Sukses

Migrant Watch: Wantimpres Bantu Kepulangan 3 PMI di Saudi ke Indonesia

Sidarto Danusubroto dan Djan Faridz bertolak ke Arab Saudi pada 26 Agustus 2024 terkait permasalahan PMI di sana. Saat kembali ke Tanah Air, keduanya turut membawa pulang serta 3 PMI.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Migrant Watch, Aznil Tan mengapresiasi langkah Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sidarto Danusubroto dan Djan Faridz soal perhatian keduanya kepada Pekerja Migran Indoensia (PMI). Menurut Aznil, keduanya turut terlibat dalam membantu kepulangan PMI yang terlibat isu di Arab Saudi.

“Salut dan apresiasi saya berikan kepada Anggota Dewan Pertimbangan Presiden,” kata Aznil melalui siaran pers diterima, Sabtu (31/8/2023).

Aznil menjelaskan, Sidarto Danusubroto dan Djan Faridz bertolak ke Arab Saudi pada 26 Agustus 2024 terkait permasalahan PMI di sana. Saat kembali ke Tanah Air, keduanya turut membawa pulang serta 3 PMI.

“Kondisi PMI kita di Arab Saudi ini sangat memprihatinkan sebab banyak sekali yang terlantar dan bermasalah, bahkan ada beberapa yang divonis hukuman mati di sana,” ujar Aznil.

Aznil menyatakan, apa pun permasalahan dihadapi PMI maka negara harus hadir dalam memberikan pelindungan bagi warga negaranya.Sebab, PMI diyakini sebagai pahlawan negara yang menghasilkan devisa terbesar ke dua setelah migas.

“Karena itu mereka wajib diberikan perlindungan. Apa yang telah dilakukan oleh Watimpres Opa Darto dan Djan Faridz ini merupakan contoh yang baik dan patut kita apresiasi,” tutur Aznil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 PMI

Sebagai informasi, 3 PMI yang dipulangkan ke Indonesia berasal dari tiga lokasi berbeda, yaitu Indramayu, Sumbawa, Sukabumi. Tidak hanya itu, mereka turut membawa serta 3 orang anak-anaknya yang masih berusia 4 tahun, 10 bulan dan 5 bulan. Sehingga total ada 6 orang WNI yang dipulangkan.

"Semoga banyak pejabat di negara ini pedulian dengan nasib PMI. Permasalahan PMI berada di puncak kritis. Harus menjadi perhatian kita semua,” Aznil menutup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini