Sukses

Jokowi Kagum Pembangunan Hotel Bintang 5 di IKN Hanya Butuh Waktu 9 Bulan

Jokowi mengaku sempat tidak percaya terhadap investor yang menjanjikan pembangunan hotel bintang 5 di IKN dalam waktu yang relatif cepat, yakni 9 bulan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Hotel Nusantara Swissotel dan groundbreaking Mall Duty Free Nusantara di IKN, Jumat (13/9/2024). Jokowi mengapresiasi pembangunan hotel di IKN yang terbilang cepat. 

Pembangunan hotel bintang 5 yang hanya berlangsung selama 9 bulan ini sempat membuat Jokowi tidak percaya.

“Saya ingin memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pembangunan Hotel Nusantara yang dikerjakan dalam waktu 9 bulan. Saat itu waktu konsorsium yang dikomandani Pak Aguan menyampaikan kepada saya, pak ini nanti sebelum Agustus selesai, (Jokowi bilang) maaf pak saya enggak percaya. Saat itu saya enggak percaya tapi saya telah melihat sekarang ini benar,” ujar Jokowi saat pidato peresmian di IKN, seperti dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi kembali ditawarkan oleh Aguan bersama konsorsiumnya. Jika ada yang butuh dibangun cepat maka dia pun siap untuk menjalankan proyek tersebut di IKN.

“Pak kalau yang lain tidak sanggup berikan kepada saya, karena sudah terbukti 9 bulan bisa menyelesaikan hotel bintang 5, 191 kamar,” ungkap Jokowi menirukan. 

Jokowi meyakini, pembangunan proyek berskala masif bukan hal mudah. Namun dia yakin Indonesia sudah ada di level yang bisa mengerjakan hal tersebut.

“Ini bukan pekerjaan yang mudah tapi Indonesia bisa mengerjakannya!,” ucap Jokowi memungkasi.

 

2 dari 2 halaman

Jokowi Juga Pimpin Sidang Kabinet di IKN

Sebagai informasi, sebelum agenda peresmian hotel dan groundbreaking mall, Jokowi melangsungkan agenda sidang kabinet paripurna terakhirnya bersama seluruh kepala menteri dan kepala lembaga di Istana Garuda IKN.

Diketahui, dalam rapat tersebut ada dua poin penegasan Pertama, transisi pemerintahan ke Prabowo sebagai presiden terpilih 2024-2029 harus berjalan efektif. Bahkan Jokowi memberi lampu hijau jika harus membuat regulasi baru.

Kedua, Jokowi meminta kepada para pembantunya untuk tidak membuat kebijakan yang merugikan rakyat. Sehingga berpotensi menimbulkan gejolak di akhir masa jabatannya dan transisi ke pemerintahan berikutnya.

Video Terkini