Sukses

Belajar Kesederhanaan dari Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi sorotan, terutama gaya sederhananya yang kontras dengan kebanyakan pejabat di tanah air. Alih-alih naik jet pribadi, Paus justru melalui belasan jam penerbangannya ke Indonesia dengan menumpang pesawat komersial. Selama di Indonesia, dia tidak menginap di hotel mewah, tapi di Kantor Kedubes Vatikan. Selain itu, Paus juga memilih menaiki Toyota Innova Zenix, ketimbang mobil mewah dengan sistem keamanan mutakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan pemimpin tertinggi gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus di Indonesia menjadi sorotan bukan hanya karena kharismanya, tapi juga kesederhanaannya. Hal itu terlihat dari kendaraan dan aksesoris yang digunakan, hingga tempat tinggal yang dipilih selama berada di Indonesia.

Paus Fransiskus tiba di Indonesia pada Selasa 3 September 2024 siang. Bukan dengan jet pribadi, pemimpin Negara Vatikan ini terbang dari Bandara Internasional Leonardo Da Vinci, Fiumicino pada Senin, 2 September 2024 dengan menumpangi pesawat komersial Alitalia.

Setelah menempuh perjalanan belasan jam, rombongan Paus Fransiskus akhirnya tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Alih-alih menggunakan mobil mewah dengan sistem keamanan mutakhir, Paus Fransiskus justru menaiki mobil Toyota Innova Zenix warna putih berpelat SCV 1 yang sudah disiapkan. SCV merujuk pada Status Civitatis Vaticanae alias Negara Kota Vatikan.

Bagi Paus Fransiskus, ia lebih memilih naik mobil yang kebanyakan dipakai oleh masyarakat di Indonesia.

Tak hanya itu, jam tangan yang dikenakan Paus Fransiskus saat menyapa masyarakat di sepanjang jalan Jakarta juga mencuri perhatian. Jam tangan sederhana merek Casio itu disebut-sebut hanya dibanderol dengan harga USD8 atau sekitar Rp124 ribu.

Selama berada di Indonesia, Paus Fransiskus juga memilih menginap di Kantor Kedubes Vatikan Jakarta. Sementara rombongannya menginap di hotel.

Pilihan Paus Fransiskus untuk tidak naik mobil mewah dan hotel mewah selama di Indonesia mendapat beragam respons positif dari masyarakat. Banyak yang kagum dengan gaya hidup pria 87 tahun asal Argentina itu.

Ternyata gaya hidup sederhana ini tidak hanya ditunjukkan Paus Fransiskus saat kunjungan ke Indonesia. Tercatat ada beberapa kesederhanaan Paus ke-266 itu yang menjadi sorotan, salah satunya soal keputusannya tidak tinggal di Istana Vatikan.

Lazimnya seseorang ketika menjadi Paus atau pemimpin tertinggi gereja Katolik, maka akan tinggal di Istana Apostolik atau Istana Vatikan yang ada di utara Basilika Santo Petrus. Namun Paus Fransiskus justru memilih tinggal di apartemen sederhana dua kamar di Domus Sanctae Marthae.

Menurut Juru Bicara Vatikan, Federico Lombardi hal ini lantaran Paus Fransiskus ingin tinggal dengan komunitas.

Keputusannya ini tentu membuat kaget lantaran ia menjadi Paus pertama dalam seratus tahun terakhir yang memilih tinggal di luar Istana Vatikan.

Pilihan Paus Fransiskus untuk tidak tinggal di Istana Vatikan juga mendapat sorotan dari Uskup Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.

"Saat ini beliau tidak tinggal di Istana Kepausan tapi tinggal bersama fungsionaris Vatikan itu juga pilihan sangat simbolik," kata Suharyo pekan lalu.

"Wartawan 'membacanya' ini simbol dari pergeseran pola kepimpinan monarki raja menuju kepempinan yang servant leadership atau kepemimpinan yang melayani," kata Suharyo.

Selain itu, Paus Fransiskus memilih mengenakan sepatu hitam, bukan merah seperti tradisi kepausan Gereja Katolik. “Beliau selalu memakai sepatu berwarna hitam dan ada garis-garisnya. Itu artinya sudah dipakai lama," kata Suharyo.

"Hal ini kecil tapi sangat simbolik," kata Suharyo dalam konferensi pers jelang kehadiran Paus Fransiskus pekan lalu.

Saat masih tinggal di negara asalnya, Argentina, pria bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio itu juga lebih memilih menempati flat sederhana dan masak sendiri makan malamnya.

2 dari 5 halaman

Harus Dicontoh Pejabat Indonesia

Penampilan sederhana Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia sontak menyorot perhatian masyarakat, tak terkecuali lewat media sosial. Salah satu momen paling mencuri perhatian adalah ketika Paus turun dari pesawat komersial dan memilih menaiki Toyota Innova Zenix. Duduk juga memilih duduk di bangku depan samping pengemudi.

Kesederhanaan ini segera memicu pujian dari warganet di X. Banyak yang menyatakan bahwa sikap rendah hati Paus Fransiskus patut dicontoh oleh pejabat Indonesia.

"Iya, Paus Fransiskus memang dikenal karena kesederhanaannya. Dia lebih memilih mobil yang sederhana, seperti Toyota Inova, daripada mobil mewah. Ini mencerminkan prinsip hidupnya yang sederhana dan kedekatannya dengan umat," cuit @S****.

Akun @A**** di X mencuitkan, "Naik pesawat juga komersil guys." Lainnya menulis, "Sosok pemimpin seperti ini yang harus dicontoh oleh pejabat di negara Indonesia."

Akun @I**** menulis, "Seorang Paus Fransiskus lebih milih naik mobil biasa dibanding mobil mewah, sementara yg cm anggota instansi pke mobil mewah smpe pke strobo tatat totot minta jalan😒"

"Duduknya didepan lagi, bosku dulu aja mesti minta duduk ditengah," curhat akun @b**** di X Twitter.

Tak hanya warganet, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir juga menyoroti gaya hidup sederhana pemimpin negara Vatikan itu. Dia berharap, kesederhanaan Paus Fransiskus bisa memberi inspirasi para pemimpin bangsa, terutama di Indonesia.

“Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang. Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global,” kata Haedar melalui siaran pers diterima, Selasa (3/9/2024).

 

 

 

3 dari 5 halaman

Bawa Pesan Moral, Tampar Gaya Hedonis Pejabat Indonesia

Pengamat Hukum dan Politik Pieter C Zulkifli menilai, kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia membawa pesan moral bagi bangsa Tanah Air. Selain seruan persaudaraan, kata dia, Paus memberikan contoh positif tentang hidup dalam kesedarhanaan.

Dia menilai, kesederhanaan Paus Fransiskus kontras dengan dan gaya hidup hedonis serta perilaku korupsi yang sering ditemukan di kalangan pejabat Indonesia. Dia lantas mengajak elite politik dan pejabat pejabat publik untuk merenungkan kembali nilai-nilai yang Paus Fransiskus pegang dalam menjalankan tugas.

"Kunjungan diplomatik dan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia sarat dengan pesan moral dan seruan persaudaraan, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat beragama. Satu pesan moral yang kuat yakni kesederhanaan yang dicontohkan oleh Paus," ujar Pieter Zulkifli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Menurut dia, tidak ada yang kebetulan dalam dunia. Begitu pula, kata Pieter, dengan kedatangan pemimpin Gereja Katolik sedunia ke Indonesia.

Dia menilai sosok yang sangat dihormati itu datang dengan kesederhanaan yang luar biasa. Terpenting, menurut Pieter, memberikan pesan moral yang kuat di tengah maraknya gaya hidup hedonisme di kalangan pejabat dan keluarganya di Indonesia.

"Paus Franciscus, meskipun bisa saja memilih fasilitas mewah seperti pesawat jet pribadi, kamar suite termewah, atau limusin anti peluru, justru memilih untuk melakukan perjalanan dengan pesawat komersial, menginap di Kedutaan Vatikan, dan menggunakan mobil sederhana, Kijang Zenith, tanpa kaca anti peluru," terang dia.

Pieter Zulkifli menuturkan, saat menumpangi mobil yang menjemputnya, Paus Fransiskus justru duduk di depan, tepatnya di samping pengemudi dengan kaca jendela yang terbuka. "Paus Fransiskus bahkan melambaikan tangan sambil tersenyum penuh welas asih saat menyapa masyarakat," ucap dia.

Menurutnya, khotbah kesederhanaan ini tidak diungkapkan dengan kata-kata atau dari mimbar melainkan melalui tindakan nyata yang menyentuh kalbu banyak orang.

"Kesederhanaan Paus ini bukan sekadar simbol, tetapi sebuah pesan yang kuat: kepemimpinan sejati tidak diukur dari harta atau kekayaan, melainkan dari ketulusan, pelayanan, dan pengabdian kepada orang lain," terang Pieter.

"Paus menunjukkan bahwa kekuasaan tidak harus datang dengan kemewahan, tetapi seharusnya disertai dengan kerendahan hati dan kesederhanaan," sambung dia.

4 dari 5 halaman

Jokowi Ikut Naik Innova Zenix

Presiden Joko Widodo atau Jokowi terlihat menggunakan mobil Toyota Innova Zenix usai bertemu Paus Fransiskus di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Momen ini terjadi saat Jokowi pulang dari Jakarta ke Istana Kepresidenan Bogor, Rabu sore.

Padahal, Jokowi biasanya sering terlihat menggunakan mobil Mercedes bewarna hitam saat menjalani kegiatan kepresidenan di Jakarta dan Bogor.

"Iya betul sekali. (Innova Zenix) Itu kendaraan Bapak," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana kepada wartawan, Rabu (4/9/2024).

Hal ini disampaikan Yusuf menanggapi beredarnya foto mobil iring-iringan pengawalan kendaraan Jokowi yang menggunakan Toyota Innova Zenix bewarna hitam. Mobil tersebut melintas di salah satu jalan Jakarta dengan menggunakan pelat RI-1.

Yusuf mengklaim, ini bukan kali pertamanya Jokowi menggunakan Innova Zenix. Menurut dia, Jokowi biasa menggunakan mobil tersebut saat melakukan kegiatan diam-diam atau incognito.

"Pada kegiatan-kegiatan tertentu yang bersifat incognito, sering sekali beliau menggunakan kendaraan Innova," jelasnya.

Selain itu, kata dia, Jokowi juga beberapa kali menggunakan mobil Toyota Fortuner saat kunjungan kerja ke daerah. Mobil tersebut digunakan apabila medan yang ditempuh berat.

"Fortuner juga sering digunakan saat kunker ketika medannya berat. Artinya berganti kendaraan adalah hal yang biasa kami lakukan," tutur Yusuf.

Seperti diketahui, Paus Fransiskus menggunakan mobil Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid berwarna putih selama kunjungan ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Mobil tersebut juga digunakan Paus saat bertemu Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (4/9/2024) siang.

Alasan Jokowi Ikut Pakai Innova Zenix

Presiden Jokowi kembali menggunakan mobil Toyota Innova Zenix saat melepas Paus Fransiskus pada acara Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Kamis (5/9/2024). Mobil ini sama seperti yang digunakan Paus Fransiskus selama kunjungan ke Indonesia.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, ini bukan kali pertamanya Jokowi menggunakan Innova Zenix saat kegiatan kepresidenan.

Dia menyebut, Jokowi menggunakan Innova Zenix sebagai bentuk penghormatan sebab Paus menggunakan jenis mobil yang sama.

"Kalau (Jokowi) datang menghadiri misa Paus dengan kendaraan itu juga wajar sebab Paus juga menggunakan kendaraan yang sama," kata Hasan kepada wartawan, Kamis (5/9/2024).

"Itu bentuk penghormatan," sambungnya.

Dia menekankan pentingnya mencari persamaan daripada mengekspresikan perbedaan dalam diplomasi dan komunikasi. Hal ini sama seperti Jokowi menggunakan warna baju spesifik saat menghadiri acara partai politik.

"Sama seperti ketika menghadiri acara partai, presiden juga hampir selalu menggunakan pakaian yang senada dengan warna partai tersebut. Agar secara emosional jadi lebih dekat, dan komunikasi pun bisa berjalan lebih hangat," kata Hasan.

5 dari 5 halaman

Kekayaan Paus Fransiskus

Bicara terkait kesederhanaan juga erat kaitannya dengan kekayaan. Melansir Marca, Rabu (4/9/2024) Paus di Vatikan biasanya dibayar sangat mahal, dengan upah yang diperkirakan mencapai USD 32.000 (Rp 494,9 juta) per bulan.

Namun dilaporkan, Paus Fransiskus menolak pembayaran tersebut. Sebagai gantinya, ia memutuskan untuk menyumbangkan uang tersebut ke gereja, menggunakannya untuk mendanai yayasan, dalam bentuk amanat, atau memberikannya kepada anggota keluarga gereja.

Paus Fransiskus sebenarnya tidak pernah menerima uang dari gereja, bahkan sebelum ia diangkat menjadi paus baru.

Pada tahun 2001, Vatikan adalah pihak yang mengonfirmasi bahwa Paus Fransiskus selalu setia pada filosofi Jesuitnya.

Meskipun demikian, Paus memang memiliki banyak aset yang menyertai pekerjaannya dan itu pasti dapat dipertimbangkan ketika kita berbicara tentang kekayaan bersihnya.

Pada 2023 lalu, kekayaan Paus Fransiskus diperkirakan mencapai USD 16 juta atau Rp 247,3 miliar.

Video Terkini