Sukses

Puan Buka Peluang PDIP Gabung Kabinet Usai Pertemuan Prabowo-Megawati Terlaksana

Ketua DPR RI ini menyebut, pertemuan itu akan membahas banyak hal. Salah satunya, sinergi pembangunan ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani, memastikan rencana Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bakal segera berlangsung.

"Tanggalnya kan menunggu waktu yang tepat, pelantikannya masih tanggal 20 Oktober. Jadi, pasti dalam waktu yang secepat-cepatnya Insyallah akan ada pertemuan," kata Puan ditemui di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9/2024).

Ketua DPR RI ini menyebut, pertemuan itu akan membahas banyak hal. Salah satunya, sinergi pembangunan ke depan.

"Dalam artian untuk bersilaturahmi dan bersinergi membangun bangsa dan negara," ujar Puan.

Lebih lanjut, Puan juga tidak menampik kemungkinan PDIP bisa saja bergabung dalam kabinet pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ke depan.

"Semuanya tidak ada yang tidak mungkin, mungkin saja," kata Puan.

Meski begitu, Puan bilang keputusan gabung kabinet Prabowo-Gibran baru bisa diketahui usai pertemuan antara Megawati dan Prabowo terjadi.

"(Keputusan gabung kabinet) nanti baru diketahui setelah pertemuan," ucap dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Said PDIP Tak Mau Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati Dipandang Transaksional

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah tak ingin pertemuan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto, diartikan transaksional.

"Seakan-akan kalau pemimpin bangsa bertemu langsung bagi-bagi kekuasaan, pertemuan itu pertemuan transaksional, itu yang tidak baik bagi kita semua," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 19 September 2024.

"Kita diminta oleh publik agar partai politik tidak transaksional, begitu kedua pemimpin akan bertemu, langsung pertanyaannya apakah ini bagian dari bagi-bagi kursi, transaksional lagi. Nah kita ini suruh ngapain sesungguhnya ya," sambungnya.

Said menegaskan, tidak ada tujuan khusus pada pertemuan Megawati dengan Prabowo. Apalagi, tidak ada perbincangan antara PDIP dengan Partai Gerindra.

"Tidak pernah ada statement apapun yang diinginkan oleh PDI Perjuangan (PDIP) dan kawan-kawan Gerindra, bertemunya kedua pemimpin bangsa ini, itu aja. Tidak plus, tidak minus," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Diatur Sekjen

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Yasonna Laoly angkat bicara soal posisi partainya untuk bergabung atau tidak ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Menurutnya, PDIP selalu berupaya membantu setiap periode pemerintahan dalam bentuk apapun.

"Bukan (gabung KIM atau tidak). Kita akan membantu setiap pemerintahan untuk membangun bangsa ini. Yang baik itu harus kita dukung," tutur Yasonna di Kemenkumham, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Belakangan, rencana pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto semakin menguat.

Yasonna mengatakan, hal itu akan diatur oleh Sekjen partai masing-masing.

“Kan seperti yang dikatakan Pak Sekjen Gerindra, akan ada. Kita nantikan, kapan itu ya sekjen masing-masing yang atur. Karena Bu Mega masih di Rusia, dari Rusia ke Uzbek (Uzbekistan),” jelas dia.

Yang jelas, kata Yasonna, pembahasan yang nanti akan diulas oleh Megawati dan Prabowo hanya diketahui keduanya.

“Ya nggak tahu (bahas bergabung KIM atau tidak), kan ibu yang atur,” Yasonna menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.