Liputan6.com, Jakarta Irjen Pol Eddy Hartono telah resmi dilantik sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada Rabu (11/9/2024). Pelantikannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menitipkan pesan kepada Kepala BNPT baru, untuk tetap mempertahankan dan melanjutkan kinerja maksimal institusi.
Baca Juga
"Sebagai mitra kerja, saya harap Pak Eddy Hartono dapat tetap melanjutkan pencapaian situasi zero terrorist attack yang telah dicapai oleh pimpinan sebelumnya Pak Komjen pol Rycko Amelza. Dan terkait penanganan teror juga harus ditangani sampai tuntas," kata dia dalam keterangannya, Jumat (12/9/2024).
Advertisement
"Seperti kemarin jelang kedatangan Paus Fransiskus, ada 7 terduga teroris yang ditangkap. Nah itu harus diusut tuntas hingga ke akar-akarnya. Sekedar teror atau ada ancaman serius yang sedang diam-diam bergerak. Pokoknya jangan biarkan sel-sel teror hidup di negara ini. Saya yakin Pak Eddy mampu tangani ini dengan baik," sambungnya.
Selain ancaman yang bersifat teror fisik, Poltikus NasDem ini juga menyoroti terkait pentingnya menggencarkan program deradikalisasi.
"Dan juga saat ini generasi kita, terutama generasi muda, dihadapkan perkembangan teknologi yang kian canggih. Informasi bisa bebas diakses tanpa adanya filterisasi. Nah di situ BNPT harus ambil peran, jangan sampai ada anak muda kita yang dibiarkan terpapar paham-paham radikal dari dunia maya. Harus semakin digencarkan pencegahan dan program-program deradikalisasi," ungkap dia.
Oleh karenanya, Sahroni berharap Kepala BNPT baru dapat segera melakukan kinerjanya dengan maksimal.
"Jadi untuk Pak Eddy, selamat bertugas. Ingat jangan pernah lengah dan terus waspada," pungkasnya.
Profil Irjen Eddy Hartono
Irjen Pol Eddy Hartono menggantikan posisi Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel. Penunjukan Eddy dalam posisi ini bukanlah hal baru baginya, mengingat ia telah memiliki pengalaman signifikan dalam penanggulangan terorisme selama tujuh tahun terakhir.
Eddy, yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1990 dengan pangkat jenderal bintang dua, memulai kariernya sebagai Penyidik Muda di subdit V Siber Dittipideksus Mabes Polri pada tahun 2008. Pengalaman tersebut membawanya ke posisi Kapolres Hulu Sungai Selatan di Kalimantan Selatan sebelum akhirnya mendapatkan amanah sebagai Kepala BNPT.
Berselang beberapa tahun setelahnya, Eddy pun mulai meniti kariernya di bidang terrorisme untuk pertama kalinya. Jabatan di bidang terrorisme yang diembannya adalah Kabid Investigasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri.
Di tahun 2014, dirinya didapuk sebagai Wakadensus 88 AT Polri. Hanya berselang setahun saja, dia bisa menduduki kursi Kepala Densus 88.
Advertisement
Posisi Terakhir
Posisi terkahirnya itu hanya bisa bertahan selama dua tahun saja. Di tahun 2017 dia justru kembali ditempatkan sebagai Wakadensus 88.
Tapi setelah itu, kariernya dibidang penanggulangan teroris mulai meroket dan mulia ditempatkan di BNPT. Jabatan pertamanya yakni Direktur Pembinaan Kemampuan Kedeputian Bidang Penindakan & Pembinaan Kemampuan BNPT RI di tahun 2018.
Masih di tahun yang sama, di percaya selaku Direktur Penegakan Hukum Kedeputian Bidang Penindakan & Pembinaan Kemampuan BNPT. Lalu Plt. Direktur Penindakan Kedeputian Bidang Penindakan & Pembinaan Kemampuan BNPT RI pada tahun 2021.
Saat ini jabatan terakhir yang diembannya sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tk. I Sespim Lemdiklat Polri. Jendral bintang dua itu juga bintang Bhayangkara Pratama di tahun 2023.