Sukses

Waspada Modus Baru Penipuan Jual-Beli Online Via Instagram

NL mengungkap, beberapa hari setelah transaksinya buntu, ada telepon tak dikenal dari nomer 0812-2994-1393 yang mengaku petugas mengaku dari bea cukai.

Liputan6.com, Jakarta - Waspada modus penipuan di media sosial Instagram. Akun instagram @flanel.raffi membawa kabur uang pembeli dengan modus berpura-pura sudah mengirimkan dagangannya berupakamera klasik tanpa adanya bukti pengiriman produk.

“Saya ditipu saat beli kamera di akun tersebut,” kata NL(31) dalam pengakuannya kepada media, Senin (9/9/2024).

NL yang merupakan seorang pegawai swasta bercerita awalnya penipu bertingkah seperti penjual pada umumnya yang menjawab segala rasa penasaran pembeli tentang produk jualannya. Namun ketika pembeli hendak memastikan produk yang akan dibelinya melalui video, penjual meminta pembayarannya di awal terlebih dahulu.

“Saya diminta transfer, harga kamernya Rp 1,2 juta ke akun penjual atas nama Agus Muhardi bank tujuan BRI,” jelas NL.

NL mengakui, permintaan transfer lebih dulu ketimbang video produk barang sempat membuatnya curiga. Namun admin dari akun terkait yang dihubunginya via Whatsapp di nomer 0852-1551-5973.

“Alasannya kalau sudah transfer baru bisa kirim video, aneh tapi saya positif thinking,” jelas NL.

Usai ditransfer penjual mulai lambat dalam merespons. Permintaan video produk pun tak digubris. Malahan, penjual mengatakan kamera sudah dikemas untuk dikirim ke kurir ekspedisi ke alamat pembeli.

NL pun masih coba berpikir baik. Dia pun meminta bukti resi pengiriman. Penjual pun menyanggupi namun baru bisa di dua hari berikutnya. Hal itu jelas membuat NL makin bingung. Namun lagi-lagi, dirinya tetap berprasangka baik.

Usai dua hari berlalu, penjual semakin tidak ada kabar. Pesan dan telepon sudah tidak berbalas. Kejadian nahas ini dialami NL pada 1 September 2024. Tidak disangka, keinginan untuk memiliki kamera lewat jual beli online pupus.

“Lebih parahnya lagi saya tiba-tiba dihubungi nomer tidak dikenal yang mengaku dari bea cukai, setelah transaksi dengan penjual kamera itu beberapa hari kemudian,” kesal NL.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hendak Diperas Oknum Mengaku Bea Cukai

NL mengungkap, beberapa hari setelah transaksinya buntu, ada telepon tak dikenal dari nomer 0812-2994-1393 yang mengaku petugas mengaku dari bea cukai. Diduga kuat, telepon tersebut hendak melakukan pemerasan terkait jual-beli kamera yang gagal dilakukannya.

“Jadi beberapa hari setelah tidak ada kabar dari penjual kamera penipu itu, ada yang telepon saya ngakunya dari bea cukai mau jemput saya terkait kamera yang saya beli sedang ditahan prosesnya,” beber NL menirukan perkataan modus oknum tersebut.

NL meyakini hubungannya dengan kamera tidak ada hubungan dengan pihak bea cukai, karena lokasi penjualan kamera online disebut dari Surabaya. Maka dari itu, dia menduga kalau hal itu adalah penipuan yang mencoba melakukan pemerasan.

“Setelah saya tegaskan ke si orang yang ngaku bea cukai tersebut, jangan main-main! Lalu langsung dia tidak pernah hubungi lagi,” ujar NL.

3 dari 3 halaman

Melaporkan Penjual Kamera ke Polisi

NL mengaku terus berupaya menempuh jalur hukum untuk membuat penipu jual-beli online jera. Dia pun mengaku sudah datang ke kantor polisi terdekat untuk membuat laporan.

Menurut polisi di tempat tinggalnya wilayah Jakarta, nomer dari penjual kamera online tersebut bukanlah di Surabaya seperti pengakuan penjual kamera. Namun berdasarkan hasil pelacakan, nomer tersebut berada di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Sampai saat ini, akun sosial media jual beli online diketahui masih aktif beroperasi. Tetapi jika ada komentar  atau direct message yang meminta pertanggungjawaban atas tindak penipuannya, admin akun tersebut langsung menghapusnya.

Begitu pun nomer whatsapp yang dicantumkan di akun tersebut. Redaksi pun mencoba menghubungi nomer tersebut, penipu yang berkedok sebagai penjual kamera juga masih membalas dengan ramah. Termasuk saat redaksi mencoba meminta konfirmasi perihal kasus NL, nomer terkait langsung tidak merespons.

Konfirmasi lain dicoba awak redaksi melalui aplikasi get contact terhadap nomer bersangkutan. Kepada nomer penjual kamera, get contact mengatakn nomer tersebut sengaja membuat privasinya terhadap nomernya sehingga harus diwaspadai jika berbisnis dengan nomer itu.

“Nomer telepon yang tidak ditampilkan di Getcontact disebabkan oleh preferensi privasi dari pengguna. Orang jahat sering kali mengeksploitasi hal ini! Jika anda berbisnis dengan pemilik nomer terkait, anda bisa meminta mereka untuk menampilkan profil Getcontact,” tulis peringatan tersebut.

Senada dengan itu, nomer yang mengaku orang dari bea cukai pun tidak terlacak. Tidak ada satu nama pun yang ditulis dalam informasi yang ditampilkan oleh Get Contact terhadap nomer tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.