Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengonfirmasi jumlah data bangunan terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan magnitudo 4,9.
Per pukul 06.00 WIB pagi tadi, Kamis (19/9/2024), BNPB menerima laporan bahwa hal ini juga terdampak di Kabupaten Garut, kabupaten Purwakarta, dan kabupaten Bogor.
Baca Juga
"Untuk Kabupaten Bandung terdampak 8 kecamatan dengan total 29 desa, kemudian untuk Kabupaten Garut itu ada 3 kecamatan dengan total 11 desa terdampak, dan ada di kabupaten Purwakarta dan kabupaten Bogor," ujar Abdul pada konferensi pers, Kamis (19/9/2024).
Advertisement
Abdul menyatakan, terdapat kerugian materiil dalam bentuk fasilitas umum yang terdampak gempa di Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bogor.
"Kerugian materiil dalam bentuk fasilitas pendidikan terdampak total 39 unit hingga saat ini, terdiri dari 31 unit di kabupaten Bandung, 7 unit di kabupaten Garut, dan 1 unit di kota Cimahi," kata dia.
Kemudian, lanjut Abdul, untuk sarana, prasarana, dan bangunan hingga pagi ini, BNPB mencatat untuk Kabupaten Bandung ada 532 unit rusak berat, 475 unit rumah rusak sedang, 1.013 unit rusak ringan, dan 1.263 unit rumah terdampak lainnya masih dilakukan assesmen untuk kriteria kerusakan.
"Selain itu, 2 unit gedung pemerintah terdampak dan 55 unit fasilitas ibadah juga terdampak di Kabupaten Bandung," ucap dia.
Untuk kabupaten Garut, lanjut Abdul, terdapat 204 unit rumah terdampak, saat ini masih dilakukan asesmen untuk klasifikasi tingkat kerusakan. Sedangkan untuk Kabupaten Bandung Barat dilaporkan ada 1 unit rumah rusak berat dan 2 unit rumah rusak ringan.
"Selain itu, di kabupaten Purwakarta ada 1 unit rumah rusak berat dan di kabupaten Bogor ada 1 unit rumah rusak ringan," jelas Abdul.
Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa hingga 2 Pekan ke Depan
Sebelumnya, Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat hingga dua pekan ke depan, setelah musibah bencana gempa bumi Magnitudo 5,0 melanda Kecamatan Pasirwangi, kemarin.
Banyaknya warga terdampak, termasuk rusaknya sejumlah fasilitas mulai rumah warga dengan berbagai kategori kerusakan, sarana ibadah dan sebagainya, membuat Pemda Garut sigap memberikan bantuan.
"Masyarakat itu harus aman dulu, jangan sampai masyarakat tinggal di tempat yang rawan terhadap rumah-rumah yang rusak," ujar Pj Bupati Garut Barnas Adjidin, Rabu malam 18 September 2024.
Menurutnya, setelah musibah bencana gempa bumi berlangsung, Barnas mengintruksikan BPBD, termasuk meminta bantuan TNI-Polri, melakukan penanganan secara cepat dan efektif, untuk memastikan keselamatan warga.
"Kami juga mengintruksikan segera mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makanan warga terdampak, termasuk mendirikan shelter sementara bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal," papar dia.
Advertisement
Bantuan Didistribusikan
Selama masa status tanggap darurat berlangsung ujar dia, pendistribusian bantuan harus terkoordinasi dengan baik, termasuk pola bantuan yang dibutuhkan seluruh warga terdampak musibah gempa bumi tersebut.
"Jangan sampai nanti diterima terus gak jelas, saya ingin ada kejelasan, saya akan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan standar operational procedure (SOP) yang ada," kata Barnas.
Ihwal perbaikan rumah warga, pemerintah segera melakukan asesmen untuk menentukan besaran bantuan yang akan diberikan sesuai dengan kategori kerusakan.
"Mana yang bisa dilakukan oleh provinsi, mana yang Pusat, mana yang oleh Kabupaten, jadi jangan sampai nanti nggak jelas gitu, karena ini semuanya kalau bencana itu harus jelas, tepat, akurat," ucap Barnas.
Seperti diketahui, masyarakat Garut dikejutkan dengan musibah gempa bumi magnitudo 5.0, melanda Garut saat tengah melakukan aktivitas.
Data sementara mencatat, sebanyak 209 unit rumah rusak, 7 unit sarana pendidikan, 5 unit tempat ibadah rusak akibat musibah itu, beruntung tidak ada korban jiwa.