Liputan6.com, Jakarta Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada batal disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) usai demo Peringatan Darurat pada 22 Agustus 2024.
Maka acuan yang harus digunakan untuk membentuk Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) untuk Pilkada Serentak adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang bersifat final dan mengikat.
Baca Juga
Kondisi ini kemudian mengubah peta politik di Pilkada Serentak di beberapa daerah. Misalnya saja di Jakarta, PDIP bisa mengusung calonnya sendiri meski tanpa teman koalisi. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilih kader setianya Pramono Anung untuk diusung di Pilkada Jakarta dengan ditemani Rano Karno.
Advertisement
Pramono mengakui bahwa dirinya kalah jauh dari rivalnya Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta baik dari sisi dukungan partai maupun elektoral. Namun ia tetap optimis memenangkan kontestasi pilkada ini.
"Walaupun kita hanya didukung oleh satu partai, yaitu PDI Perjuangan, tetapi kami meyakini bahwa kami akan mampu berkoalisi dengan rakyat Jakarta untuk memenangkan pertarungan yang ada," kata Pramono,
Lebih lanjut, Pramono menyebut, dirinya bersama Rano Karno tidak memerlukan tagline khusus selama kampanye nanti. Sebab, pengalaman dirinya selama di dunia politik akan membantunya untuk menata Jakarta.
"Saudara-saudara sekalian apa yang menjadi keinginan kami bersama, saya sudah sampaikan secara terbuka dengan Bang Doel bahwa kita memang benar-benar ingin membuat Jakarta lebih ramah, Lebih bersahabat, Lebih melayani, Jakarta untuk semuanya," ujar dia.
"Dan enggak perlu tagline yang terlalu hebat-hebat. Karena saya ini adalah betul-betul goweser. Hampir setiap minggu saya gowes, tiga kali maupun lari di GBK Sehingga saya tahu daerah-daerah yang perlu dilakukan perbaikan," sambung Pramono.
Sementara Ridwan Kamil dan Suswono memiliki dukungan yang sangat besar yakni berjumlah 15 partai.
Pilihan PDIP Disayangkan
Direktur Ekskutif Oversight of The Indonesian Democratic Policy, Satyo Purwanto, menilai PDI Perjuangan gagal memanfaatkan momentum jika mengusung Pramono Anung di Pilgub Jakarta.
"Sebab si calon adalah representasi istana yang hari ini pun masih nyaman jadi stafnya Jokowi,” kata Satyo.
Pramono Anung, satu di antara kader PDIP yang masih berada di kabinet Indonesia Maju, Jokowi-Maruf Amin.
Padahal, kata Satyo, harusnya PDIP dapat mengambil momentum dari perjuangan mahasiswa dan rakyat Indonesia agar tegaknya konstitusi dan demokrasi di Indonesia.
“Dengan Revisi UU Pilkada yang akhirnya kandas dengan gempuran demo besar-besaran hampir di seluruh Indonesia,” tandasnya.
Momentum ini, menurut Satyo, akan maksimal jika PDIP mengusung Anies Baswedan. Pasalnya, aktivis buruh itu menilai sosok Anies merupakan simbol demokrasi dan perubahan.
“Momentum golden tiket bersama Anies yang berdasarkan riset internal memiliki kekuatan 57% mestinya bisa berakibat multiplier efek guna mendongkrak kembali suara PDIP secara nasional,” ujar Satyo.
Di sisi lain, PDIP merupakan partai yang paling merasakan kekuatan dan tekanan dari kekuasaan bisa rebound dengan mendapat simpati dan dukungan puluhan juta suara pendukung Anise Baswedan di seluruh Indonesia dan luar negeri.
“Momentum dan peluang rebound PDIP jika tidak dipergunakan sebagaimana mestinya, maka patut diduga PDIP sedang dalam tekanan,” demikian Satyo Purwanto.
Kaesang Dipastikan Tidak Maju Pilkada Solo
Partai Gerindra mengungkapkan bahwa putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep tidak maju sebagai calon wali kota Solo 2024.
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Surakarta, Ardianto Kuswinarno saat ditanya mengenai peluang Kaesang maju Pilkada Solo menggantikan Mangkunegara X atau Gusti Bhre yang mundur dari kontestasi politik tersebut.
"Enggak, kalau Mas Kaesang tetap beliau kemarin maju jadi gubernur, kalau ternyata ada perlawanan dan ada tidak persetujuan ya beliau tidak mau maju ke Solo," kata Ardianto di Solo, Jawa Tengah dilansir dari Antara, Rabu (28/8/2024).
"Kan hanya lima kecamatan. Awalnya gubernur terus wali kota kan terlalu kecil," sambung dia.
Sementara itu, mengenai mundurnya Gusti Bhre dari pencalonan Pilkada Solo, Ardianto mengaku sudah mengetahuinya.
"Saya memastikan walaupun ada berita seperti itu, apa salahnya saya memastikan. Sudah dipastikan bahwa memang betul beliau mundur. Itu yang saya dapat info langsung dari beliau sendiri," ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Ardianto mengungkapkan, alasan mundurnya Gusti Bhre dari Pilkada Solo.
"Yang jelas dia menggambarkan 'saya belum bisa mengatur yang kecil, artinya keluarga, apalagi yang besar. Saya sadar diri itu penuh perhitungan. Ibu kukuh tidak menyetujui, saya tidak akan melawan ibu saya'," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, Gusti Bhre tidak akan lepas begitu saja keterlibatannya pada Pilkada Solo.
"Dia mendampingi, tetap bergerak untuk pemenangan penggantinya beliau sekaligus memenangkan KIM Plus dalam pilkada tahun ini," katanya.
Usai mundurnya Bhre, saat ini KIM Plus mengusung pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surakarta.
Advertisement
Ariza Patria dan Marshel Widianto Batal Maju Pilkada Tangsel
Partai Gerindra resmi menarik dukungan pencalonan Ariza Patria dari bakal calon Wali Kota pada Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2024. Ketua Harian Gerindra Dasco menyatakan, Ariza akan mendapat tugas khusus dari Gerindra untuk di luar kabinet.
"Bahwa Ariza Patria akan ada penugasan khusus dari partai di luar kabinet, yang akan diemban sehingga ditarik pencalonannya dari Pilkada Tangsel," kata Davao kepada wartawan, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Menurut Dasco, tugas khusus yang akan diberikan kepada Ariza tidak terkait dengan pilkada. “Namun, tugas yang akan diemban oleh Ariza yakni penugasan khusus di luar kabinet pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,” kata dia.
Sebelumnya, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membenarkan kabar bahwa bakal calon Riza Patria dan Marshel Widianto, mundur dari kontestasi Pilkada Tangerang Selana (Tangsel). Keduanya mengalihkan dukungan kepada paslon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.
“Informasi mundurnya Pak Ariza Patria pada kontestasi Pilkada Tangsel ini benar. Oleh karena itu terjadi peralihan dukungan di Pilkada Tangsel dari Riza - Marsel menjadi Benyamin-Pilar,” kata Kamhar dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).
Kamhar menyebut perubahan di detik akhir dalam pemilu adalah hal sangat wajar terjadi. “Ini dinamika yang lazim terjadi pada Pilkada, sering perubahan dan pergeseran itu terjadi dimenit-menit terakhir,” kata dia.
Dengan beralihnya dukungan pada pasangan Benyamin-Pilar, menurut Kamhar hal ini ini balik ke opsi awal dengan mengakomodir aspirasi struktur partai di seluruh tingkatan serta konstituen Partai Demokrat di Tanggerang Selatan.
PKS Alihkan Dukungan
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara mengejutkan membuat gebrakan baru di Pilkada Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Jika sebelumnya pada saat Konsolidasi Nasional di ICE BSD beberapa waktu lalu, dukungan diberikan kepada pasangan bakal calon Riza Patria dan Marshel Widianto, per hari ini, 26 Agustus 2024, formulir persetujuan partai B1 KWK, berpindah kepada kader internal, yakni Ruhamaben dan Shinta.
“Betul (pengalihan dukungan). Pada prinsipnya, PKS mengikuti arahan DPP saja,” ungkap Ketua PKS Kota Tangsel, Dadang Darmawan, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (26/8/2024).
Bentuk restu tersebut diserahkan oleh DPP kepada Ruhamaben dan Shinta baru hari ini, sekitar pukul 13.00 Wib, di kantor pusat PKS, di Jakarta. “Baru tadi siang, jam 1, atau setengah 2. Bentuknya sudah B1 KWK, informasinya seperti itu,”ungkap Dadang.
Dengan diperolehnya dukungan tersebut, Dadang mengaku, pihaknya sudah cukup mengumpulkan dukungan untuk mendaftarkan kadernya maju di Pilkada Tangsel.
“Sudah cukup ya,” singkatnya.
Sementara di lain pihak, Ruhamaben pun membenarkan pihaknya diberikan mandat untuk maju di Pilkada Tangsel, bersama Shinta yang juga merupakan kader PKS.
“Iya betul, baru tadi malam keputusan DPP dan sudah menerima (form B1 KWK),” singkatnya.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebelumnya secara resmi memberikan formulir persetujuan atau B Parpol KWK kepada duet Ahmad Riza Patria dan komika Marshel Widianto sebagai pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Riza Patria dan Marshel menerima langsung formulir B Parpol KWK tersebut dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dalam Konsolidasi Nasional Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Selasa (20/8/2024).
Marshel pun mengaku senang setelah resmi mendapat dukungan dari PKS. Itu berarti, sudah ada 3 partai politik pengusung yang akan mengantarkannya bersama Riza Patria mendaftar ke KPU Kota Tangsel, yakni PAN, Gerindra, dan PKS.
Advertisement
Partai Golkar Ubah Haluan Dukung Airin-Ade di Pilgub Banten
Partai Golkar resmi memberikan surat rekomendasi kepada Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi untuk maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024, Selasa (27/8/2024). Dengan ini, Partai Golkar resmi berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilgub Banten 2024.
"Hari ini Partai Golkar menyerahkan B1-KWK kepada pasangan calon gubernur Banten yaitu Bu Airin dan pasangannya, Pak Ade. Semoga calon ini membawa perubahan untuk Banten," kata Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia saat menyerahkan surat rekomendasi kepada Airin-Ade di Kantor DPP Partai Golkar Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Bahlil menegaskan dukungan yang diberikan tersebut bukan karena terpengaruh PDIP yang memberikan dukungannya terlebih kepada Airin-Ade. Dia juga menyebut telah berkomunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) terkait dukungan kepada Airin-Ade.
"Saya juga menyampaikan pasangannya ini (Ade) dari PDIP. Ini menunjukkan Golkar sangat terbuka inklusif, tidak pernah beda-bedakan calon dari manapun," ujar Bahlil.
Menurut dia, Airin merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar. Untuk itulah, Bahlil merasa sayang apabila partainya tidak ikut mengusung Airin di Pilkada Banten 2024.
"Kalau barang bagus pasti banyak minat. Saking bagusnya ada yang minta," ucap Airin.
Padahal, sebelumnya Partai Golkar sudah bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung Andra Soni-Dimyati Natakusumah di Pilkada Banten 2024. Namun, kini Partai Golkar memilih tidak satu jalan bersama KIM di Pilgub Banten 2024.
Airin juga resmi diusung PDIP sebagai bakal calon gubernur Banten 2024, Senin (26/8/2024). Dia maju Pilgub Banten berpasangan dengan Ade Sumardi.
Pengumuman itu disampaikan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).
"(Pilgub) Banten, Ibu Airin Rahmi Diany. Tepuk tangan yang meriah. Didampingi oleh Ade Sumardi, Ketua DPD PDI Perjuangan Banten," kata Hasto.