Sukses

6 Respons Mulai Relawan hingga KPK Usai Viral Kaesang Pangarep Gunakan Jet Pribadi ke AS

Ketua Umum atau Ketum PSI Kaesang Pangarep bersama sang istri Erina Gudono diduga menggunakan jet pribadi Gulfstream G650 ke Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep tengah disorot masyarakat Indonesia.

Sebab seperti diketahui, saat ini Kaesang Pangarep sedang menemani sang istri Erina Gudono mengikuti orientasi S2 Master of Science di Fakultas Social Policy and Practice (SP2) di University of Pennsylvania (UPenn), Amerika Serikat.

Yang menjadi sorotan adalah Ketua Umum atau Ketum PSI itu bersama sang istri Erina Gudono diduga menggunakan jet pribadi Gulfstream G650 ke Amerika Serikat (AS). Selain itu, Erina bahkan sempat mengunggah jika Kaesang sempat membeli roti seharga Rp400ribu.

Padahal ketika itu, di Indonesia tengah riuh demo revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah atau Revisi UU Pilkada. Oleh karena itu, gerak-gerik Erina Gudono dan Kaesang Pangarep pun lantas menjadi sorotan.

Sejumlah pihak pun angkat bicara soal Ketum PSI Kaesang Pangarep bersama sang istri Erina Gudono diduga menggunakan jet pribadi ke Amerika Serikat (AS). Salah satunya Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia atau Sekjen PSI Raja Juli Antoni.

Raja Juli Antoni enggan berkomentar banyak. Adapun penggunaan jet pribadi dengan harga fantastis itu disorot, lantaran Kaesang dan istri bepergian di tengah situasi sosial politik Indonesia yang memanas. Menurut Raja Juli, hal itu menjadi urusan personal Kaesang.

"Saya no comment terhadap itu ya karena itu urusan personal ya," ujar Raja Juli di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu 25 Agustus 2024.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun juga buka suara. KPK menyebut telah memerintahkan Direktorat Gratifikasi dan Direktorat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) KPK untuk mengklarifikasi kepada Kaesang.

"Pimpinan sendiri sebenarnya sudah memerintahkan Direktur Gratifikasi, tolong dong itu informasi-informasi dari media itu diklarifikasi," kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, di Gedung KPK, Selasa 27 Agustus 2024.

Berikut sederet respons sejumlah pihak usai ramai soal Ketua Umum atau Ketum PSI Kaesang Pangarep bersama sang istri Erina Gudono diduga menggunakan jet pribadi Gulfstream G650 ke Amerika Serikat (AS) dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Relawan Solmet Anggap Tak Masalah

Ketua Umum Relawan Solmet, Silfester Matutina, menilai tak ada masalah jika Kaesang Pangarep menggunakan jet pribadi ke AS, dengan catatan tidak memakai anggaran negara.

"Jadi kita meyakini bahwa di sini tidak ada uang negara yang dipakai. Kita lihat dari foto dan video di dalam pesawat, bahwa di dalam pesawat bukan hanya Mas Kaesang dan Mbak Erina, tetapi ada partner bisnisnya," kata Silfester Matutina pada konferensi pers di kawasan Cikini Jakarta Pusat, Senin 26 Agustus 2024.

"Jadi kemungkinan yang menyewa pesawat ini adalahnya partner bisnisnya, kemungkinan. Intinya kita mendudukkan persoalan, ya kan, menjelaskan bahwa di sini tidak ada uang negara yang dipakai, atau bukan uang hasil korupsi, bukan uang hasil kejahatan," imbuh Silfester yang juga Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa pemakaian private jet sejatinya bukan hanya dilakukan Kaesang belaka. Menurutnya, tak sedikit orang di negeri ini juga menggunakan pesawat yang memiliki kecepatan tinggi itu.

"Banyak pengusaha, pengacara, artis, politisi yang memakai private jet karena saya tahu, saya dulunya operator yang menyewakan private jet. Saya juga sering pakai private jet. Boleh atau tidak, pantas atau tidak pantas, tergantung penilaian masyarakat bagaimana," tutur dia.

Lantas dia menyebut bahwa banyak pengusaha yang menggunakan jet pribadi untuk urusan bisnis, ada tujuan tertentu.

"Kenapa pengusaha pakai jet, karena efisien waktu. Lalu juga prestise, jaga wibawa. Kita kalau bisnis, melakukan transaksi, image akan dipercaya orang kalau performa atau lifestyle nya terjaga," jelas Silfester.

 

3 dari 7 halaman

2. Sekjen PSI Tegaskan Itu Urusan Personal

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia atau Sekjen PSI Raja Juli Antoni enggan berkomentar banyak mengenai Ketua Umum atau Ketum PSI Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono yang disebut diduga menggunakan jet pribadi ke Amerika Serikat (AS).

Adapun penggunaan jet pribadi dengan harga fantastis itu disorot, lantaran Kaesang dan istri bepergian di tengah situasi sosial politik Indonesia yang memanas. Menurut Raja Juli, hal itu menjadi urusan personal Kaesang.

"Saya no comment terhadap itu ya karena itu urusan personal ya," ujar Raja Juli di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu 25 Agustus 2024.

Terkait kritik yang disampaikan warga ke Kaesang, Raja Juli menganggap hal itu sebagai hal biasa. Terlebih, kata dia Indonesia menganut sistem demokrasi.

"Ya itu bagian dari dinamika demokrasi. Itu adalah kebebasan warga negara yang bisa kita dinikmati, untuk saran, kritik, ya kadang tajam, terlalu tajam ya monggo. Itu bagian dari demokrasi," ucap dia.

Lebih lanjut, Raja Juli juga tidak mau berkomentar ihwal kepemilikan jet pribadi tersebut.

"Saya no comment ya terhadap hal itu. Saya bukan juru bicaranya Mas Kaesang Pangarep. Saya pengurus partai ya," jelas Raja Juli.

 

4 dari 7 halaman

3. KPK Bakal Pelajari Laporan MAKI Terkait Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi

Putra Bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep sedang menjadi buah bibir di masyarakat, usai bepergian bersama istrinya Erina Gudono menggunakan jet pribadi Gulfstream G650 ke Amerika Serikat.

Keduanya pun diadukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan gratifikasi oleh Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubaidillah Badrun, Rabu 28 Agustus 2024.

Menanggapi laporan ini, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyampaikan pihaknya masih menelaah laporan tersebut apakah layak untuk dilanjutkan ke proses penyelidikan atau tidak.

"Kita melihat bahwa kewajiban melaporkan itu pegawai negeri dan penyelenggara negara. Sari laporan itu tentunya akan dilakukan penelaahan oleh direktorat Pelayanan Laporan dan Pengaduan Masyarakat atau PLPM masuk kategori atau tidak," kata Tessa kepada wartawan, dikutip Kamis (29/8/2024).

Meski bukan sebagai penyelenggara negara, namun penelaahan oleh KPK tetap dilakukan. Karena Kaesang berada di keluarga yang merupakan penyelenggara negara.

"Pasti yang dicek pertama dia statusnya pegawai negeri atau PN, masuk atau tidak. Kalau tidak, ada kaitan ga dengan penyelenggara negara atau pegawai negeri yang masih satu lingkup dengan keluarganya," kata dia.

"Untuk mencapai itu tentunya butuh alat bukti. Si pelapor ini punya alat bukti apa supaya bisa mendukung petunjuk-petunjuk untuk ini lanjut ke tahapan berikutnya yaitu tahapan penyelidikan," tambah Tessa.

 

5 dari 7 halaman

4. Meski Bukan Pejabat Negara, KPK Tetap Bisa Tagih LHKPN

Meskipun Kaesang bukan pihak penyelenggara negara, tapi KPK masih tetapi bisa menagih LHKPN Ketum PSI itu. Mengingat Kaesang berasal dari keluarga penyelenggara negara.

"Secara umum bisa, ya kalau enggak bisa, ya kayak saya saya suruh saja anak saya untuk kamu terima saja semua itu. Selesai sudah. Bukan saya yang melakukan itu anak saya," ucap Alex yang mencontohkan.

"Tapi ya itu tadi, sepanjang patut diduga bahwa pemberian pemberian fasilitas dan sebagainya ada hubungannya dengan jabatan dari orang tuanya atau masyarakat pengin tahu dalam kapasitas sebagai apa yang bersangkutan menerima fasilitas dan sebagainya, apakah membayar sendiri? Ataukah free? Kan begitu kalau membayar sendiri kan selesai, nggak ada persoalan. Saya bayar sendiri pak, ya sudah," tandas Tessa.

 

6 dari 7 halaman

5. KPK Bakal Klarifikasi Isu soal Gunakan Jet Pribadi ke AS

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memerintahkan Direktorat Gratifikasi dan Direktorat Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) KPK untuk mengklarifikasi isu soal Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep bepergian menggunakan jet pribadi mewah.

Kaesang disorot usai bepergian ke Amerika Serikat bersama istrinya Erina Gudono dengan menggunakan jet pribadi Gulfstream G650.

"Pimpinan sendiri sebenarnya sudah memerintahkan Direktur Gratifikasi, tolong dong itu informasi-informasi dari media itu diklarifikasi," kata Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, di Gedung KPK, Selasa (27/8).

Menurut Alex, klarifikasi terhadap Kaesang yang menyewa jet pribadi dengan harga yang cukup fantastis itu diperlukan. Sebab di satu sisi sebagai bahan penjelasan juga terhadap masyarakat.

Di satu sisi juga, untuk memperjelas apakah penyewaan jet pribadi tersebut ada kaitannya dengan dengan pemberian fasilitas.

"Kita harus pro aktif klarifikasi, toh enggak masalah juga KPK yang kemudian bisa menjelaskan. Tapi jangan sampai pertanyaan masyarakat itu menggantung, ini apa ini kejadiannya, apakah masuk gratifikasi? siapa yang memberikan fasilitas itu dan sebagainya harus clear," terang Alex.

 

7 dari 7 halaman

6. KPK Harapkan Kaesang Datang Langsung Sendiri ke Lembaga Antirasuah

Anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep bikin heboh publik Tanah Air. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu bersama istrinya, Erina Gudono bepergian ke Amerika Serikat dengan menggunakan jet pribadi Gulfstream G650.

Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode Muhammad Syarif menyebut Kaesang Pangarep lebih baik mendatangi KPK untuk mengklarifikasi dugaan gratifikasi yang ramai diperbincangkan di media sosial.

"Seandainya Kaesang sendiri pergi ke KPK itu akan jauh lebih baik biar bisa lebih jelas semua," kata Laode dilansir Antara, Rabu 27 Agustus 2024.

Selain itu, Laode mengatakan bahwa Kaesang Pangarep dapat mendeklarasikan dugaan gratifikasi yang dipertanyakan oleh publik meskipun menjabat sebagai ketua umum partai politik.

"Dia ini kan ketua partai sekarang ya, belum pejabat publik, tetapi ketua partai itu kan sebenarnya jabatan publik ya. Nah, oleh karena itu, memang kalau misalnya ada sumbangan-sumbangan dari pihak lain, baik itu dalam bentuk cash (tunai) maupun in-kind (fasilitas), itu seharusnya memang di-declare (dideklarasikan agar bisa lebih jelas," jelas Laode.

Laode menilai KPK juga dapat mengklarifikasi dugaan gratifikasi itu secara langsung tanpa menunggu Kaesang datang ke Gedung KPK.

"Ya kalau mereka ada laporan dan mereka mengetahui, dan ingin itu (klarifikasi tanpa menunggu Kaesang ke KPK) ya boleh saja. Boleh saja KPK itu. Ya bisa saja untuk mengklarifikasi (penggunaan jet pribadi)," ujar Laode.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.