Sukses

Ragam Kesan Mendalam Warga Jakarta Atas Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia

Indonesia diketahui menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian perjalanan apostolik ke Asia Pasifik sepanjang September 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus menjadi sejarah bagi Indonesia. Kedatangan kepala negara Vatikan ini adalah penantian setelah 35 tahun.

Indonesia diketahui menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian perjalanan apostolik ke Asia Pasifik sepanjang September 2024.

Tak sedikit para warga Katolik menyisakan rasa haru mendalam atas lawatan ini. Memaknai Kunjungan Paus Frasiskus untuk meningkatkan toleransi antarumat beragama.

Semisal, Nicholas Ryan (29) yang sangat berharap bisa menemui Paus Fransiskus secara langsung. Dia bahkan menyempatkan melewati Kedutaan Besar Vatikan di Gambir, Jakarta Pusat saat berangkat kerja.

Sayangnya, Paus Fransiskus kini sudah bertolak ke Papua Nugini. Tetapi setidaknya Ryan cukup senang meski hanya melihat sejenak Kedubes Vatikan.

"Sebenarnya saya berharap banget bisa ketemu Paus, melihat Paus Fransiskus langsung mumpung di Indonesia. Karena kayaknya sekali seumur hidup deh. Tapi enggak kejadian," kata Ryan di bilangan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).

Sebagai umat Katolik, Ryan berterima kasih kepada Paus Fransiskus karena mau memilih Indonesia sebagai tempat untuk melakukan lawatan atau kunjungan apostolik.

Ryan pun bersyukur keluarganya bisa melihat Paus saat mengikuti Misa di GBK. Ayahnya, sangat antusias bisa hadir langsung dalam tradisi peribadatan umat Katolik itu.

"Pulangnya juga keliatan senang banget, bawa berkat dah buat sekeluarga," ucapnya.

Ryan berkata, bahwa Indonesia patut bangga karena dikunjungi Paus Fransiskus. Baginya, bumi pertiwi bisa menjadi contoh bagi dunia dalam merayakan keberagaman.

Momen paling membekas dan membuat Ryan terharu ketika Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar tampak sangat akrab dengan Paus Fransiskus. Keduanya saling cium kepala dan tangan.

"So sweet bener nih dua pemuka agama, kayak udah sering ketemu dan enggak pernah bersenggolan gitu," ungkapnya.

"Berharap suatu saat bisa ke Vatikan, ketemu langsung Bapa Paus, mau cium tangannya kalau boleh," tukasnya.

 

2 dari 3 halaman

Ingin Kunjungi Vatikan

Kesan bahagia juga ikut dirasakan Tania Kinanthi Hawary (28). Tania merasa bahwa Paus selalu punya tempat di hati. Bahkan, ia tidak menyangka Bapa Suci benar-benar mengunjungi Indonesia.

"Sebagai former catholic, walau bukan keimanan aku lagi, tapi tetap ada tempat di hati sih, awalnya kaget pas tau beritanya Paus akhirnya realisasi kunjungannya ke sini terlebih sebelumnya isu politik lagi heboh banget," ungkap Tania.

Tania begitu senang. Di saat ia merasa keadaan dunia tidak baik-baik saja, pemuka agama bisa hadir dan disambut baik oleh negara Indonesia.

"Haru banget, pengen banget ketemu langsung. Pasti sejuk banget hati," ungkapnya.

Bagi Tania, Vatikan selalu menjadi salah satu daftar catatan negara yang ia ingin kunjungi. Tania selalu ingin melihat sisi lain dalam memandang dunia.

"Selalu ingin bisa kunjungan ke Vatikan. Napak tilas semua yang ada di sana, perjalanan yang pasti bakal mengubah hidup aku dan cara aku memandang dunia," tukas Tania

Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Paus juga sempat mengunjungi Masjid Istiqlal.

Paus Fransiskus pun menyapa umat Katolik Indonesia dalam Misa akbar yang dihadiri oleh puluhan ribu umat Katolik dari seluruh Indonesia di Gelora Bung Karno.

 

 

3 dari 3 halaman

Kali Ketiga Kunjungi Indonesia

Dalam sejarah Indonesia, ini adalah kali ketiga Bapa Suci Katolik berkunjung. Pertama adalah Paus Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970 dan bertemu langsung dengan Presiden Soeharto.

Kedua adalah Paus Yohanes Paulus II yang berkunjung ke Indonesia pada 8-12 Oktober 1989. Saat itu Paus tidak hanya berkunjung ke Jakarta, tapi juga wilayah lain yaitu Yogyakarta, Maumere, dan Medan.

Sedangkan, dalam kunjungan apostolik kali ini, Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan selama 11 hari ke kawasan Asia Pasifik sepanjang 3 sampai 13 September 2024. Ini sekaligus menjadi lawatan terlama Bapa Suci berusia 87 tahun tersebut sejak 11 tahun kepemimpinannya.

Â