Sukses

Sido Muncul Salurkan Bantuan Rp250 Juta untuk 100 Anak Suspect Stunting di Kota Bandung

Sido Muncul kembali mengambil bagian dalam penanganan kasus stunting di Indonesia yang masih berada di level 21,5% pada tahun 2023.

Liputan6.com, Jakarta PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali mengambil bagian dalam penanganan kasus stunting di Indonesia yang masih berada di level 21,5% pada tahun 2023. Kali ini, Sido Muncul menyalurkan bantuan berupa uang tunai senilai Rp250 juta untuk 100 anak suspect stunting di Kota Bandung.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Direktur Keuangan Sido Muncul, Budiyanto kepada Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Dr. Budi Sartono, S.I.K., M.Si., M.Han beserta 5 orang tua perwakilan penerima manfaat dalam acara “Merdeka dari Stunting bersama Polrestabes Bandung” pada hari Selasa (3/9/2024).

Penyerahan bantuan turut dihadiri oleh Ketua IDI Kota Bandung, dr. Dadan Gardea, Sp.OT dan PJ Walikota Bandung Ir. Bambang Tirtoyuliono, M.M. yang diwakili oleh Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Dr. Asep Cucu Cahyadi, M.Si.

Bantuan tersebut akan diberikan langsung kepada para orang tua penerima manfaat. Masing-masing anak akan menerima uang tunai sebesar Rp500 ribu per bulan yang diberikan selama lima bulan pada periode September 2024 - Januari 2025. Selama itu pula, orang tua harus memberikan laporan kepada Sido Muncul mengenai perkembangan berat badan dan kesehatan anak-anak suspect stunting.

Eva (29 tahun), seorang ibu asal Kota Bandung mengucap syukur karena menjadi salah satu penerima bantuan penanganan anak suspect stunting dari Sido Muncul. Bantuan tersebut diakui sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi sang buah hati di tengah perjuangan menghadapi masalah stunting.

"Alhamdulillah sangat bersyukur menjadi salah satu penerima manfaat. Anak saya sedari lahir berat badannya kurang dan tingginya juga kurang. Terdeteksi ada penyakit juga, jadi berat badannya susah untuk naik," kata Eva setelah menerima bantuan Sido Muncul.

Eva mengungkapkan akan menggunakan bantuan tersebut untuk membeli susu, stok telur dan vitamin demi memenuhi kebutuhan sang buah hati bernama Kirana yang berusia 17 bulan.

Senada dengan Eva, Tessa (29 Tahun), ibu rumah tangga asal Kota Bandung juga sangat bersyukur menjadi salah satu penerima manfaat bantuan dari Sido Muncul. Tessa bercerita bahwa buah hatinya yang bernama Arsaka mengalami masalah kesehatan sejak lahir.

"Alhamdulillah dapat bantuan dari Sido Muncul. Jadi bisa bantu memenuhi kebutuhan susu Arsaka (22 bulan). Kebetulan anak saya ini juga memiliki penyakit jantung bawaan, sehingga susunya harus khusus dan itu juga mahal. Bantuan Sido Muncul ini bisa membantu untuk beli susu dan memenuhi gizi anak saya," kata Tessa yang terharu dengan kepedulian Sido Muncul.

Dengan bantuan dari Sido Muncul, Tessa akan memakainya untuk membeli susu, vitamin, dan makanan bergizi. Ia berharap untuk kedepannya gizi buah hatinya semakin membaik, tumbuh dengan normal seperti anak lain seusianya dan sembuh dari segala penyakitnya.

2 dari 3 halaman

Sido Muncul Dukung Penurunan Angka Stunting di Kota Bandung

Seperti diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Untuk mendukung tumbuh kembang anak, orang tua perlu memberikan asupan makanan bernutrisi dan memperhatikan kesehatan pencernaannya agar nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat diserap dengan baik. Penanganan stunting menjadi sangat penting karena berkaitan dengan kualitas SDM dan masa depan bangsa.

Pemkot Bandung bersama Polrestabes Bandung dan IDI Kota Bandung terus berupaya menurunkan prevalensi angka stunting yang masih tinggi. Berdasarkan data pada 2023 lalu, angka stunting di Kota Bandung sebesar 16,3% atau masih jauh dari target 14 % di tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, diperlukan percepatan penanganan stunting yang holistik dari berbagai unsur seperti pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat.

Program CSR ini merupakan bentuk dukungan dan penyelarasan program CSR dari Sido Muncul dengan pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan angka prevalensi stunting.

Direktur Keuangan Sido Muncul, Budiyanto mengatakan, dari data yang diterima Sido Muncul, anak stunting di Bandung cukup tinggi sehingga pihaknya tergerak untuk menangani stunting. Sebagai perusahaan herbal yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat, Sido Muncul ingin membantu dalam penanganan stunting.

Budiyanto menerangkan Sido Muncul telah memberikan bantuan stunting sejak tahun 2023 dan total penerima bantuan berjumlah 574 anak. Sebelumnya Sido Muncul memberikan bantuan di Kota Cimahi dan ini merupakan kali pertama di Kota Bandung.

“Ini sudah ketujuh kalinya kami memberikan bantuan untuk anak stunting. Pertama di Cipete Selatan, Jakarta 13 anak, kemudian Kabupaten Semarang 76 anak, Kabupaten Gianyar Bali 100 anak, melalui RSI Jakarta Cempaka Putih 40 anak, kembali di Kabupaten Semarang 95 anak, Cimahi 150 anak, dan sekarang pertama kalinya di Bandung untuk 100 anak. Kami berharap angka penderita stunting di Indonesia dapat segera turun, sehingga terbentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas stunting,” ujar Budiyanto.

“Kami berharap dana tersebut langsung dibelikan makanan bergizi yang bisa membantu anak bapak-ibu sekalian untuk membantu menangani stunting,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Budiyanto juga mengajak perusahaan-perusahaan lain untuk membantu penanganan stunting di Indonesia agar sama-sama bisa meningkatkan kualitas hidup generasi muda Indonesia.

“Masa depan bangsa terletak pada generasi muda, generasi muda sehat maka masa depan bangsa terjamin. Sido Muncul ingin berpartisipasi menyehatkan generasi muda Indonesia, salah satunya melalui penurunan stunting,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Polrestabes Bandung Siap Mengawasi Penyaluran Bantuan

Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Asep Cucu Cahyadi mengapresiasi bantuan dan kepedulian Sido Muncul terhadap penanganan Stunting di Kota Bandung.

Prevalensi stunting di Kota Bandung memang terus menurun dari tahun ke tahun, tetapi pemerintah juga harus terus berupaya menurunkan lebih dalam lagi karena menyangkut kualitas kesehatan anak sebagai masa depan bangsa.

"Saya mengapresiasi kerja sama Polrestabes Bandung, IDI Kota Bandung serta realisasi program CSR Sido Muncul yang menjadi cermin kuat kolaborasi semua pihak dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting. Semoga kegiatan ini menjadi sarana komitmen dan kerja sama para pihak untuk dapat memperkuat upaya mengatasi stunting dalam rangka mencetak sumber daya manusia masa depan yang sehat, berkualitas dan berdaya saing," ujar Asep.

Sementara itu, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan pihaknya siap mengawasi penyaluran bantuan secara langsung kepada orang tua penerima manfaat bantuan penanganan anak suspect stunting.

"Alhamdulillah mendapatkan bantuan CSR yang menurut kami programnya sangat bagus. Bentuknya memberikan bantuan secara langsung kepada orang tua para penerima manfaat. Sehingga tugas dari Polrestabes Bandung dan Dinas Kesehatan, dan IDI di sini tugasnya adalah mengawasi. Jadi akan kami evaluasi per minggu dan bulan, jika tidak ada perubahan, nanti akan kita alihkan ke keluarga penerima lain," ujarnya.

Budi Sartono berpesan kepada para orang tua penerima manfaat untuk mempergunakan bantuan penanganan stunting dengan baik.

"Benar-benar pergunakan bantuan Rp500 ribu untuk anaknya ya ibu-ibu, untuk penanganan stunting. Berikan makanan bergizi dan juga vitamin. Saya harapkan anak-anak Indonesia, khususnya Kota Bandung benar-benar bisa menurunkan angka stunting," harapnya.

Selain memberikan bantuan untuk anak-anak stunting, Sido Muncul juga melakukan beberapa kegiatan CSR lainnya seperti operasi katarak gratis dan operasi bibir sumbing gratis. Untuk operasi katarak gratis, Sido Muncul telah melakukannya sejak tahun 2011 dan sampai saat ini telah mengoperasi lebih dari 56 ribu mata

Sedangkan untuk bantuan operasi bibir sumbing gratis telah berlangsung sejak tahun 2018 dengan jumlah penderita bibir sumbing yang telah dioperasi mencapai 624 pasien. Melalui berbagai kegiatan CSR tersebut, Sido Muncul berharap dapat memberikan manfaat bagi sesama dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 

(*)

Video Terkini