Komisi Pemilihan Umum telah menutup pintu. Periode pendaftaran bakal calon legislatif di Pemilu 2014 berakhir. Publik pun disodori ribuan nama.
Dari ribuan nama itu, ada beberapa temuan menarik. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas memutuskan kembali maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan saat Pemilu lalu. Ibas maju dari daerah pemilihan Jawa Timur VII yang meliputi Pacitan, Ngawi, Trenggalek, dan Magetan di nomor urut 1.
Padahal, pada Februari lalu, ia menyatakan mundur dari Senayan. "Saya mundur dari anggota DPR, saya akan konsentrasi sebagai Sekjen Partai Demokrat," kata Ibas dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2013).
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie membela Ibas. Marzuki mengatakan keputusan yang diambil Ibas itu sebagai langkah yang wajar. "Mundur selangkah untuk melompat 10 langkah, bagus kan?" ujar Marzuki melalui pesan singkat, Rabu (24/4/2013).
Marzuki menambahkan, keputusan yang diambil oleh Ibas dengan mundur dari DPR dan kembali mencalonkan diri sebagai legislator bukan dimaksudkan untuk mempermainkan konstituen. "Tidak ada yang dipermainkan, penggantinya juga pilihan rakyat," ujar Marzuki.
Kali ini, Ibas seperti berada di 'dapil surga'. Sebagai peraih suara tertinggi se-Indonesia dengan jumlah 327.097 suara pada Pemilu 2009, lawan-lawan Ibas di dapil ini relatif bukan tokoh "kelas berat."
Nama-nama yang sedikit dikenal di dapil ini antara lain caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga mantan aktivis, Dita Indah Sari. Dita saat ini tercatat sebagai Staf Ahli Menakertrans Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum PKB.
Lawan Ibas yang lain adalah Heri Akhmadi (PDIP). Heri merupakan mantan Wakil Ketua Komisi X Bidang Pendidikan DPR.
Dari Golkar, lawan bungsu SBY itu adalah Binny Bintarti Buchori. Binny merupakan salah satu aktivis HAM dan demokrasi yang sudah cukup banyak berjuang melalui organisasi non-pemerintah seperti International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).
Selain Ibas, ada juga Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri. PDIP menempatkan Puan di Dapil Jawa Tengah V di urutan 1. Di sana, Puan akan menemui lawan cukup berat, yakni Angel Lelga. Artis itu diusung Partai Persatuan Pembangunan di urutan pertama.
Kehadiran Angel sebagai caleg cukup mengagetkan. "Saya mualaf, jadi saya ingin menjaga keislaman saya, dengan menjadi caleg dari PPP," ujar Angel di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013).
Menurut Angel, keinginannya untuk terjun ke dunia politik muncul setelah melihat berbagai kesusahan rakyat Indonesia melalui berbagai media. "Saya ingin menjadi orang yang berguna untuk membantu rakyat kecil," ujarnya.
Selain Angel, Puan juga akan menemui lawan tangguh dari Partai Demokrat, yaitu GRAy Koes Moertiyah. Putri Susuhunan Pakubuwono XII ini masih menjadi anggota Komisi IX DPR.
Di luar nama itu, Puan juga akan bertarung sesama nomor urut 1 dengan Abdul Kharis Almasyhari (PKS), Yusuf wibisono, (PAN), Mohamad Toha (PKB), Sarwoto Atmosutarno (Partai Nasdem), Bambang Riyanto, (Gerindra), dan Eko Sarjono Putro (Golkar).
Para Mantan Kandidat Pilgub Jakarta
Selanjutnya, jika menyusuri daftar lebih teliti, kita memergoki sejumlah nama yang gagal dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 bakal kembali bertarung dalam Pemilihan Legislatif 2014. Para kandidat ini takluk oleh pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Persaingan ketat diprediksi terjadi di Daerah Pemilihan DKI Jakarta II. Di dapil itu, bertengger nama Hidayat Nur Wahid yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Biem Benyamin yang diusung Partai Gerindra. Nama Hidayat dan Biem bercokol di nomor urut 1.
Pada Pilgub DKI 2012, Hidayat disusung PKS dan berpasangan dengan Didik J. Rachbini sebagai cawagub. Sementara Biem Benjamin menjadi cawagub untuk ekonom Faisal Basri yang maju melalui jalur independen.
Sementara itu, Didik J. Rachbini juga maju sebagai caleg untuk Pemilu Legislatif 2014. Nama Didik berada di nomor urut 1 dari Partai Amanat nasional (PAN) dan akan maju di Dapil DKI Jakarta I.
Mantan kandidat lain yang juga maju dalam Pemilu 2014 adalah Riza Patria. Mantan pasangan Hendardji Soepandji ini maju sebagai caleg dari Partai Gerindra. Riza berada di nomor urut 1 dan akan bertarung di Dapil Jakarta III.
Hanya Dua Ketum Partai
Temuan menarik lain, dari 12 partai politik nasional yang bertarung dalam Pemilu 2014, hanya 2 partai yang mengusung ketua umumnya sebagai calon legislator, yaitu Partai Gerindra dan Partai Bulang Bintang (PBB).
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi maju dari daerah pemilihan DI Yogyakarta (DIY). Di dapil ini seperti dapil "neraka." Sebab, banyak nama populer yang akan berebut suara.
Di dapil ini, Suhardi akan bertemu 'lawan tangguh' dari Demokrat yang juga Menpora KRMT Roy Suryo Notodiprodjo atau Roy Suryo. Suhardi juga mesti menghadapi mantan Bupati Bantul Muhammad Idham Samawi. Idham merupakan caleg dari PDI Perjuangan nomor urut 1.
Tak berhenti di sana. Dapil ini juga menyimpan caleg nomor urut 1 dari Golkar yakni Siti Hediati Soeharto atau dikenal dengan Titiek Soeharto. Persaingan kian ketat karena juga terdapat Ahmad Hanafi Rais, putra tokoh reformasi Amien Rais, yang merupakan caleg nomor urut 1 dari PAN.
Ketua umum partai lain yang maju menjadi caleg adalah Ketua Umum PBB MS Kaban. Mantan Menteri Kehutanan ini maju menjadi caleg PBB dari Dapil Jawa Barat V yang meliputi Kabupaten Bogor. Dapil Jawa Barat V ini tidak kalah 'menyeramkan'. Banyak nama yang telah akrab di telinga publik.
Di Jawa Barat V, MS Kaban harus menghadapi caleg yang juga Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua; dari PKB ada artis Ridho Roma; ada artis senior dari PDIP, Yessy Gusman; Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, artis yang diusung PAN, Primus Yustisio; ada pula mantan pendiri Partai Keadilan yang maju dari Hanura, Yusuf Supendi; serta mantan Menteri Pertanian yang juga caleg dari Partai Nasdem, Soleh Solahuddin.
Pertarungan segera dimulai. Rakyat akan menjadi juri. Semoga pilihan mereka tepat belaka. (Yus)
Dari ribuan nama itu, ada beberapa temuan menarik. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas memutuskan kembali maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan saat Pemilu lalu. Ibas maju dari daerah pemilihan Jawa Timur VII yang meliputi Pacitan, Ngawi, Trenggalek, dan Magetan di nomor urut 1.
Padahal, pada Februari lalu, ia menyatakan mundur dari Senayan. "Saya mundur dari anggota DPR, saya akan konsentrasi sebagai Sekjen Partai Demokrat," kata Ibas dalam konferensi pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2013).
Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie membela Ibas. Marzuki mengatakan keputusan yang diambil Ibas itu sebagai langkah yang wajar. "Mundur selangkah untuk melompat 10 langkah, bagus kan?" ujar Marzuki melalui pesan singkat, Rabu (24/4/2013).
Marzuki menambahkan, keputusan yang diambil oleh Ibas dengan mundur dari DPR dan kembali mencalonkan diri sebagai legislator bukan dimaksudkan untuk mempermainkan konstituen. "Tidak ada yang dipermainkan, penggantinya juga pilihan rakyat," ujar Marzuki.
Kali ini, Ibas seperti berada di 'dapil surga'. Sebagai peraih suara tertinggi se-Indonesia dengan jumlah 327.097 suara pada Pemilu 2009, lawan-lawan Ibas di dapil ini relatif bukan tokoh "kelas berat."
Nama-nama yang sedikit dikenal di dapil ini antara lain caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga mantan aktivis, Dita Indah Sari. Dita saat ini tercatat sebagai Staf Ahli Menakertrans Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum PKB.
Lawan Ibas yang lain adalah Heri Akhmadi (PDIP). Heri merupakan mantan Wakil Ketua Komisi X Bidang Pendidikan DPR.
Dari Golkar, lawan bungsu SBY itu adalah Binny Bintarti Buchori. Binny merupakan salah satu aktivis HAM dan demokrasi yang sudah cukup banyak berjuang melalui organisasi non-pemerintah seperti International NGO Forum on Indonesian Development (INFID).
Selain Ibas, ada juga Puan Maharani, putri Megawati Soekarnoputri. PDIP menempatkan Puan di Dapil Jawa Tengah V di urutan 1. Di sana, Puan akan menemui lawan cukup berat, yakni Angel Lelga. Artis itu diusung Partai Persatuan Pembangunan di urutan pertama.
Kehadiran Angel sebagai caleg cukup mengagetkan. "Saya mualaf, jadi saya ingin menjaga keislaman saya, dengan menjadi caleg dari PPP," ujar Angel di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2013).
Menurut Angel, keinginannya untuk terjun ke dunia politik muncul setelah melihat berbagai kesusahan rakyat Indonesia melalui berbagai media. "Saya ingin menjadi orang yang berguna untuk membantu rakyat kecil," ujarnya.
Selain Angel, Puan juga akan menemui lawan tangguh dari Partai Demokrat, yaitu GRAy Koes Moertiyah. Putri Susuhunan Pakubuwono XII ini masih menjadi anggota Komisi IX DPR.
Di luar nama itu, Puan juga akan bertarung sesama nomor urut 1 dengan Abdul Kharis Almasyhari (PKS), Yusuf wibisono, (PAN), Mohamad Toha (PKB), Sarwoto Atmosutarno (Partai Nasdem), Bambang Riyanto, (Gerindra), dan Eko Sarjono Putro (Golkar).
Para Mantan Kandidat Pilgub Jakarta
Selanjutnya, jika menyusuri daftar lebih teliti, kita memergoki sejumlah nama yang gagal dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012 bakal kembali bertarung dalam Pemilihan Legislatif 2014. Para kandidat ini takluk oleh pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.
Persaingan ketat diprediksi terjadi di Daerah Pemilihan DKI Jakarta II. Di dapil itu, bertengger nama Hidayat Nur Wahid yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Biem Benyamin yang diusung Partai Gerindra. Nama Hidayat dan Biem bercokol di nomor urut 1.
Pada Pilgub DKI 2012, Hidayat disusung PKS dan berpasangan dengan Didik J. Rachbini sebagai cawagub. Sementara Biem Benjamin menjadi cawagub untuk ekonom Faisal Basri yang maju melalui jalur independen.
Sementara itu, Didik J. Rachbini juga maju sebagai caleg untuk Pemilu Legislatif 2014. Nama Didik berada di nomor urut 1 dari Partai Amanat nasional (PAN) dan akan maju di Dapil DKI Jakarta I.
Mantan kandidat lain yang juga maju dalam Pemilu 2014 adalah Riza Patria. Mantan pasangan Hendardji Soepandji ini maju sebagai caleg dari Partai Gerindra. Riza berada di nomor urut 1 dan akan bertarung di Dapil Jakarta III.
Hanya Dua Ketum Partai
Temuan menarik lain, dari 12 partai politik nasional yang bertarung dalam Pemilu 2014, hanya 2 partai yang mengusung ketua umumnya sebagai calon legislator, yaitu Partai Gerindra dan Partai Bulang Bintang (PBB).
Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi maju dari daerah pemilihan DI Yogyakarta (DIY). Di dapil ini seperti dapil "neraka." Sebab, banyak nama populer yang akan berebut suara.
Di dapil ini, Suhardi akan bertemu 'lawan tangguh' dari Demokrat yang juga Menpora KRMT Roy Suryo Notodiprodjo atau Roy Suryo. Suhardi juga mesti menghadapi mantan Bupati Bantul Muhammad Idham Samawi. Idham merupakan caleg dari PDI Perjuangan nomor urut 1.
Tak berhenti di sana. Dapil ini juga menyimpan caleg nomor urut 1 dari Golkar yakni Siti Hediati Soeharto atau dikenal dengan Titiek Soeharto. Persaingan kian ketat karena juga terdapat Ahmad Hanafi Rais, putra tokoh reformasi Amien Rais, yang merupakan caleg nomor urut 1 dari PAN.
Ketua umum partai lain yang maju menjadi caleg adalah Ketua Umum PBB MS Kaban. Mantan Menteri Kehutanan ini maju menjadi caleg PBB dari Dapil Jawa Barat V yang meliputi Kabupaten Bogor. Dapil Jawa Barat V ini tidak kalah 'menyeramkan'. Banyak nama yang telah akrab di telinga publik.
Di Jawa Barat V, MS Kaban harus menghadapi caleg yang juga Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua; dari PKB ada artis Ridho Roma; ada artis senior dari PDIP, Yessy Gusman; Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, artis yang diusung PAN, Primus Yustisio; ada pula mantan pendiri Partai Keadilan yang maju dari Hanura, Yusuf Supendi; serta mantan Menteri Pertanian yang juga caleg dari Partai Nasdem, Soleh Solahuddin.
Pertarungan segera dimulai. Rakyat akan menjadi juri. Semoga pilihan mereka tepat belaka. (Yus)