Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Inovasi, Pendidikan dan Daerah Terluar, Billy Mambrasar mendorong produktivitas dalam peningkatkan kualitas ketahanan pangan. Menurut dia, hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengembangan terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Bicara soal SDM, perlu ada pengelolaan kepemimpinan dan manajemen yang baik, berupa pelatihan dan mentoring,” kata Billy saat menghadiri Awarding Pupuk Kaltim Innovation Submit di Gor Pupuk Kaltim, Bontang seperti dikutip Kamis (5/9/2024).
Baca Juga
Billy menambahkan, pengembangqn SDM dapat dilakukan dengan inovasi dari seorang pimpinan organisasi. Caranya, dengan melakukan tindakan lebih dari yang biasa dilakukannya saat ini.
Advertisement
“Bisa dengan kerendahan hati dan keinginan untuk melayani dan melakukan yang terbaik dengan orang lain,” saran Billy.
Billy percaya, jika kualitas SDM di tubuh Pupuk Kaltim meningkat maka secara signifikan, Pupuk Kaltim juga mampu mendukung program ketahanan pangan Indonesia dengan semakin optimal.
“Saya membersamai milestone menuju terobosan Pupuk Kaltim hari ini. kepada seluruh karyawan Pupuk Kaltim,” dia menandasi.
Apresiasi
Dalam kesempatan senada, Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo mengapresiasi kehadiran Billy Mambrasar. Dia mencatat, apa yang disampaikan dapat menjadi inovasi bagi Pupuk Kaltim untuk menjadi bagian signifikan dalam meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia melalui penyediaan pupuk.
“Terima kasih Kepada Staf Khusus Presiden RI Mas Billy yang jauh-jauh dari Jakarta berkenan hadir bersama kami di sini. Pupuk Kaltim terus berupaya untuk membantu produksi dalam negeri guna memenuhi kebutuhan pupuk yang akan menyokong ketahanan pangan Indonesia,” tutur Budi.
Budi memastikan, kerja-kerja menuju ketahanan pangan adalah kerja banyak pihak dan melibatkan banyak pemangku kepentingan. Maka dari itu, pihaknya akan terus berkolaborasi untuk menjalankan program ketahanan pangan nasional.
Sebagai catatan, berdasarkan data Global Food Security Index (GFSI), tahun 2022, ketahanan pangan Indonesia ada angka 60,2. Angka tersebut berada di bawah rata-rata global sebesar 62,2 dan berada di urutan ke 69 dari 113 negara.
Sementara itu, Pupuk Kaltim setiap tahunnya memproduksi 3,4 juta ton urea, 2,7 juta ton amonia, 300 ribu NPK, 7.75 ribu amonium nitrat yang telah dipasarkan ke dalam negeri dan luar negeri. Pupuk Kaltim juga merupakan produsen ammonia terbesar ketiga dan produsen Urea terbesar ke-6 di Asia Pasifik dan Timur Tegah.
Advertisement