Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengumumkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengadakan sidang kabinet paripurna di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 13 September mendatang. Seluruh menteri dijadwalkan hadir dalam rapat tersebut.
"Kita tahu bahwa nanti akan ada rencana rapat Kabinet Paripurna di IKN tanggal 13, karena para menteri juga sudah diundang saya dapat informasi, para menteri sudah diundang untuk ikut rapat Kabinet di IKN nanti," kata Hasan Nasbi di Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024).
Baca Juga
Selain itu, Hasan melanjutkan, bahwa IKN telah siap untuk menerima tamu kenegaraan jika ada yang berkunjung. Menurutnya, sudah ada ruangan untuk tamu negara yang disediakan di IKN.
Advertisement
"Tapi tempat di sana juga sudah bisa untuk menerima tamu negara juga sudah ada, sudah ready gitu, untuk menerima tamu negara. Jadi nggak tertutup kemungkinan untuk itu," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak berkantor sepenuhnya Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga selesai masa jabatannya. Jokowi menerangkan, ia akan berkunjung ke daerah-daerah namun berangkat dari IKN.
"Nggak, nggak, nggak (full berkantor di IKN), saya muter ke daerah tapi mungkin berangkatnya dari IKN begitu," kata Jokowi.
Kepala negara membeberkan, ia akan berkegiatan seperti rapat dengan menteri, menerima tamu hingga investor ketika berkantor di IKN.
"Ya rapat dengan menteri, menerima tamu tamu seperti biasanya dan juga menemui beberapa investor yang masuk," ujarnya.
Jokowi Bakal Groundbreaking 2 Proyek Asing di IKN dari China dan Australia
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi)Â akan groundbreaking tahap awal pembangunan proyek investasi asing di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada bulan September ini. Investor yang terlibat dalam proyek tersebut berasal dari China dan Australia.
Hasan menjelaskan, bahwa investasi dari China akan bergerak di campuran jasa. Sedangkan, investasi dari Australia dalam sektor pendidikan.
"Ya kalau tidak salah yang dari Cina itu mixed use ya. Itu mungkin ada campuran jasa, ada perhotelan, ada mall, ada perkantoran. Yang Australia kayaknya pendidikan sekolah," kata Hasan dalam konferensi pers di Gedung Setneg, Jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024)
Nanti tanggal 19 atau tanggal 20 (September) itu akan ada rencana groundbreaking di IKN," sambungnya.
Hasan mengklaim, dari investasi asing tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan investor asing terhadap IKN mulai terlihat.
"Jadi ini sudah menunjukkan bahwa kepercayaan swasta itu dan termasuk juga investor asing untuk berinvestasi di IKN sudah kelihatan wujudnya," pungkasnya.
Â
Reporter:Â Muhammad Genantan Saputra
Sumber:Â Merdeka.com
Advertisement