Sukses

Jokowi Akhiri Masa Jabatan Presiden di IKN, Sebuah Pesan untuk Prabowo?

Jokowi akan melakukan sejumlah kegiatan selama berkantor di IKN.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan menghabiskan masa jabatannya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Dia akan berkantor di IKN selama 40 hari ke depan, dimulai pada pekan ini sampai 19 Oktober 2024 atau sehari sebelum masa jabatannya berakhir.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Istana Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menyampaikan pembangunan Istana Negara dan Istana Garuda di IKN sudah rampung. Sehingga, Jokowi dapat menggunakannya untuk berkantor di IKN seperti di Istana Merdeka Jakarta.

"Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Istana Negara dan Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara sudah jadi. Bapak Presiden dapat berkantor di Istana IKN, sebagaimana beliau berkantor seperti biasa di Istana Merdeka Jakarta," jelas Yusuf kepada wartawan, Senin (9/9/2024).

Jokowi akan melakukan sejumlah kegiatan selama berkantor di IKN. "Kegiatan audiensi, rapat terbatas, sidang kabinet paripurna, pengarahan, dan lain-lain adalah kegiatan yang sering beliau lakukan di Istana," ujarnya.

Pengamat Perkotaan, Yayat Supriatna, menilai jika melihat upacara HUT RI di IKN kemarin, maka semuanya masih by process. Artinya infrastruktur belum sempurna, meski sudah bisa mendukung kegiatan Jokowi.

"Tapi untuk mendukung fungsi pemerintahan secara keseluruhan mungkin belum," kata Yayat kepada Liputan6.com, Senin (9/9/2024).

Jadi, kata Yayat, Jokowi akan mencoba memberikan contoh cara kerja di IKN, di tengah keterbatasan, tetap bisa melakukan aktifitas. "Selama Presiden ada di IKN, tentu pertanyaan bagaimana hubungan mekanisme kerja dengan yang di Jakarta. Apakah urusan-urusan sebagian tugas Presiden akan diserahkan ke Wakil Presiden," sambungnya.

"Mungkin di sini semacam uji coba dalam arti memberikan nuansa kehidupan di IKN itu bagaimana atau Presiden ingin memberikan contoh. Begini lho susana kerja di IKN, tapi kan tergantung apa yang ingin dicapai di sini."

Jokowi bisa memberi contoh bagaimana efektifitas koordinasi dengan yang di Jakarta, bagaimana persoalan komunikasi bisa dibangun, bagaimana bisa menggerakkan aktifitas.

"Jangan sampai ketika Presiden ada di IKN, yang di Jakarta santai-santai. Mungkin juga akan memberikan semacam contoh kepada Pak Prabowo. 'Begini loh suasana kerja 40 hari selama di IKN, kan Pak Prabowo belum pernah menikmati nginap di sini'. Jadi itu hanya pengkondisian," ucapnya.

Pesan Khusus untuk Prabowo

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, buka suara soal Jokowi yang akan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga masa jabatannya berakhir. Menurutnya, sikap politik yang ingin ditunjukkan Jokowi adalah konsistensi membangun dan mempertahankan legacy-nya.

"Ini kan legacy Jokowi, jadi dia mencoba mempertahankan itu hingga titik darah penghabisan, bahwa menjelang lengser, menjelang purnatugas, menjelang jabatannya beres, suka tidak suka, senang tidak senang, harus berkantor di sana," kata Ujang kepada Liputan6.com, Senin (9/9/2024).

"Ini menjadi penting bagi seorang Jokowi karena kalau IKN dibangun, dan Jokowi tidak di situ, nanti jadi pertanyaan buat apa kalau sudah dibangun, tidak ditempati tidak ditinggali?"

Oleh karena itu, kata Ujang, untuk menjaga legacy dan menghindari kritik publik, suka tidak suka, senang tidak senang, di akhir masa jabatannya, Jokowi harus berkantor di sana.

"Karena sudah jadi kan, masa enggak ditinggalin?" tambahnya.

Pesan khususnya, lanjut Ujang, bahwa pemerintahan mendatang Prabowo-Gibran mungkin bisa berkantor di sana juga. Tapi soal nanti Prabowo Subianto mau berkantor di sana, urusan belakangan.

"Tapi pesan khususnya saya melihat sudah ada Istana Presiden. Ini punya pesan ke Pak Prabowo untuk berkantor di sana juga, karena itu adalah bagian dari legacy Jokowi yang ingin dipertahankan," ucapnya.

 

2 dari 5 halaman

Bakal Rapat Kabinet Pekan Ini di IKN

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menggelar sidang kabinet paripurna di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 13 September mendatang. Seluruh menteri akan hadir dalam rapat tersebut.

"Kita tahu bahwa nanti akan ada rencana rapat Kabinet Paripurna di IKN tanggal 13, karena para menteri juga sudah diundang saya dapat informasi, para menteri sudah diundang untuk ikut rapat Kabinet di IKN nanti," kata Hasan Nasbi di Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Selasa (10/9).

Selain itu, Hasan melanjutkan, bahwa IKN telah siap untuk menerima tamu kenegaraan jika ada yang berkunjung. Menurutnya, sudah ada ruangan untuk tamu negara yang disediakan di IKN.

"Tapi tempat di sana juga sudah bisa untuk menerima tamu negara juga sudah ada, sudah ready gitu, untuk menerima tamu negara. Jadi nggak tertutup kemungkinan untuk itu," tambahnya.

Tak Tertutup Kemungkinan ke Jakarta Lagi

Hasan Nasbi menerangkan bahwa presiden tak melulu bakal berkantor di IKN. Menurutnya, mobilitas kepala negara juga selalu berpindah-pindah seperti melakukan kunjungan kerja.

"Definisi Bapak Jokowi berkantor itu, jangan dimaknai Pak Jokowi tinggal di kantor, terus selalu ada di kantor, atau selalu ada di Kalimantan Timur, ama kayak Pak Jokowi berkantor di Jakarta misalnya, itu kan Pak Jokowi nggak selalu di Jakarta, tapi juga keliling-keliling daerah gitu ya, berkunjung ke berbagai tempat," kata Hasan di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (10/9).

"Dan begitu juga kalau Pak Jokowi berkantor di IKN, itu tidak perlu 24 jam Pak Jokowi ada di sana, kalau seminggu, seminggu Pak Jokowi di sana, sebulan, sebulan Pak Jokowi di sana," sambungnya.

Hasan menuturkan, Presiden Jokowi memang akan memimpin negara dari IKN di akhir-akhir masa jabatannya. Nantinya, setiap kunjungan kerja titik keberangkatan Jokowi dari IKN.

"Nggak tertutup juga kemungkinan beliau ke Jakarta lagi, jadi ini kan ada banyak istana negara, ada banyak istana presiden yang bisa dipakai oleh presiden untuk menjalankan roda pemerintahan, bisa di Jakarta, bisa di Bogor, bisa di IKN juga," tuturnya.

3 dari 5 halaman

Jokowi Tetap Kunjungan Kerja ke Daerah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur hingga sehari sebelum purnatugas pada 20 Oktober 2024. Kendati begitu, Jokowi akan tetap melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah.

"Enggak (40 hari di IKN), saya muter. Saya muter ke semua daerah," kata Jokowi kepada wartawan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (10/9/2024).

Jokowi menyampaikan dirinya tak melulu berada di IKN hingga 19 Oktober 2024. Hanya saja, setiap Jokowi berkunjung ke daerah akan berangkat dari bandara di Balikpapapan atau IKN.

"Enggak saya muter ke daerah tapi mungkin berangkatnya dari IKN begitu. Ya nanti kita lihat kondisinya kalau bisa terbang ya dari bandara baru, kalau ndak ya dari Balikpapan," jelasnya.

Selama di IKN, Jokowi akan menggelar rapat terbatas dengan para menteri kabinet. Dia juga akan bertemu dengan sejumlah investor di IKN.

"Ya rapat dengan menteri, menerima tamu tamu seperti biasanya dan juga menemui beberapa investor yang masuk," tutur Jokowi.

4 dari 5 halaman

Jokowi Jelaskan Alasan ASN Batal Pindah IKN September 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan alasan aparatur sipil negara (ASN) batal pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur pada September 2024. Jokowi menyebut ada sejumlah fasilitas di IKN yang belum rampung.

"Ya semuanya kan di lihat fasilitas-fasilitas yang ada sudah siap belum. Memang sebagian sudah siap, tapi sebagian juga belum," kata Jokowi kepada wartawan di Flyover Djuanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (6/9/2024).

Dia mengatakan pemindahan ASN ke IKN menunggu sejumlah fasilitas-fasilitas selesai dibangun. Kendati begitu, Jokowi menuturkan dirinya akan berkunjung ke IKN untuk memastikan pembangunan selesai sesuai target.

"Saya kira kita pindah itu kalau betul-betul siap, termasuk saya ini juga sama. Pindah betul-betul memang harus siap betul. Tapi akan kita terus berkunjung ke sana, tiga hari, empat hari, untuk terus mengkonsolidasi dengan Pak Kepala OIKN agar apa yang sudah kita rencanakan sesuai dengan target yang ditentukan," jelasnya.

Jokowi menekankan IKN merupakan pekerjaan yang sangat besar dan tidak gampang. Dia menyebut rumah, apartemen, air, hingga listrik di IKN harus dipastikan siap sebelum memindahkan masyarakat.

"Jadi tidak segampang yang kita bayangkan pindah, langsung pindah, karena menyangkut pindah apakah rumahnya siap, apakah apartemennya siap. Kalau apartemennya siap apakah airnya juga siap, listriknya juga siap, semuanya ini perlu," tutur Jokowi.

"Ini kan kita membangun sebuah ekosistem besar, di mana nanti kita harapkan nanti betul betul interaksi di antara masyarakat di antara warga yang tinggal di IKN betul-betul sebuah komunitas yang hidup, naik dari sisi ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain," sambungnya.

Jokowi tak dapat memastikan kapan ASN akan pindah ke IKN. Dia meminta agar hal tersebut ditanyakan kepada Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono.

"Ditanyakan seperti itu, kalau hal-hal teknis ke Kepala OIKN," ucap Jokowi.

5 dari 5 halaman

Infografis Progres Pembangunan Bandara di IKN Nusantara