Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyalurkan bantuan makanan siap saji kepada warga korban kebakaran di Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur. Bantuan makanan akan diberikan hingga Kamis 26 September 2024 mendatang.
Kepala Seksi Perlindungan Jaminan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Timur Deni Triyanto mengatakan, bantuan makanan siap saji tersebut meliputi sarapan pagi, makan siang, hingga makan malam bagi korban.
Baca Juga
"Total ada 150 boks makanan siap saji dan air mineral yang diberikan untuk kebutuhan makan pagi, siang, dan malam hingga Kamis mendatang," kata Deni dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/9/2024).
Advertisement
Bantuan makanan siap saji diberikan kepada warga yang saat ini mengungsi di Mushala Al-Mujahidin. Lokasi ini berada tak jauh dari tempat kejadian kebakaran.
Diketahui, kebakaran menghanguskan total 17 rumah yang ada di Jalan Cipinang Baru Bunder, RT 005/RW 018, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur pada Jumat 20 September 2024.
Tercatat dari 17 rumah yang terbakar, ada 32 Kepala Keluarga (KK) dengan total 90 jiwa yang terdampak kebakaran. Tiga anak di bawah usia lima tahun (balita) menjadi korban jiwa dalam insiden ini.
Ketiga jenazah balita yang berumur 3,5 tahun, 2,5 tahun, dan 1,5 tahun ini telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu pagi (21/9/2024).
Heru Minta RT/RW Bisa Operasikan APAR
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau peran aktif pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) dalam mencegah terjadinya kebakaran. Sebab, beberapa waktu belakangan kebakaran kerap terjadi di Jakarta.
"Saya sudah sampaikan, 66 persen kebakaran di DKI Jakarta akibat korsleting listrik, kabel yang kurang baik, dan lain-lain," kata Heru Budi dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (21/9/2024).
Menurut dia, diperlukan adanya edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk turut melakukan pencegahan serta penanganan kebakaran sederhana bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta.
Hal itu, kata Heru, bisa dilakukan melalui berbagai sosialisasi. Semisal sosialisasi soal penggunaan instalasi listrik ber-Standar Nasional Indonesia (SNI) hingga mengikuti pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
"Saya juga titip masalah kesehatan, stunting, dan kebersihan untuk menjadi perhatian di semua lini. Peran aktif para pengurus RT dan RW sangat diperlukan dalam memastikan keberhasilan setiap program yang dijalankan," ucap Heru.
Advertisement
490 Kejadian Kebakaran di Jakarta
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan hasil rekap kejadian kebakaran di Jakarta sejak 1 Januari hingga 14 Agustus 2024. Total, ada 490 kejadian kebakaran di wilayah Jakarta selama periode tersebut.
"Rekap kejadian kebakaran di Jakarta 1 Januari - 14 Agustus 2024, total 490 kejadian," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Aji dalam keterangan tertulis, diterima Jumat (16/8/2024).
Isnawa menyampaikan, dari total 490 kejadian, penyebab kebakaran terbanyak dipicu oleh korsleting listrik. Setidaknya, 332 kejadian kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
"Penyebab kebakaran, korsleting listrik 332 kejadian, pembakaran sampah 10 kejadian, lilin 1 kejadian, lain-lain 12 kejadian," ungkap Isnawa.
Kebakaran menghanguskan 720 rumah tinggal, 150 bangunan semi permanen, 25 gedung, 32 gudang, 212 kios/ruko, 34 kendaraan, dan 46 lain-lain. Kerugian yang disebabkan oleh kebakaran lebih dari Rp 148 miliar.
"Jumlah estimasi kerugian (akibat kebakaran) Rp148.514.350.000," ujar Isnawa.
Ratusan kejadian kebakaran di Jakarta sepanjang Januari hingga Agustus 2024 ini juga menimbulkan korban jiwa. Ada 18 orang meninggal dunia.
Kemudian, sebanyak 21 orang lainnya mengalami luka berat, dan 133 orang mengalami luka ringan. Selain itu, BPBD DKI Jakarta mencatat, ribuan orang mengungsi akibat kejadian kebakaran.
"Jumlah pengungsi (akibat kebakaran (3.021 jiwa)," kata Isnawa.