Sukses

Polisi Gandeng Imigrasi Cari Bos Perusahaan Animasi yang Diduga Aniaya Karyawan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus mengungkapkan, pelibatan Imigrasi untuk membantu mencari keberadaan bos PT Brandonville Studios Makmur.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi menggandeng sejumlah instansi untuk mengusut dugaan sewenang-wenang bos perusahaan animasi terhadap mantan karyawannya. Salah satunya adalah Imigrasi.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus mengungkapkan, pelibatan Imigrasi untuk membantu mencari keberadaan bos PT Brandonville Studios Makmur.

Dari data kepolisian, pemilik perusahaan memiliki identitas KCL, warga negara Hongkong.

"Timsus akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Kemenaker RI dan Pihak Imigrasi Jakarta Pusat. (Keberadaan pelaku) Ini nanti kita akan koordinasi dengan pihak imigrasi," kata Firdaus kepada wartawan, Selasa (17/9/2024).

Firdaus mengatakan, akan mencari terduga pelaku untuk dilakukan pemeriksaan dalam kaitannya pendalaman terhadap laporan dari korban.

"Saat ini masih dicari keberadaannya untuk dilakukan pemeriksaan," ucap dia.

Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta akan membantu memberikan data yang berkaitan dengan PT Brandonville Studios Makmur.

Menurut dia, seluk-beluk PT Brandonville Studios Makmur penting diketahui, termasuk mencari siapa pemilik bangunan yang dimanfaatkan oleh bos perusahaan sebagai kantor.

"Makanya nanti dengan data itu semoga kami dapatkan pemilik gedung tersebut, jadi supaya kami bisa cek kontraknya bagaimana, berapa lama dan sama siapa sebenarnya," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bentuk Timsus

Polisi masih mendalami kasus dugaan tindakan sewenang-wenang dan penganiayaan yang dilakukan bos salah satu perusahaan animasi. Terungkap, pihak RT setempat tak mengetahui bangunan yang berdiri di Jalan Sumenep No 23, Menteng, Jakarta Pusat dijadikan kantor.

Hal itu diketahui setelah pihak RT dimintai oleh pihak kepolisian.

"RT 10 mengatakan manajemen PT Brandonville Studios Makmur kurang bersosialisasi, jadi tidak ada data masuk kepada RT 10," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus kepada wartawan, Selasa (17/9/2024).

Firdaus mengatakan, Kapolres Metro Jakarta Pusat memerintahkan untuk membentuk tim khusus (timsus) untuk mengusut kasus dugaan penganiayaan dan pengancaman yang dilakukan bos terhadap karyawan.

Dalam hal ini, beberapa saksi di sekitar lokasi pun dimintai keterangan, termasuk dari RT 10 di mana kantor PT Brandonville Studios Makmur berdiri.

 

3 dari 3 halaman

Hasil Pemeriksaan

Adapun, hasil pemeriksaan kantor PT Brandonville Studios Makmur tutup sejak Juli 2024.

Hal itu pun selaras saat penyidik mendatangi PT Brandonville Studios Makmur. "Ditemukan dalam keadaan kosong dan pintu pagar terkunci. Jadi petugas kesulitan masuk ke dalam kantor tersebut," ujar dia.

Tak cuma itu, kesaksian dari mereka juga mengungkapkan sisi lain manajemen PT Brandonville Studios Makmur.

"Saksi di sekitar TKP tidak tahu pemilik gedung PT Brandonville Studios Makmur. Kantor atau manajemen PT Brandonville Studios Makmur bersifat tertutup dan tidak pernah bersosialisasi," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.