Sukses

BPIP: Pancasila Bisa Jadi Solusi Atasi Problem Sosial WNI di Luar Negeri

Nilai-nilai kebaikan Pancasila akan tetap kokoh bertahan dari masa ke masa sebagai kekuatan bangsa, termasuk bagi para diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pakar Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri BPIP, Darmansyah Djumala meyakini, Pancasila adalah solusi atas segala permasalahan sosial. Menurut dia, intisari Pancasila tidak sebatas untuk bangsa Indonesia, melainkan bagi masyarakat dunia secara universal. 

“Pidato Bung Karno di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1960 yang berjudul ”To Build the World Anew” telah ditetapkan UNESCO sebagai Memory of The World. Ini berarti PBB mengakui bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai universal yang dapat diadopsi, baik oleh PBB maupun negara lain”, kata Djumala dalam keterangan pers diterima, Kamis (19/9/2024).

 Djumala percaya, nilai-nilai kebaikan Pancasila akan tetap kokoh bertahan dari masa ke masa sebagai kekuatan bangsa, termasuk bagi para diaspora Indonesia yang berada di luar negeri.

 “Dengan Pancasila, Bangsa Indonesia tetap utuh dan mampu bertahan dalam kesatuan meski terjadi dinamika politik dunia,” yakin Djumala.

Djumala mengingatkan para warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri agar selalu berpegang teguh kepada nilai-nilai Pancasila, seperti dengan bergotong royong dalam menyelesaikan sejumlah persoalan selama tinggal di negara orang.

“Ini (gotong royong) menjadi bagian yang memiliki keunggulan. Saya berbarap WNI selalu menjaga eksistensi Pancasila sebagai pedoman hidup dan citra diri sehingga kini mereka dihormati sebagai bangsa yang beretika dan dipandang positif,” Djumala menandasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Silaturahmi

Sebagai informasi, dalam agenda memperkuat ideologi Pancasila untuk WNI, BPIP menggandeng MPR RI dalam lawatannya ke KJRI Hamburg di Jerman. Kerja sama strategis itu dilangsungkan dalam acara Silaturahmi Kebangsaan di KJRI Hamburg pada 11-13 September 2024.

Tercatat, WNI di Jerman Utara, khususnya pemuda Indonesia yang datang ke Jerman untuk belajar dan bekerja (ausbildung dan aupair). Total ada 6.655 masyarakat Indonesia yang berada di wilayah kerja KJRI Hamburg.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.