Sukses

JLNT Dihentikan, DPRD: Harus Diperhatikan Proyek dengan Kebutuhan

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Selamet Nurdin mengatakan keputusan penghentian JLNT harus dibedakan proyek dengan kebutuhan.

pengerjaan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) jalur Kampung Melayu-Tanah Abang yang awalnya ditargetkan selesai akhir 2012 lalu, kembali ditunda. Pemprov DKI mengatakan proyek itu ditunda sampai menunggu hasil audit.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Selamet Nurdin menyesalkan keputusan itu. Menurutnya, Pemprov DKI harus membedakan antara proyek dengan kebutuhan.

"Jadi harus dibedakan antara proyek dan kebutuhan. Kalau proyek dituntaskan permasalahan proyek. Tapi permasalahan molornya JLNT bisa dikatakan adalah sebuah kebutuhan masyarakat. Jadi harus ditanggulangi dengan cepat misalnya masalah ini konfirmasi dengan BPK sama auditor dan sama kejaksaan," ujar Selamat Nurdin di Kantor DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Ia menambahkan jangan sampai permasalahan itu terdapat indikasi kepentingan pribadi sehingga projeknya jadi tidak jalan. "Padahal ini dinanti masyarakat untuk digunakan dan bisa menjadi rumit. Sehingga ada baiknya bisa dibedakan masalah proyek dan kebutuhan masyarakat," imbuh Selamet.

Ia menambahkan keinginan masyarakat sangat besar menanti jalan layang ini, karena ingin cepat menggunakannya. "Jangan sampai berjalan dengan tidak fokus sama satu permasalahan. Karena ada proyek lain yang menunggu. Proyek MRT, 6 Ruas jalan tol akan bergerak," tukas Selamat.

Ada tiga proyek pengerjaan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang, yaitu Casablanca, Prof Dr Satrio, dan Mas Mansyur. Di antara ketiga paket itu, masih ada satu paket yang masih dalam pengerjaan, yaitu paket Mas Mansyur. JLNT itu direncanakan akan selesai pada pertengahan tahun ini.(Adi)
    Video Terkini