Sukses

Kolaborasi Unpad Bandung dan Universitas Catania Italia, Dirikan CoEHAR Indonesia

The Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) yang didirikan di Universitas Catania pada 2018, memperluas kegiatannya dengan menandatangani dokumen perjanjian dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) di Bandung, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - The Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) yang didirikan di Universitas Catania pada 2018, memperluas kegiatannya dengan menandatangani dokumen perjanjian dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) di Bandung, Jawa Barat.

Ini merupakan langkah penting untuk mendorong proses internasionalisasi pusat tersebut dan pengakuan atas pentingnya kemitraan global CoEHAR dengan berbagai mitra internasional.

Acara penandatanganan berlangsung di Dies Natalis Unpad ke-63, Graha Sanusi Hardjadinata pada Rabu (11/9/2024) dihadiri oleh Pimpinan Rektorat Unpad, Pendiri CoEHAR Prof Riccardo Polosa dan Direktur Prof Giovanni Li Volti.

Ini merupakan komitmen formal oleh kedua belah pihak untuk berkolaborasi dalam pendirian dan peluncuran CoEHAR di Indonesia, yang akan berfungsi sebagai pusat regional untuk penelitian, kolaborasi, dan pendidikan tentang pengurangan bahaya merokok di kawasan Asia Pasifik.

Kegiatan CoEHAR Indonesia akan dipimpin oleh Dr Ronny Lesmana dari Fakultas Kedokteran Unpad dan Prof Amaliya dari Fakultas Kedokteran Gigi Unpad. Mereka masing-masing telah menjadi mitra utama dalam proyek penelitian REPLIC study dan SMILE study, yang merupakan pilar dari upaya penelitian internasional CoEHAR.

"Pendirian CoEHAR Padjadjaran di Indonesia akan menjadi pusat unggulan untuk mengatasi tantangan lokal melalui penelitian, pengembangan kapasitas, dan promosi kebijakan yang relevan di tingkat lokal," ujar Pimpinan Rektorat Unpad, Pendiri CoEHAR Prof Riccardo Polosa melalui keterangan tertulis, Rabu (11/9/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Pusat Kolaborasi

Prof Riccardo menjelaskan, pusat regional ini juga akan bertindak sebagai pusat kolaborasi antara peneliti, profesional kesehatan masyarakat, dan pembuat kebijakan di kawasan Asia-Pasifik, yang akan meningkatkan upaya dan solusi global dalam pengurangan bahaya merokok.

"Penelitian yang dilakukan oleh tim CoEHAR di Universitas Catania mengubah dunia, berkontribusi pada revolusi kebijakan yang bertujuan melindungi kesehatan masyarakat di banyak negara," ucap dia.

"Mendukung upaya CoEHAR di Indonesia merupakan suatu kebanggaan yang besar bagi kami, serta merupakan janji komitmen lebih lanjut untuk membantu negara-negara yang menghadapi kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat seperti merokok," sambung Prof Riccardo Polosa.

Hubungan antara kedua universitas, yang sebelumnya telah diatur dalam Perjanjian Kerangka Kerja yang ditandatangani pada 2020 dan Perjanjian Mobilitas yang ditandatangani 2023 lalu untuk mempromosikan penelitian, mobilitas, dan pelatihan bersama di bidang pengurangan bahaya merokok, kini diperkuat dengan dokumen perjanjian pendirian CoEHAR Indonesia.

"Hal ini menjadi landasan bagi penetapan Perjanjian Kolaborasi Operasional, yang akan ditandatangani dalam beberapa bulan mendatang di Catania, untuk mengatur hubungan antara kedua pusat penelitian dengan lebih baik, dukungan strategis CoEHAR untuk pusat baru di Indonesia, dan dimulainya berbagai kegiatan selama lima tahun ke depan," jelas Prof Riccardo.

Pencapaian penting tersebut disambut antusias oleh berbagai pihak di Indonesia, yang melihat peluncuran kegiatan baru ini sebagai titik balik berdampak ilmiah dan secara ekonomi.

"Melalui upaya bersama kita di bidang akademis dan penelitian, kita dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk mengatasi berbagai masalah di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, Asia Timur, kawasan Asia-Pasifik, dan secara global, dengan berfokus pada pengurangan bahaya merokok dan peningkatan gaya hidup dan kesehatan jutaan orang," tutup Ronny Lesmana dari Fakultas Kedokteran Unpad.

Hadir pula dalam penandatanganan kesepakatan tersebut perwakilan dari pemerintah Italia, yakni Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Italia di Indonesia, Roberto Carniel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.