Sukses

Jokowi Minta Maaf ke Para Menteri, 10 Tahun Jadi Presiden Ada Hal Kurang Berkenan

Jokowi mengakui, dirinya bukanlah seorang yang sempurna. Sehingga pasti ada hal-hal yang kurang maksimal selama dirinya menjabat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permintaan maafnya secara resmi kepada para menterinya dan kepala lembaga, jika ada rasa kurang berkenan selama 10 tahun dirinya menjabat sebagai kepala negara.

Dia mengakui, dirinya bukanlah seorang yang sempurna. Sehingga pasti ada hal-hal yang kurang maksimal selama dirinya menjabat.

“Saya juga ingin memohon maaf kepada Bapak Ibu semuanya, jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal yang kurang maksimal,” kata Jokowi saat sidang kabinet paripurna di Istana Garuda IKN seperti dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (13/9/2024).

“Sekali lagi saya mohon maaf,” imbuh dia.

Sebagai informasi, sidang hari ini adalah sidang kabinet paripurna terakhir yang dipimpinnya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sidang dimulai pukul 09.00 waktu setempat.

Sidang dibuka oleh Jokowi dengan menyapa wakil presiden, para menteri dan kepala badan/lembaga satu-persatu.

2 dari 3 halaman

Ucapkan Terima Kasih

Sebelum menyampaikan amanatnya, presiden terlebih dulu mengucapkan rasa terima kasihnya atas kerja sama yang baik selama kepemimpinannya dalam 10 tahun terakhir.

Jokowi pun kemudian mohon pamit karena pada bulan depan, tepatnya 20 Oktober dirinya bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin purna tugas. Dia pun menyebut tongkat estafet kepemimpinan akan dilanjutkan kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

3 dari 3 halaman

Amanat

Diketahui, ada sejumlah amanat dalam sidang kabinet paripurna terakhir yang dipimpin Jokowi pagi hari ini. Tercatat ada dua poin utama yang disampaikan.

Pertama, Jokowi berpesan transisi pemerintahan ke Prabowo sebagai presiden terpilih 2024-2029 harus berjalan efektif. Bahkan dia memberi lampu hijau jika harus membuat regulasi baru.

Kedua, Jokowi meminta kepada para pembantunya untuk tidak membuat kebijakan yang merugikan rakyat. Sehingga berpotensi menimbulkan gejolak di akhir masa jabatannya dan transisi ke pemerintahan berikutnya.

Video Terkini