Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut memantau dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara. Kasus ini menjadi sorotan setelah muncul laporan tentang ketidaksiapan sejumlah venue yang dibangun untuk acara tersebut.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai masalah tersebut, termasuk soal venue hingga prasarana pendukung lainnya.
Baca Juga
"Ya memang, kita juga mendapat informasi dari rekan-rekan jurnalis, melalui pemberitaan-pemberitaannya, bahwa ada beberapa venue yang tidak siap, venue yang roboh dan lain-lain," kata Asep dalam keterangan yang diterima, Kamis (19/9/2024).
Advertisement
Asep menegaskan bahwa timnya saat ini tengah bergerak untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut terkait dugaan tersebut. Ia juga berharap agar masyarakat, terutama yang berada di sekitar lokasi pembangunan venue, dapat aktif memberikan laporan kepada KPK.
"Nah itu juga saya yakin teman -teman kita di PLPM dan ini juga sudah apa namanya bergerak untuk mengumpulkan informasi, dan syukur -syukur masyarakat di atau jurnalis yang ada di Aceh maupun di Sumatera Utara, di sekitaran venue itu juga berikan laporan kepada kita, untuk kita tindaklanjuti," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, atap venue cabang olahraga (cabor) menembak PON XXI Aceh-Sumut di lapangan tembak Rindam IM di Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, ambruk. Ambruknya atap ini terjadi saat hujan deras disertai angin kencang pada Selasa kemarin (17/9/2024).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimoeljono mengatakan pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi.
"Sekarang K3 kami sudah ke sana. Karena ada, ya maksudnya enggak ada alasan, kita lihat kenapa itu," kata Basuki kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Lakukan Evaluasi
Selain itu, Menteri PUPR akan melakukan evaluasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
"Pak Menko PMK ngundang untuk evaluasi. Pak Presiden juga di dalam penjelasannya sudah akan mengeluarkan. Mungkin ini persiapan untuk evaluasi oleh Presiden," ujar Basuki.
"Saya kira kalau Pak Menko PMK ngundang rapat untuk evaluasi PON, utamanya Pak Menpora. Kemudian mungkin saya, dan lain-lain," sambungnya.
Saat ditanyakan soal evaluasi awal dari Kementerian PUPR seperti apa, Basuki menyebut hal itu tergantung dengan Kemenko PMK.
"Ya, nanti tergantung Pak PMK. Kalau saya, internally, saya sudah mengevaluasi. Semua kan ada berapa, 18 venue yang ada di Aceh, 18 kan. Semua sudah oke, kecuali yang kemarin. Ya, kan ada badai besar memang. Kemudian yang di stadion juga sudah selesai, di Sumut. Besok, Jumat kan dipenutupkan. Yang jalan-jalan yang tanggung jawab kami juga sudah selesai," jelasnya.
Advertisement
Venue Panahan Porak-poranda Diempas Hujan
Venue panahan juga porak-poranda diempas hujan badai seusai babak semifinal nomor nasional putra dan putri PON XXI Aceh-Sumut di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Rabu (18/9/2024).
Pantauan di lokasi, tenda-tenda di bagian kiri arena ambruk terangkat angin kencang, sementara tenda-tenda yang lain terlepas beberapa persambungan tarupnya.
Selain itu, sejumlah kipas angin dan fasilitas lainnya terjatuh dan basah akibat hujan. Di satu unit televisi bagian tribun penonton juga jatuh dan basah oleh hujan.
Para atlet yang sedang beristirahat pada jeda ishoma sekira pukul 11.45 WIB juga ramai-ramai berlari ke tengah lapangan lantaran hujan badai yang mengguncang tenda-tenda atlet.
Pertandingan Ditunda
Dewan Hakim pertandingan panahan Ilham Maulana menyebut bahwa pertandingan nomor nasional yang seharusnya kembali dimulai pukul 13.00 WIB ditunda ke waktu yang belum ditentukan.
"Kemungkinan akan ditunda dulu, kita kan harus atur lagi. Tadi banyak papan target yang jatuh, kan, jadi ditunda dulu," kata Ilham kepada wartawan.