Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Recognized Security Organization Pertamina Trans Kontinental (RSO PTK), Capt. Marcellus Hakeng menjelaskan, keamanan fasilitas pelabuhan adalah salah satu pilar utama dalam memastikan stabilitas dan kelancaran operasional sektor maritim.
Dia menegaskan, pelabuhan adalah sebagai gerbang utama arus perdagangan dan logistik yang rentan terhadap berbagai ancaman keamanan.
Baca Juga
"Kolaborasi antar institusi dalam menjaga keamanan ini tidak bisa diabaikan,” ujar Capt. Marcellus saat Table Top Exercise di Cilegon, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (31/8/2024).
Advertisement
Capt. Marcellus menambahkan, pelabuhan merupakan infrastruktur vital yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari otoritas pelabuhan hingga aparat keamanan, yang masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab spesifik dalam menjaga keamanan fasilitas tersebut.
“Hal ini diuji dengan latihan dan prosedur yang terstruktur secara rutin,” ungkap dia.
Implementasi
Dalam kesempatan yang sama, Kepala KUPP Pelabuhan Maringgai, Wibowo Budiarto, menekankan implementasi ISPS Code (International Ship and Port Facility Security Code) menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.
“ISPS Code adalah standar internasional yang bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah ancaman keamanan terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan,” tutur Wibowo.
Sementara itu, Marine Operation Manager PT. PGN LNG Indonesia, Fajar Kurniawan menyatakan kegiatan Table Top Exercise juga bertujuan memastikan semua pihak terkait, termasuk otoritas pelabuhan, perusahaan pengelola fasilitas, dan aparat keamanan, memahami dan mematuhi regulasi yang berlaku.
“Kepatuhan terhadap ISPS Code sangat penting untuk menjaga keamanan dan integritas fasilitas pelabuhan di Indonesia," Fajar menandasi.
Advertisement