subianto," kata Surya Paloh saat pidato di pembukaan Kongres III Nasdem, JCC, Senayan, Jakarta, Minggu 25 Agustus 2024.

Paloh berharap, pemahaman dan pemikiran yang selama ini dipegang kokoh dan teguh oleh Nasdem tetap harus terjaga. Paloh ingin Nasdem menjadi peringan beban bagi pemerintah yang didukungnya, bukan cuma soal mempermasalahkan kursi menteri saja.

"Partai ini berupaya untuk mempertahankan dignity dan integritas dirinya bukan sebagai partai yang pemberat bagi pemerintah yang didukungnya," ungkap Paloh.

"Tapi insyaallah berupaya menjadi peringan beban bagi pemerintah yang didukungnya, bukan permasalahan kursi jabatan menteri yang diharapkan partai ini," ujar dia.

Paloh menghargai posisi menteri yang diberikan untuk Nasdem. Namun, ia tetap berupaya agar pemerintah memperjuangkan pemikiran dari Nasdem.

"Kita menghargai itu semua, tapi penghargaan kita adalah ketika idea pemikiran kita didengar dan apalagi jika itu mampu kita jalankan, itu yang diperjuangkan partai Nasdem," terang dia.

 

3 dari 6 halaman

2. Sampaikan Terima Kasih pada Jokowi, Sebut Banyak Beri Pembelajaran Politik ke NasDem

Lalu, Surya Paloh menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena telah memberikan banyak pembelajaran politik. Surya Paloh menyebut, partainya belajar dari kepemimpinan Jokowi.

"Kita harus berterima kasih kepada Pak Jokowi, Anda telah memberikan banyak kepada Nasdem ini satu pembelajaran politik, satu pembelajaran politik, kita belajar dari kepemimpinan anda, sebagai presiden Republik Indonesia yang hampir 10 tahun," kata Paloh.

Paloh mengungkapkan, dari pembelajaran politik itu ia memahami bahwa hidup bukan hanya bermodal niat baik saja. Namun, mesti ada strategi yang tepat.

"Dari pembelajaran ini saya bisa memahami hidup memang bukan hanya bermodalkan niat baik semata mata," kata Paloh.

"Niat baik itu sewajarnya dan mestinya, tapi juga harus ada strategi yang tepat," tambah Paloh disambut tawa seisi ruangan.

Paloh lantas berkelakar, jika niat baik saja tetapi tak punya strategi tepat, maka hal itu perlu ditanyakan oleh Ketua Umum Partai Golkar yang baru Bahlil Lahadalia.

Bahlil dengan mulus berhasil menjadi Ketua Umum Golkar melalui Munas setelah tak beberapa lama Airlangga Hartarto mengundurkan diri.

"Begitu niat baik saja, strategi tidak tepat, nah Bung Bahlil itu bisa menjawabnya sebagai adik saya," ucap Paloh disambut tawa.

 

4 dari 6 halaman

3. Ungkap Suka Duka NasDem dalam Perjalanan 10 Tahun Bersama Jokowi

Surya Paloh pun berbicara mengenai perjalanan NasDem dalam 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Paloh mengaku partainya memang kadang berbeda pandangan dengan Jokowi.

"Kita bebas bergerak berbicara mengeluarkan pendapat, sepakat dan kadang-kadang tidak sepakat. Tapi itu lah dinamikanya, itu lah artinya kita mempunya suatu nilai dari perspektif pandangan untuk mencari kesamaan demi kesamaan bukan perbedaan untuk perbedaan," ucap dia.

Paloh mengungkapkan, dalam pemerintahan Jokowi ada satu momen yang mana partainya bisa dalam posisi yang tersenyum. Tetapi di sisi lain ia sempat harus bertanya-tanya apa kekurangan NasDem dalam mendukung pemerintahan Jokowi.

"Ini yang menyebabkan satu proses perjalanan yang hampir 10 tahun ini kadang-kadang bisa tersenyum lebar, kadang-kadang kita harus termagu-magu, kadang-kadang kita harus bisa terhenyak duduk sedikit memikirkan sedikit apa sebenarnya yang kurang dari NasDem ini," terang Paloh.

Namun, Paloh memaklumi dinamika yang terjadi. Menurutnya, semua orang termasuk Jokowi tidak terlepas dari kekurangan meski memiliki niat yang baik.

"Kita bersyukur, saya harus menyatakan kepada saudara-saudara peserta kongres, seorang Presiden Jokowi yang saya kenal dalam kodratinya sama seperti orang tua kita, diri kita, anak-anak kita adalah sosok individu yang tidak terlepas dari kekurangan dan kesilapan. Satu hal yang saya yakini di sana ada niat baik, ada keinginan berbuat baik," papar Paloh.

 

5 dari 6 halaman

4. Sampaikan Komitmen NasDem Dukung Sampai Habis Masa Jabatan Jokowi

Paloh juga menyatakan komitmen partainya untuk mendukung presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga akhir masa jabatannya 20 Oktober mendatang. Paloh akan mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk menghantarkan Jokowi hingga selesai jabatannya.

"Melalui Kongres ke-III ini saya menyatakan NasDem, sekali lagi ingin mengantarkan dan taat pada komitmennya menyelesaikan seluruh kemampuannya untuk memberikan dukungan sepenuhnya terhadap penyelesaian masa dan jabatan Presiden Jokowi yang akan berakhir sampai tanggal 20 Oktober yang akan datang," kata Paloh.

Paloh mengatakan, bahwa Jokowi akan tetap menjadi sahabat NasDem. Harapannya, bakti Jokowi tetap terus berlanjut untuk bangsa dan negara.

"Saya yakin dan percaya dengan spirit dan semangat yang kita miliki di akhir masa bakti jabatannya, Presiden Jokowi akan tetap menjadi sahabat NasDem. Kita mengharapkan agar baktinya tetap berlanjut untuk kepentingan bangsa dan negeri ini," jelas dia.

Lebih lanjut, Paloh menekankan bahwa NasDem mendukung pemerintahan Prabowo Subianto mendatang. Paloh menyebut, NasDem posisi partainya ada di dalam pemerintahan.

"Kita juga telah memposisikan diri kita sebagai partai yang berada dalam pemerintahan presiden baru Jenderal TNI (Pur) Prabowo Subianto," ucap dia.

 

6 dari 6 halaman

5. Sebut Tak Ada Satu Partai pun yang Mampu Sendiri Selesaikan Permasalahan Bangsa

Terakhir, Surya Paloh bicara pentingnya kebersamaan untuk meyelesaikan permasalahan kehidupan bangsa. Menurutnya, permasalahan kebangsaan tak akan selesai bila hanya dengan membuat tambahan undang-undang.

Paloh menyebut, obat yang dibutuhkan untuk menyembuhkan permasalahan bangsa dengan keteladanan dan konsistensi atas ucapan serta perbuatan. Barulah, ia menyinggung perihal menyelesaikan masalah dengan mencoba untuk menyiasati undang-undang.

"Tidak mungkin kita mengatasi permasalahan ini hanya membuat tambahan undang-undang, undang-undangnya nggak ada, kita buat lagi undang-undang dan kita buat lagi undang-undang, nggak ada," ujar Paloh saat menyampaikan pengarahan kepada seluruh kader di Kongres III NasDem di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (25/8/2024).

"Akhirnya justru kita terjebak untuk melihat betapa kita mulai mencoba mensiasati undang-undang," ujarnya.

Menurut Paloh, tak ada satu kelompok yang bisa menyelesaikan masalah bangsa Indonesia tanpa bekerja sama. Dia menekankan spirit kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan bangsa.

"Tidak ada satu partai pun, satu kelompok pun, satu golongan pun yang mampu sendiri untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan kebangsaan kita, enggak ada itu," kata Paloh.

"Kita hanya mampu menyelesaikan seluruh permasalahan kehidupan kebangsaan kita ketika kita bersama-sama, maka diperlukan spirit kebersamaan, spirit membangun kekitaan kita sebagai anak bangsa ini," pungkas Paloh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.