Sukses

Cuaca Besok Sabtu 7 September 2024: Mayoritas Langit Pagi Jabodetabek Cerah Berawan

Pagi hari di Jakarta besok saat akhir pekan, Sabtu 7 September 2024 hampir seluruhnya diprediksi cerah berawan, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan. Begitulah prakiraan cuaca besok.

Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari di Jakarta besok saat akhir pekan, Sabtu, 7 September 2024, hampir seluruhnya diprediksi cerah berawan, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu berawan. Begitulah prakiraan cuaca besok.

Berdasarkan laporan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), langit siang Jakarta diprediksi keseluruhannya berawan, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu cerah berawan.

Dan untuk malam hari, langit Jakarta hampir seluruhnya diprakirakan BMKG bakal berawan, kecuali Jakarta Timur cerah berawan dan Kepulauan Seribu berawan tebal.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat langit pagi dan malam diprediksi cerah berawan, namun siangnya berawan. Lalu di Depok, Jawa Barat diprakirakan cuaca pagi dan malam berawan, siang hari cerah berawan.

Berbeda di Kota Bogor, Jawa Barat langit pagi berawan, siangnya diprediksi berawan tebal dan malamnya cerah berawan.

Sementara itu di Kota Tangerang, Banten diprakirakan cuaca pagi hari cerah berawan dan siang hingga malam bakal berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Bekasi   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Depok   Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Kota Bogor   Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Berawan  Berawan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tingkatkan Keamanan dan Kesejahteraan, BMKG Ajak Nelayan Manfaatkan Teknologi

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengajak nelayan Indonesia bertransformasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan.

Dwikorita mengatakan, BMKG sendiri memiliki sistem informasi bernama Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) dan aplikasi InfoBMKG sebagai acuan dalam melaut dan menangkap ikan.

Sebagai informasi, Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) adalah sistem informasi cuaca maritim interaktif dan dapat dimanfaatkan oleh nelayan dan pengguna transportasi laut.

Menurut Dwikorita, cuaca ekstrem yang terjadi beberapa tahun belakangan ini menjadikan kondisi cuaca gampang berubah dan sulit ditebak dengan hanya mengandalkan tanda-tanda alam.

"Kondisi cuaca sedikit banyaknya akan memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan ikan dari para nelayan, apalagi kondisi cuaca ektrim yang berpotensi membahayakan keselamatan nelayan yang tengah melaut," ungkap Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Kamis 29 Agustus 2024, dikutip Liputan6.com dari laman resminya www.bmkg.go.id.

3 dari 4 halaman

Pentingnya Manfaatkan Aplikasi Cuaca

Dwikorita menilai, pemanfaatan aplikasi cuaca merupakan bagian dari perwujudan 'Early Warning, Early Action' guna semakin meminimalisir risiko kecelakaan laut yang dialami nelayan akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Konsep 'Early Warning, Early Action' memiliki arti peringatan dini dengan lebih dini bertindak dalam mitigasi terkait bencana akibat cuaca, iklim dan kondisi air yang kini cenderung ekstrem," papar dia.

Dwikorita mengatakan, kondisi cuaca bagi nelayan tangkap maupun budidaya sangat penting untuk mendukung kegiatan nelayan agar dapat melaut dengan aman dan tenang.

Melalui aplikasi yang didesain untuk mengetahui berbagai informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika tersebut, nelayan dapat memutuskan apakah akan melaut atau tidak. Termasuk, lanjut Dwikorita, mempersiapkan kebutuhan apa saja ketika melaut untuk mengantisipasi perubahan cuaca.

"Informasi yang dihadirkan cukup lengkap. Mulai dari prakiraan cuaca tiga harian, tujuh harian termasuk perkiraan angin, arah kecepatannya, perkiraan arus, gelombang tinggi atau tidaknya, kondisi aktual hujan atau tidak," kata dia.

"Selain itu, di INA-WIS, memungkinkan untuk mengetahui informasi maritim selama sepuluh hari ke depan dan daerah tangkapan ikan," tandas Dwikorita.

4 dari 4 halaman

Upaya BMKG Tingkatkan Keselamatan dan Kesejahteraan Nelayan

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menegaskan bahwa SLCN adalah upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman tentang informasi cuaca guna meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan.

Aplikasi besutan BMKG, lanjut dia,merupakan presentasi produk analitik pemodelan dan peramalan yang dilakukan dengan menggunakan AI, data besar, diverifikasi oleh data radar.

Sehingga, kata Guswanto, info yang dikeluarkan cukup akurat dan dapat membantu nelayan untuk memutuskan di mana dan kapan mereka harus pergi ke laut untuk menangkap ikan dengan memahami informasi yang disediakan di aplikasi seluler.

"SLCN ini merupakan suatu bentuk kegiatan penyampaian informasi meteorologi maritim dari BMKG di daerah kepada Nelayan Perikanan Tangkap dan Budidaya melalui stakeholder terkait, Penyuluh Perikanan dan Ketua Kelompok Nelayan yang membutuhkan informasi cuaca maritim untuk perikanan dan kelautan," paparnya.

Senada, Kepala Pusat Meteorologi Maritim Eko Prasetyo mengatakan, lewat SLCN yang digelar rutin BMKG, pengetahuan dan pemahaman para nelayan dan penyuluh perikanan terkait informasi iklim dan pemanfaatannya dapat semakin meningkat. Sehingga bisa mendukung kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta visi Indonesia Emas 2045 dalam pembangunan di bidang maritim/kelautan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.