Sukses

Said Abdullah: Duet Risma-Gus Hans Paling Lengkap, Akomodasi Kekuatan Kultural di Jatim

PDI Perjuangan sadar bahwa Jawa Timur adalah basis nahdliyin atau santri tradisional, dan kaum nasionalis. Karena pertimbangan corak kultural inilah PDIP menghadirkan Risma dan Gus Han.

Liputan6.com, Jakarta PDI Perjuangan mengusung Tri Rismaharini (Risma) dan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans untuk maju di Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024. Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah menyebut setiap kader PDI Perjuangan dididik untuk berjuang, baik dalam pemilu maupun dalam tugas kerakyatan.

"Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) sudah menugaskan Bu Risma sebagai calon Gubernur Jawa Timur. Karenanya, tiada pantang surut mundur, dan akan menjalankan tugas itu dengan sebaik mungkin," kata Said Abdullah dalam keterangannya, Sabtu (31/8/2024).

Said Abdullah mengatakan pasangan Risma Gus Han yang paling lengkap mengakomodasi kekuatan kultural di Jawa Timur dibandingkan pasangan cagub dan cawagub lainnya.

"PDI Perjuangan sadar bahwa Jawa Timur adalah basis nahdliyin atau santri tradisional, dan kaum nasionalis. Karena pertimbangan corak kultural inilah kami menghadirkan Bu Risma dan Gus Han. Bu Risma mewakili dari kaum nasionalis, abangan, dan perempuan, sementara Gus Han merepresentasikan anak muda, santri tulen, intelektual. Tanpa bermaksud jual kecap, pasangan Risma Gus Han yang paling lengkap mengakomodasi kekuatan kultural di Jawa Timur," ujar Said.

Terkait pencalonan cagub dan cawagub Jawa Timur ini, Risma mengajukan pengunduran diri sebagai Menteri Sosial Kepada Presiden Joko Widodo. Sedangkan Gus Han, juga mengajukan pengunduran diri dari anggota kepartaian.

"Beliau sudah menegaskan itu di berbagai media. Demikian juga Gus Han mundur dari anggota Partai Golkar," ucap Said.

Said menegaskan bahwa partainya tidak melihat masa lalu Gus Han, tetapi ke tekad bulatnya untuk hari ini dan kedepan.

"Gus Han menyatakan kesiapannya untuk menggalang dukungan, khususnya dari kalangan santri, nahdliyin di Jawa Timur. Pertimbangan kami mencalonkan Bu Risma sebab beliau sudah berpengalaman, lebih penting lagi, beliau memiliki rekam jejak membawa Kota Surabaya maju, sejahtera, elok dan meraih berbagai prestasi internasional," ungkap Pria yang menjabat sebagai Ketua Banggar DPR RI ini.

2 dari 2 halaman

Risma dan Gus Han Resik-resik Jawa Timur

Lebih lanjut, Said mengungkapkan bahwa kepuasan rakyat Surabaya terhadap kinerja Bu Risma sangat tinggi. Saat menjalankan tugas Menteri Sosial sejak 2020 lalu, Risma juga membuat terobosan baru, mengubah bantuan sembako menjadi bantuan non tunai untuk mencegah korupsi.

"Ditangan Risma, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang di masa sebelumnya selalu bermasalah, beliau mampu membereskannya dengan baik," ungkap Said.

Said sendiri mengaku prihatin dengan kondisi Pemerintahan Provinsi Jawa Timur yang dikaitkan dengan KPK. Karena itulah, tugas Bu Risma dan Gus Han di Jawa Timur membersihkan jalannya pemerintahan dari praktik korupsi dan kolusi,

"Makanya tagline kami, Risma Resik Resik Jawa Timur. Sedih, kalau Jawa Timur sebagai basis santri, tetapi pemerintahannya di obok obok KPK. Di tangan Bu Risma, Jawa Timur harus bersih, amanah, dan sejahtera," harapnya.

Said pun mengajak masyarakat Jawa Timur untuk memilih pemimpin yang memiliki visi, bukan sekedar obral bansos tetapi pemerintahannya korup.

"Kalau korup yang di rugikan rakyat Jawa Timur, sebab sumber daya yang untuk menyejahterakan rakyat malah di curi oleh penyelenggara negara," ujarnya.

Terkait pertarungan 3 calon gubernur Jawa Timur, Said berkeyakinan bahwa Presiden Jokowi tidak akan cawe-cawe di Pilkada Jawa Timur.

"Beliau tidak memiliki kepentingan langsung. Bu Risma dan Gus Han akan membantu program-program Pak Prabowo sebagai presiden terpilih jika diberikan amanah sebagai Gubernur Jawa Timur. Sebab kalau pemimpinnya bersih, maka program-program pemerintah nasional maupun Jawa Timur akan lebih maksimal diterima manfaatnya oleh rakyat lebih maksimal," tuturnya.

 

(*)