Sukses

Polisi Amankan Dokumen Milik Perusahaan Animasi di Jakpus terkait Kasus Penganiayaan Karyawan

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus, mengungkapkan bahwa dokumen yang diamankan meliputi absensi dan perjanjian kerja sama.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polres Metro Jakarta Pusat telah mengamankan sejumlah dokumen terkait aktivitas perusahaan animasi Brandoville Studios di kawasan Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP M. Firdaus, mengungkapkan bahwa dokumen yang diamankan meliputi absensi dan perjanjian kerja sama. Saat ini, dokumen-dokumen tersebut tengah dianalisis lebih lanjut oleh tim penyidik untuk kepentingan penyelidikan.

“Kami akan melakukan analisa lebih lanjut terhadap dokumen-dokumen ini. Jika ditemukan pelanggaran UU Ketenagakerjaan, kami akan lakukan penyitaan,” kata Firdaus saat dikonfirmasi, Jumat (20/9/2024).

Firdaus menambahkan dugaan penganiayaan terhadap mantan karyawan itu benar terjadi. Namun saat akan menghubungi pihak korban atau saksi terkait, belum bisa hadir.

“Kami dapat gambaran sementara bahwa kekerasan itu terjadi di lantai 2, namun kami akan evaluasi kembali apakah diperlukan olah TKP lanjutan atau tidak,” jelas Firdaus.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kabur ke Luar Negeri

Dalam penyelidikan sementara, Bos Brandoville Studios Cherry Lai diduga telah kabur ke luar negeri setelah dilaporkan oleh mantan anak buahnya dugaan eksploitasi hingga kekerasan.

"Terlapor terdata telah meninggalkan Indonesia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Rabu 18 September 2024.

Keberadaan Cherry yang diduga sudah tidak ada lagi di dalam negeri setelah penyidik Polres Metro Jakarta Pusat bekerja sama dengan pihak Imigrasi Jakarta Pusat.

 

3 dari 3 halaman

Tinggalkan Indonesia Sejak 29 Agustus 2024

Dalam penyelidikan versi Imigrasi, Cherry Lai telah meninggalkan tanah air 29 Agustus 2024 lalu. Meski demikian belum diketahui CEO perusahaan animasi tersebut kabur kemana.

"Ini akan didalami terus akan diusut tuntas," jelas Ade Ary.

 

Reporter: Rahmat Baihaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.