Sukses

Kemendagri: Pengelolaan Sampah Harus Kolaboratif dan Dilakukan Terpadu

Restuardy menyampaikan penguatan peran Pokja & Forum PKP melalui Optimalisasi kinerja, proses advokasi dalam peningkatan kinerja pengelolaan sampah daerah, serta restrukturisasi dan penggabungan kelembagaan Pokja.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Rapat Penguatan Kinerja Kelompok Kerja (Pokja) Pemerintah Daerah Bidang Persampahan pada Selasa, 3 hingga 6 September 2024 di Denpasar Bali.

Rapat dilakukan sebagai upaya mewujudkan pengelolaan persampahan yang baik dari hulu ke hilir melalui kegiatan penguatan kinerja Pokja Pemda bidang persampahan agar terciptanya pengelolaan persampahan secara terpadu.

Direktur Jenderal  Bina Pembanguna Daerah, Restuardy Daud menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, ditegaskan bahwa pembangunan daerah sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan atau terpadu dari pembangunan nasional.

Oleh karena itu perlunya Kementerian-Lembaga melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan daerah untuk mencapai target pembangunan nasional.

"Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah dijelaskan bahwa mandat bidang persampahan dilaksanakan pada 2 (dua) urusan wajib yaitu urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan bidang lingkungan hidup. Kemendagri berkontribusi dalam kebijakan persampahan di daerah dengan mendorong pelaksanaan kerjasama daerah serta meningkatkan kelembagaan pengelolaan sampah melalui pemisahan operator dan regulator dan meningkatkan koordinasi melalui pembentukan POKJA & Forum PKP," ujar Restuardy.

Restuardy menyampaikan penguatan peran Pokja & Forum PKP melalui Optimalisasi kinerja, proses advokasi dalam peningkatan kinerja pengelolaan sampah daerah, serta restrukturisasi dan penggabungan kelembagaan Pokja.

"Pengelolaan sampah di daerah harus dilaksanakan secara kolaboratif dan terpadu, perbaikan dalam hal pengelolaan persampahan di daerah harus difasilitasi dengan perubahan perilaku sosial yang positif di segala lini untuk pengelolaan sampah dan menjalankan praktik 3R (reduce, reuse dan recycle)”, ujar Restuardy

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penguatan dan Dukungan Validasi

Sementara itu, Plh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah II  Nitta Rosalin, menyampaikan dan menegaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Pemerintah Daerah berkomitmen terhadap peran pokja untuk perumusan kebijakan pembangunan daerah bidang persampahan dan tersusunnya rencana kerja Pokja khususnya dalam pengelolaan sampah.

Sehingga, peran Pemda dalam menjawab tantangan pengelolaan persampahan yaitu penguatan dukungan validasi dan kualitas Dokrenda, penguatan Pokja, penguatan dukungan regulasi dan kelembagaan, mengoptimalisasi pendanaan, dan merealisasi keberlanjutan pengelolaan persampahan.

"Sebagai tindak lanjut pada rapat ini diharapkan Pemda untuk segera membentuk Pokja dan Forum Pokja sebagaimana diatur dalam Permen PUPR No 12 Tahun 2020 tentang Peran Masyarakat dalam Penyelenggaraan Perumahan dan kawasan Permukiman, serta melakukan koordinasi intensif antar pokja provinsi dan kab/kota dan antar perangkat daerah dalam pengelolaan sampah”, ujar Nitta Rosalin.

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementerian dalam negeri ini dihadiri oleh unsur Pemerintah pusat yaitu Kemendagri, Kemeko Marves, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR.

Selain itu ada Kementerian LHK, dan Pemda yaitu Kab. Bandung, Kab. Cianjur, Kab. Bandung Barat, Kab. Karawang, Kab. Indramayu, Kab. Gianyar, Kab. Purwakarta, Kab. Tuban, Kab. Bekasi, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Depok, Kota Padang, Kota Cilegon dan Kota Denpasar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.