Sukses

Soal Pembahasan Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Cak Imin: Saya Belum Pernah Diundang

Cak Imin menegaskan, PKB saat ini pada posisi menunggu arahan dari Prabowo sebagai presiden terpilih perihal kursi menteri di kabinetnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku partainya belum pernah diundang Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk membahas penyusunan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu dia sampaikan Cak Imin, merespons apakah akan ada pertemuan para ketua umum parpol KIM Plus untuk membahas penyusunan kabinet menjelang pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024 mendatang.

"Saya enggak tahu, sampai hari ini saya belum pernah diundang," kata Cak Imin saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/9/2024).

Cak Imin menegaskan, PKB saat ini pada posisi menunggu arahan dari Prabowo sebagai presiden terpilih perihal kursi menteri.

"Saya ini belum sama sekali terlibat PKB pada posisi sama sekali tidak dilibatkan dan kita pada posisi menunggu saja," ujar dia.

Lebih lanjut, Cak Imin mengaku hingga saat ini PKB masih terus mengintensifkan komunikasi dengan Prabowo.

"Belum, belum kita masih mengintensifkan komunikasi dengan Pak Prabowo dan tim Gerindra khususnya, karena PKB ingin solid bersama Gerindra," imbuh Cak Imin.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Merdeka.com

2 dari 3 halaman

Isu Ada 44 Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet mendengar kabar bahwa kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal ada 44 kementerian. 

Sementara saat ini DPR sedang merevisi Undang-Undang Kementerian Negara untuk mengubah batasan kementerian yang tadinya hanya 34 kementerian. 

"Maksudnya, karena nanti kebijakan kementerian, dari (total) 34 (menteri) menjadi 44 (menteri),” kata Bamsoet, saat membuka Turnamen Bulu Tangkis Piala Pimpinan DPR dan MPR di GOR DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024) malam.   

Dalam agenda tersebut, turut dihadiri sejumlah anggota DPR, seperti Nusron Wahid, Aria Bima, dan Viva Yoga Mauladi, serta pejabat tinggi badan usaha milik negara (BUMN). Menurut rencana, para pimpinan DPR dan MPR bakal ikut bertanding dalam turnamen bulu tangkis yang digelar pada 10-12 September 2024 itu.

Saat menyapa ke Nusron Wahid, Bamsoet pun berkelakar bahwa Nusron termasuk salah satu kandidat menteri. Nusron digadang-gadang menjadi Menteri Ketenagakerjaan walaupun ingin sebagai Menteri Perhubungan.

Selain Nusron, Bamsoet pun mengenalkan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi sebagai salah satu kandidat menteri. Tak hanya itu, Bamsoet bahkan menyebut PAN mendapat lima jatah menteri kabinet Prabowo-Gibran.

”Pembicaraan di banyak warung kopi, PAN mendapat kursi lima menteri. Jadi, salah satunya adalah Mas Viva Yoga,” ujarnya.

Bamsoet berharap anggota DPR bisa mendapatkan kesempatan untuk berkarya di lembaga eksekutif. Dengan demikian, mereka bisa merasakan dikritisi hingga dimarahi para anggota DPR lainnya. 

3 dari 3 halaman

Prabowo Ingin Kabinetnya Lebih Banyak Diisi Profesional

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani menyebut, Presiden terpilih Prabowo Subianto tengah menyusun kabinet yang zaken atau orang yang ahli di bidangnya.

"Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. Di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya meskipun yang bersangkutan berasal atau diusulkan dari parpol sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang," ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).

Muzani menyebut, sosok ahli itu bisa saja datang dari parpol dan dari luar parpol. "Meskipun dia orang partai atau orang politik, harapannya adalah orang-orang yang ahli di bidangnya," kata dia.

Terkait isu akan ada empat lulusan SMA Taruna Nusantara (TN) yang akan masuk kabinet, menurut Muzani, saat ini Prabowo tengah melakukan penjaringan.

"Di antara partai koalisi sudah mulai mengajukan nama, dan mengajukan beberapa portofolio di kementerian. Terus di antara tokoh-tokoh juga sudah mulai disebut dan sudah mulai dilakukan penjaringan dan penyaringan, pemilahan, dan pemilihan," kata Muzani.

Terkait alumni Taruna Nusantara masuk kabinet Prabowo, Muzani menilai hal itu masih tahap wacana.

"Tapi itu semua sifatnya masih wacana dan tunggu saja presiden terpilih dalam hal ini Pak Prabowo dan wakil presiden terpilih dalam hal ini Mas Gibran akan terus melakukan diskusi tentang postur pemerintahan kabinet yang akan datang ," ujar Muzani.