Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berlokasi di Jalan Raden Saleh, Jakarta, pada Sabtu sore, (31/8/2024). Kunjungan ini dilakukan menjelang adanya kabar tentang pelaksanaan muktamar tandingan yang direncanakan pada awal September 2024, yang bertujuan untuk mengambil alih kendali PKB.
Ma'ruf Amin tiba di lokasi sekitar pukul 15.45 WIB dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Sebelum kedatangannya, Kantor DPP PKB telah disterilisasi oleh aparat kepolisian untuk memastikan keamanan.
Baca Juga
Setibanya di tempat, Wakil Presiden langsung disambut di depan pintu masuk gedung oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, dan Ketua DPP PKB Abdul Halim Iskandar. Ketiga petinggi PKB tersebut tampak memberikan penghormatan dengan mencium tangan Ma'ruf Amin, yang juga dikenal sebagai tokoh senior umat Muslim.
Advertisement
Ma'ruf Amin, yang telah ditetapkan sebagai Ketua Dewan Syuro DPP PKB dalam Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024, kemudian masuk ke dalam gedung DPP PKB dengan pengawalan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Aparat kepolisian dari Brigade Mobil (Brimob) juga turut mengamankan area sekitar Kantor DPP PKB.
Sebelumnya, mantan Sekretaris Jenderal PKB, Lukman Edy, mengungkapkan bahwa muktamar tandingan PKB yang akan diadakan pada 2-3 September 2024 di Jakarta berencana mengundang Presiden Joko Widodo.
Â
Muktamar Tandingan PKB
"Kami berencana mengadakan muktamar yang akan dibuka oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan ditutup oleh Presiden," ujar Lukman di Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, pada Selasa (27/8).
Muktamar di Jakarta tersebut bertujuan untuk mendorong calon ketua umum PKB yang baru, menggantikan Muhaimin Iskandar yang telah menjabat selama sekitar 20 tahun.
"Kami akan mendorong sebanyak mungkin calon ketua umum yang akan dipilih secara demokratis dalam muktamar. Ada banyak tokoh terbaik dari PKB dan NU, seperti Khofifah, Yenny Wahid, dan Saifullah Yusuf," tambah Lukman.
Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement