Sukses

Pembatasan BBM Bersubsidi Diyakini Mampu Menutup Kebocoran APBN

Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, Igor Dirgantara meyakini, rencana pembatasan BBM bersubsidi menjadi bukti pemerintah ke depan akan berpihak pada rakyat kecil.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana melakukan pembatasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat. Tujuannya, demi menyelamatkan kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, klaim pemerintah, agar BBM bersubsidi lebih tepat sasaran, sebab pengguna motor tidak terkena dampaknya.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia, Igor Dirgantara meyakini, rencana pembatasan BBM bersubsidi menjadi bukti pemerintah ke depan akan berpihak pada rakyat kecil. Alasannya, agar mereka yang bermobil tidak lagi menggunakan BBM subsidi.

"Program ini salah satu bukti pemerintah berpihak pada wong cilik. Karena ke depan enggak ada lagi orang-orang kaya bermobil menggunakan bbm bersubsidi," ujar Igor kepada media, seperti dikutip Kamis (12/9/2024).

Igor menilai, program pemerintah terkait menjadi langkah positif. Apalagi, mayoritas orang Indonesia adalah kelompok kelas menengah ke bawah pengguna roda dua.

“Jadi ke masyarakat kelas atas agar tidak menggunakan hak rakyat kecil dengan menggunakan BBM bersubsidi ini,” wanti dia.

 

2 dari 2 halaman

Pengemudi Ojol Bisa Diprioritaskan

Igor pun yakin, melalui program ini maka pengemudi ojek bisa diprioritaskan. Alhasil, mobil-mobil mewah tidak boleh pakai BBM bersubsidi. 

Diketahui, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menegaskan pengendara sepeda motor tidak akan terkena dampak pembatasan BBM bersubsidi.

Luhut menambahkan, pemerintah juga tidak akan menaikkan harga BBM subsidi. Selain itu, Luhut menekankan penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran dengan menggunakan teknologi artificial inteligent (AI).