Sukses

Dugaan Penyelewengan Dana PON, Kapolri: Kami Akan Persiapkan Penyidik

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pada prinsipnya Polri siap untuk menangani dugaan penyelewengan dana PON.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo siap mengusut dugaan penyelewengan dana penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara. Jika benar terjadi penyelewengan, dia mempersiapkan penyelidikan dan penyidikan.

"Saya kira Polri tentunya akan menunggu, kalau memang ada fakta dan bukti bahwa terjadi penyelewengan dana PON kami akan mempersiapkan penyidik-penyidik kami untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan," kata Listyo Sigit di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Kamis (12/9/2024).

Menurut dia, aparat penegak hukum di Polri, Kejaksaan, KPK memiliki ruang yang sama untuk menangani dugaan penyelewengan dana itu. Dia juga segera berkoordinasi dengan Menpora.

"Namun prinsipnya Polri siap untuk menangani," ucap Listyo Sigit.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Bareskrim Polri dan terkait dugaan penyelewengan dana penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.

Dia menyebut, koordinasi terhadap dua lembaga penegak hukum itu lantaran bagian dari Satgas Penyelenggaraan PON.

"PON ini ada Satgas nomor 24 tahun 2024 yang dikeluarkan Bapak Presiden beberapa bulan lalu di dalamnya itu sudah juga termasuk Satgas untuk pendampingan tata kelola di mana dikepalai oleh Wakil Jaksa Agung beserta penegak hukum lainnya," kata Dito, kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9).

"Dan untuk masalah ini kami sudah melaporkan dan juga koordinasi ke kejaksaan Agung di Jamintel dan juga Bareskrim Polri untuk menelusuri dan memastikan ini yang namanya pengerjaan ini harus sesuai spek dan 100 persen harus sesuai yang dibutuhkan dan pastinya harus sesuai kontrak juga," sambung dia.

Lebih lanjut, Dito mengatakan, Kemenpora sangat terbuka jika ada keluhan dari masyarakat atau pihak lain. Dia menegaskan, akan menindak tegas seluruh keluhan tersebut.

"Jadi ini kami ingin memberikan informasi kepada masyarakat memang kalau jika ada keluhan kami terbuka dan kami akan menindak tegas," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Usut Dugaan Penyelewengan Dana, Polri Bakal Sambangi Lokasi PON Aceh-Sumut 2024

Polri akan segera mengusut dugaan penyelewengan dana dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara. Langkah ini diambil setelah muncul laporan adanya penyalahgunaan anggaran terkait kegiatan olahraga nasional tersebut.

"Tim satgas dari Mabes, hari Jumat (13 September 2024) menuju ke lokasi PON XXI," Wadirtipikor Mabes Polri, Kombes Pol Arief Adiharsa saat dikonfirmasi, Kamis (12/9/2024).

Arief mengatakan, pihaknya bakal memberikan pendampingan terhadap pihak Kemenpora terkait adanya dugaan penyelewengan dana dalam PON tahun ini. Polri juga akan mengkonfirmasi langsung soal adanya dugaan korupsi.

"Di antaranya untuk memberikan pendampingan Kemenpora dan mendalami hal yang dilaporkan," jelasnya.

PON 2024 digelar pada 8-20 September 2024. Pada tahun ini, Aceh dan Sumatera Utara terpilih menjadi tuan rumah sekaligus menandai pertama kalinya PON diselenggarakan di dua provinsi.

PON diikuti oleh 12.919 atlet dari 38 provinsi di Indonesia. Sebanyak 28 cabang olahraga digelar di Sumatera Utara dan 28 cabang olahraga lainnya di Aceh. PON 2024 juga turut melibatkan sejumlah cabor Olimpiade.

PON 2024 telah resmi dibuka oleh Presiden Jokowi pada 9 September 2024. Baru hari pertama pelaksanaan PON, venue PON yang tidak layak dan dikeluhkan atlet berseliweran di media sosial.

Melihat sederet penampakan venue yang diunggah langsung oleh atletnya bikin netizen merasa miris karena tidak terlihat seperti venue pelaksanaan PON, yang di mana multievent tertinggi di Indonesia.

 

3 dari 3 halaman

Infrastruktur PON 2024 Dinilai Tidak Layak Pakai, Menpora Minta Maaf

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meminta maaf atas kendala yang terjadi selama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024.

Pernyataan Menpora ini merespons kabar lokasi PON, khususnya di kawasan Sport Center Sumut, Desa Sena Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), yang banyak disorot karena tidak layak pakai. Bukan cuma itu, konsumsi yang disediakan juga dianggap tidak layak dimakan oleh para atlet.

"Saya harus mohon maaf, mungkin ini ada koordinasi yang sangat besar dan agak delay waktunya. Tapi kami jamin permainan bisa dilakukan semua, tapi memang ini mengebut mendukung sarana yang lainnya kita bereskan," kata Menpora Dito Ariotedjo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Dito mengaku langsung turun tangan dan berkoordinasi dengan Menteri PUPR Basuko Hadimuljono. Dia mengeklaim, saat ini infrastruktur pendukung, akses, dan juga stadion langsung dikebut untuk dilakukan pembenahan.

"Kita langsung turun tangan kemarin. Dua hari lalu setelah saya dari Aceh itu, minta tolong Pak Menteri PUPR segera membantu," kata Dito.

Dito memastikan pembehanan lokasi PON 2024 tidak akan sampai mengganggu jalannya pertandingan. Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa setiap keluhan dan kekurangan yang terjadi dalam penyelenggaran PON 2024 akan langsung ditindak tegas.

Selain itu, para atlet maupun masyarakat yang melihat adanya kekurangan dapat segera melaporkan kepada Satgas Tata Kelola Penyelenggara PON.

"Harus kita sampaikan setiap keluhan atau memang ada yang kurang pasti kita tindak tegas dan akan kami telusuri dan juga akan kami proses," ujar Dito Ariotedjo.

"Kita tidak ingin PON ini nanti berakhir tidak ada masalah tapi kemudian harinya ada masalah. Jadi lebih baik memang sedikit gaduh mungkin di depan seperti ini, tapi kita ingin penyelenggaraan PON itu sampai akhir ini tidak ada masalah," pungkasnya.

 

 

 

 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini