Sukses

Imigrasi Ranai Terbitkan 1.070 Paspor untuk Masyarakat di Natuna Sepanjang Tahun 2024

Kasi Lalu Lintas Izin Tinggal Keimigrasian Kanim Ranai, Tedy Wibisono, mengatakan ribuan paspor yang telah diterbitkan petugas Imigrasi Ranai merupakan hasil program eazy passport alias jemput bola ke rumah-rumah warga.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Ranai telah menerbitkan sebanyak 1.070 paspor bagi masyarakat di Kabupaten Natuna sepanjang tahun 2024. Jumlah ini terhitung mulai dari 1 Januari hingga 28 Agustus 2024.

Kasi Lalu Lintas Izin Tinggal Keimigrasian Kanim Ranai, Tedy Wibisono, mengatakan ribuan paspor yang telah diterbitkan petugas Imigrasi Ranai merupakan hasil program eazy passport alias jemput bola ke rumah-rumah warga.

"Terkait paspor untuk saat ini telah menerbitkan 1.070 paspor, untuk paspor elektroniknya ada 184, sementara 886 paspornya merupakan paspor biasa, Itu pun karena kita jemput bola, kalau ga jemput bola bisa dilihat dari kemarin datang sampai hari ini pemohon juga tidak ada" kata Tedy dalam keterangannya, dikutip Minggu (1/9/2024).

Adapun program eazy passport dilakukan oleh Kanim Ranai dengan mendatangi langsung rumah-rumah warga, termasuk ke pulau-pulau terpencil yang berada di sekitar kabupaten Natuna.

"Kita jemput bola ke pulau-pulau (di Natuna), seperti Pulau Sedanau, Serasan, Pulau tiga," imbuh Tedy

Tedy menambahkan, pihaknya secara aktif menawarkan program eazy passport ini kepada pemerintah desa di setiap kecamatan di Natuna. Namun, dengan syarat minimal 20 orang peserta dalam satu kunjungan.

"Kita selalu menawarkan kepada camatnya ayok bagaimana masyarakat untuk bisa mengurus paspor. Minimal 20 orang lah kita langsung bisa datang meluncur ke sana," jelasnya.

2 dari 2 halaman

Capai 90 Persen dari Target

Tedy mengungkapkan bahwa strategi jemput bola yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Ranai sangat membantu dalam mencapai target penerbitan paspor setiap tahunnya.

Pada tahun 2024, Kanim Ranai menargetkan penerbitan 1.152 paspor. Hingga saat ini, realisasi sudah mencapai 90 persen dari target tersebut.

"Karena kalau tidak begitu sulit sekali untuk mendapatkan target yang di mana kita targetkan itu 1.000 papspor lah setiap tahun. Tapi, di sini sudah lumayan bagus lah, apalagi zaman Covid-19 dua tahun ke belakang itu anjlok, bisa 500 hingga 300 saja," ungkapnya.

Tedy mengatakan bahwa sebagian besar warga yang mengurus paspor untuk keperluan perjalanan ke luar negeri biasanya bertujuan untuk mengunjungi keluarga atau kerabatnya, bukan untuk bekerja.

"Paling kalau saya tanya itu untuk jenguk keluarga, kalau untuk bekerja itu ga ada di sini, biasanya kalau yang kerja itu di pulau Madura, atau berobat ke Penang. karena orang sini jangan salah, berobatnya ke penang, karena mungkin murah dan ada keluarga juga kan," pungkasnya.

Video Terkini