Sukses

Imigrasi Soekarno-Hatta Layani 10,8 Juta Penumpang Internasional Selama 2024

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mencatat sebanyak 10,8 juta penumpang penerbangan internasional selama tahun 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) mencatat sebanyak 10,8 juta penumpang penerbangan internasional melintasi Bandara Soeta sepanjang 2024.

"Bandara Internasional Soekarno-Hatta melayani hingga 44.402 pelintas internasional setiap harinya. Imigrasi memiliki peran vital dalam pengawasan perlintasan orang keluar-masuk Indonesia," ujar Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Bismo Surono, seperti dikutip dari Antara, Minggu (22/9/2024).

Jumlah pelintas yang mencapai lebih dari 10 juta orang ini menjadikan Bandara Soetta sebagai bandara tersibuk di Indonesia. Berbeda dengan Bandara Ngurah Rai di Bali yang banyak melayani wisatawan. Bandara Soekarno-Hatta melayani pelintas dengan berbagai kebutuhan, mulai dari bisnis, investasi, hingga perhelatan internasional.

Bismo menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Imigrasi telah mengadopsi teknologi 'autogate' untuk mempermudah proses pemeriksaan. Saat ini, Bandara Soekarno-Hatta memiliki 78 autogate yang tersebar di terminal internasional.

Di Terminal 2 Keberangkatan Internasional terdapat lima autogate reguler, begitu juga di Terminal 2 Kedatangan Internasional. Sementara di Terminal 3 Keberangkatan terdapat 16 autogate reguler dan dua autogate khusus penyandang disabilitas.

 

2 dari 2 halaman

Jumlah Autogate

Selain itu, Terminal 3 Kedatangan Internasional memiliki 52 autogate reguler dan dua autogate disabilitas, dan jumlah ini akan terus ditambah.

Pada September 2024, sekitar 54-57 persen pelintas internasional telah menggunakan fasilitas autogate ini.

"Penggunaan autogate ini menunjukkan komitmen imigrasi dalam mendukung digitalisasi sistem keimigrasian, mengikuti perkembangan teknologi. Kami terus melakukan sosialisasi agar lebih banyak pelintas, termasuk warga asing dan anak-anak di atas enam tahun, dapat memanfaatkan fasilitas ini," tambah Bismo.