Sukses

Melihat Pendidikan Skadik 404 dan 401 Lanud Adi Soemarmo

Skadron Pendidikan (Skadik) 404 dan 401 merupakan salah satu pendidikan pencetak bintara TNI AU di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah. Dua Skadik tersebut dari empat skadik merupakan bagian dari Wingdik 400/Matukjur.

Liputan6.com, Jakarta Skadron Pendidikan (Skadik) 404 dan 401 merupakan salah satu pendidikan pencetak bintara TNI AU di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah. Dua Skadik tersebut dari empat skadik merupakan bagian dari Wingdik 400/Matukjur.

Komandan Skadik 404, Letkol POM Jarot Nyamantoro, mengatakan Skadik 404 merupakan satuan pendidikan untuk mencetak bintara atau perwira pada Polisi Militer. Para siswa akan didik selama lima bulan.

"Jadi, sebelumnya para siswa dididik sekolah dasar kecabangan Polisi Militer sekolah kejuruan Bintara," ujar Jarot kepada Liputan6.com, Rabu (4/9/2024).

Jarto menjelaskan, pada Skadik 404 Lanud Adi Soemarmo nantinya ada 15 sekolah kejuruan yang akan diikuti. Siswa akan didik sesuai dengan kemampuan dan rekomendasi pada saat mengikuti pendidikan dasar.

"Jadi setelah mereka lulus dari sekolah pendidikan pertama bintara, akan ada yang mendapat forkom untuk disekolahkan sini," jelas Jarot.

Adapun dari 15 sekolah cabang Skadik 404, seperti dari Sesarcaba POM AU A-28, Susba Hartib POM AU A-23, Susba Lidkrimpamfik POM A16. Selain itu terdapat pula Suspa Idik POM AU A-11, Suspa Hartib A-3, Susbamenjur POMAU A-29, serta Sejurba POM AU A-41.

"Jadi mereka yang memiliki bakat lidik akan mengikuti pendidikan di Susba Lidkrimpamfik POM A16," ucap Jarot.

Untuk siswa yang masuk pada Skadik 404 telah memenuhi sejumlah persyaratan psikologi, minat dan bakat, dan syarat tertentu lainnya. Adapun persyaratan fisik untuk mengikuti pendidikan di Skadik 404 salah satunya, memiliki ketinggian mencapai 173 sentimeter.

"Kalau yang sekarang rata-rata tingginya 173 sentimeter," kata Jarot.

Pemberian pembekalan pendidikan pada Skadik 404, tidak hanya diberikan dari unsur TNI AU, pihak kepolisian turut dilibatkan pada pendidikan Skadik 404. Adapun pendidikan yang melibatkan kepolisian, yakni pada sekolah bagian penyidikan.

"Iya ada dari kepolisian yang membantu, siswa diajarkan tentang penyelidikan," ungkap Jarot.

Sementara itu, di sisi lain pada Wingdik 400/Matukjur, terdapat Skadik 401 yang mencetak perempuan tangguh TNI AU.

Komandan Skadik 401, Letkol Adm Titi Tri Pangastuti, mengatakan para siswa perempuan atau biasa disebut Wara tidak hanya diberikan pembekalan tentang kemiliteran. Wara Skadik 401 diberikan pemahaman tentang kewanitaan.

"Jadi untuk materi yang diberikan sama dengan pria, tetapi ada kekhususan yang berbeda, yaitu materi tentang kewanitaan," ujar Titi.

Adapun materi kewanitaan yang diberikan pada Skadik 401, yakni tentang kewanitaan dan etika cara makan. Siswa Wara diberikan pemahaman tentang cara busana dan kecantikan dengan memperhatikan protokoler.

"Untuk kuota penerimaan selalu bertambah setiap tahunnya," kata Titi.

Titi menuturkan, peminat dan penerimaan siswa Wara selalu meningkat. Sebelumnya Wara Skadik 401 mencapai 60 siswa dan kini jumlahnya telah bertambah mencapai 69 siswa.

"Sebelumnya pernah sekali kita mendapatkan 70 orang, jadi kita flat di antara 70 sampai saat ini," tutur Titi.

Titi mengakui, terjadi peningkatan minat mengikuti pendidikan di Skadik 401. Rencananya Skadik 401 akan direlokasi ke daerah Kaliurang, sehingga dapat meningkatkan jumlah siswa yang mengikuti pendidikan Skadik 401.

"Dengan relokasi ke Kaliurang, bisa menambah jumlah kuota yang kita butuhkan," pungkas Titi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Skadik 402 Lanud Adi Soemarmo Cetak Prajurit TNI AU Andal

Komandan Lanud Adi Soemarmo, Marsma TNI Bambang Juniar Djatmiko, mengatakan Skadik 402 merupakan siswa yang berasal dari sekolah pertama bintara. Selain itu ada juga prajurit TNI AU yang berasal dari Tamtama atau dari Sekolah Pembentukan Bintara (Setukba).

"Mereka kelak akan menjadi tentara TNI AU yang didik selama kurang lebih lima bulan dua minggu," ujar Juniar kepada Liputan6.com.

Juniar menjelaskan, Lanud Adi Soemarmo memiliki empat skadron pendidikan dibawah naungan Wingdik 400/Matukjur. Wingdik tersebut bertugas melakukan pembentukan dan kejuruan kepada siswa.

"Ada Skadik 401 yaitu pendidikan Wara (wanita TNI AU), jadi Wara di TNI AU yang bintara dididiknya di Skadik 401," jelas Juniar.

Selain itu, terdapat Skadik 402 sebagai pembentukan Bintara TNI AU, Skadik 403 untuk mendidik siswa yang berasal dari SMA dan sederajat menjadi Tamtama, serta Skadik 404 pendidikan untuk kejuruan Polisi Militer (POM). Para lulusan Skadik 401, 402, dan 403, yang memiliki kejuruan korps POM akan diarahkan ke Skadik 404.

"Selain empat skadik, ada juga Setukba yang setiap tahun dilaksanakan dua kali dalam setahun," ucap Juniar.

Para siswa mengikuti pendidikan di Skadik 402 akan menjadi aintara yang akan mengoperasikan alutsista. Nantinya, para bintara lulusan Skadik 402 mengoperasikan alutsista mulai dari level taktis skadron, batalyon, maupun di satuan TNI AU lainnya.

"Ya mereka akan mengoperasikan alutsista," kata Janiar.

 

3 dari 3 halaman

Minat Gen Z Gabung TNI AU

Saat disinggung minatnya generasi Gen Z untuk mengikuti pendidikan TNI AU, Juniar melihat peminatnya cukup banyak dan berkembang. Hal itu terlihat dari alokasi yang disediakan selalu terpenuhi lulusan sekolah yang ingin menjadi bagian TNI AU.

"Minatnya masih tetap banyak, jadi kita menyeleksi yang betul-betul memenuhi kriteria," ungkap Juniar.

Terkini, TNI AU telah menyisipkan sejumlah pendidikan dengan mengikuti perubahan era modern. Kini, pembekalan kepada calon prajurit TNI AU telah diberikan pembelajaran tentang cyber dan Artificial Intelligence (AI).

"Penambahan pelajaran itu mengikuti, seperti jaman kami dulu belum ada cyber dan AI, sekarang sudah dimasukkan ke dalam pelajaran pelajaran mereka," kata Juniar.

Skadik 402 setiap tahunnya membuka pendaftaran dengan per gelombang mencapai 480 siswa. "Kalau saat ini siswanya mencapai 487 siswa," pungkas Juniar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.