Sukses

Praktisi Dorong UMKM Anak Bangsa Mengglobal Lewat Digitalisasi

Masih banyak pelaku UMKM yang menghubungi pembeli menggunakan email gratisan. Padahal, seharusnya mereka menggunakan email resmi perusahaan yang mencerminkan nama brand mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Era digitalisasi terus berkembang, sehingga praktik bisnis online tidak dapat ditolak lagi. Sebagai praktisi bidang terkait, David Alfa Sunarna, mengakui ada potensi luar biasa yang dimiliki UMKM anak bangsa. Namun hal itu belum mendapat dukungan dari para mereka yang lebih ahli untuk berkolaborasi.

"Dampaknya ekspor hanya mencapai 15%. Padahal dengan dukungan yang tepat, angka ini bisa jauh lebih tinggi," kata David dalam keterangan diterima, Kamis (12/9/2024).

Davis mengambil contoh, masih banyak pelaku UMKM yang menghubungi pembeli menggunakan email gratisan. Padahal, seharusnya mereka menggunakan email resmi perusahaan yang mencerminkan nama brand mereka.

“Selain itu, seringkali komunikasi tersebut tidak disertai dengan katalog produk yang menarik, informasi mengenai sejarah ekspor, atau penjelasan tentang proses produksi,” nilai David.

“Padahal, semua informasi ini sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menarik minat pembeli,” imbuh dia.

David menyarankan, UMKM sebaiknya bisa merangkum semua informasi ini dalam satu website yang profesional. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan citra mereka dan memperluas jangkauan pasar.

“Hal ini akan sangat membantu dalam meningkatkan angka ekspor dan menunjukkan potensi besar yang dimiliki produk lokal kita,” yakin David.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Naik Kelas

David pun mencoba menghadirkan Web Eskpor sebagai platform inovatif yang membantu para eksportir dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Tujuannya, agar UMKM anak bangsa naik kelas melalui website profesional dengan mudah dan terjangkau.

"Setelah kembali dari Amerika, saya melihat banyak teman-teman kita yang memiliki produk berkualitas, seperti beras Krayan dari Kalimantan, yang bahkan dikonsumsi oleh Sultan Brunei. Namun, sayangnya, yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa produk seistimewa ini belum banyak dikenal, baik oleh masyarakat lokal maupun internasional?,” heran David.

David meyakini, ada potensi luar biasa dimiliki produk lokal namun masih belum dimanfaatkan secara optimal. Masalahnya, tidak hanya perihal website semata, tetapi juga membangun identitas produk UMKM agar menonjolkan keunikan yang dimiliki.

"Dengan adanya Web Ekspor, para UMKM dapat memiliki website, kartu nama, dan email profesional, yang semuanya merupakan langkah penting untuk meningkatkan citra bisnis,” dia menandasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) adalah istilah umum dalam khazanah ekonomi.

    UMKM