Sukses

Cuaca Hari Ini Minggu 22 September 2024: Langit Pagi Jakarta Seluruhnya Berawan Tebal

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), langit pagi di seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu, dilaporkan berawan tebal.

Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir pekan ini, Minggu (22/9/2024), cuaca pagi di wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu, diperkirakan akan didominasi oleh langit berawan tebal. Demikianlah prakirakan cuaca hari ini.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), langit siang di sejumlah wilayah Jakarta, dilaporkan berawan. Kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang diprediksi akan cerah berawan.

Kemudian untuk cuaca malam harinya, seluruh wilayah Jakarta diprakirakan akan cerah berawan. Begitu juga dengan Kepulauan Seribu, dikabarkan akan cerah berawan.

Sementara itu, untuk wilayah penyangga Jakarta, seperti Depok dan Kota Bogor, Jawa Barat, langit paginya diprakirakan akan cerah berawan dan berawan. Sedangkan Bekasi dan Tangerang cerah berawan.

Untuk cuaca pagi hari, wilayah penyangga Jakarta yakni Bekasi dan Depok dilaporkan akan berawan tebal dan cerah berawan, sementara Kota Bogor dan Tangerang diprediksi berawan.

Selanjutnya, untuk cuaca siang hingga malam hari, wilayah penyangga Jakarta dilaporkan seluruhnya cerah berawan, kecuali Tangerang bakal berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Berawan Tebal  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Berawan Tebal  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan   Berawan Tebal  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Berawan Tebal  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Utara   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bekasi   Berawan Tebal  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Depok   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Kota Bogor   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Tangerang  Berawan  Cerah Berawan  Berawan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perkiraan BMKG Cuaca Panas yang Melanda Indonesia, Pastikan Bukan Heatwave

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca panas yang melanda Indonesia dalam beberapa hari ke depan. Meskipun suhu udara meningkat signifikan, BMKG memastikan bahwa kondisi ini bukan merupakan heatwave. Fenomena ini disebabkan oleh faktor iklim musiman dan bukanlah ancaman serius. 

Kondisi cuaca panas ini diprediksi akan berlangsung sementara, dengan suhu harian mencapai puncaknya pada siang hari. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengambil langkah-langkah pencegahan sederhana. Menghindari aktivitas di luar ruangan saat suhu tinggi dan memastikan hidrasi yang cukup adalah beberapa langkah yang disarankan.

Cuaca panas ini biasanya terjadi karena adanya pengaruh dari angin kering dan minimnya tutupan awan. BMKG terus memantau kondisi atmosfer dan akan memberikan update berkala jika ada perubahan signifikan. Masyarakat diminta untuk selalu memperhatikan informasi resmi dari BMKG agar tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak akurat.

Berikut Liputan6.com mengulas mengenai cuaca panas yang sedang melanda Indonesia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (28/6/2024).

- Cuaca Panas yang Melanda Indonesia

Dikutip dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave. Berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu yang dilakukan BMKG, fenomena cuaca panas tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.

Kondisi maritim di sekitar Indonesia dengan laut yang hangat dan topografi pegunungan mengakibatkan naiknya gerakan udara. Sehingga dimungkinkan terjadinya penyanggaan atau buffer kenaikan temperatur secara ekstrem dengan terjadi banyak hujan yang mendinginkan permukaan secara periodik. Hal inilah yang menyebabkan tidak terjadinya gelombang panas di wilayah Kepulauan Indonesia.

Suhu panas yang terjadi adalah akibat dari pemanasan permukaan sebagai dampak dari mulai berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan. Sama halnya dengan kondisi "gerah" yang dirasakan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.

Hal tersebut juga merupakan sesuatu yang umum terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau, sebagai kombinasi dampak pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada periode peralihan ini. Sebab peningkatan suhu yang terjadi di Indonesia ini tidak sama dengan yang terjadi di beberapa negara lain seperti Myanmar, Thailand, India, Bangladesh, Nepal dan China.

Berdasarkan laporan rekapitulasi temperatur lembaga Global Deterministic Prediction Sistem, Environment, and Climate Change Canada beberapa hari terakhir, suhu udara di beberapa negara tersebut mencapai titik maksimal 41,9 Celsius – 44,6 Celsius.

Menurutnya, cuaca panas yang terjadi di Tanah Air ini diprediksi masih akan terjadi sampai dengan akhir musim kemarau, yaitu Oktober dengan periode puncak musim kemarau yang diproyeksikan terjadi di Agustus hingga September.

Sedangkan pada malam hari, kondisi gerah serupa juga dapat terasa jika langit masih tertutup awan dengan suhu udara serta kelembaban udara yang relatif tinggi. Selanjutnya, udara berangsur-angsur dirasakan mendingin kembali jika hujan sudah mulai turun. 

- BMKG Ajak Generasi Muda Mitigasi Urban Heat Island

Dalam acara gelaran Workshop Urban Heat Island 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) baru-baru ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita mengajak generasi muda untuk melakukan aksi mitigasi terhadap bahaya fenomena meningkatnya suhu pada wilayah perkotaan yang dikenal sebagai Urban Heat Island (UHI). Urban Heat Island merupakan fenomena alam berupa tingginya temperatur daerah perkotaan dibandingkan pedesaan.

Peningkatan suhu yang terkait dengan fenomena UHI perkotaan bervariasi tergantung pada tutupan lahan. Fenomena ini, kata dia, dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya struktur geometris kota yang rumit, sedikitnya vegetasi, hingga efek rumah kaca. Selain itu, perubahan tutupan lahan yang menjadi lahan terbangun juga memperparah terjadinya UHI.

Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, efek UHI relatif cukup kuat dirasakan. Sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bandung, termasuk dalam 20% kota dengan nilai Land Surface Temperature (LST) terbesar.

Menurut Dwikorita bahwa Badan Meteorologi Dunia (WMO) baru saja menyatakan bahwa tahun 2023 tercatat sebagai tahun terpanas sepanjang pengamatan instrumental. Anomali suhu rata-rata global mencapai 1,45 derajat Celcius di atas zaman praindustri.

Angka ini, nyaris menyentuh batas yang disepakati dalam Paris Agreement tahun 2015 bahwa dunia harus menahan laju pemanasan global pada angka 1,5 derajat Celcius. Pada tahun 2023, terjadi rekor suhu global harian baru dan terjadi bencana heat wave ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Asia dan Eropa.

"Rekor iklim yang terjadi di tahun 2023 bukanlah kejadian acak atau kebetulan, melainkan tanda-tanda jelas dari pola yang lebih besar dan lebih mengkhawatirkan yaitu perubahan iklim yang semakin nyata. Maka dari itu, perlu langkah atau gerak bersama seluruh komponen masyarakat, tidak hanya pemerintah, namun juga sektor swasta, akademisi, media, LSM, dan lain sebagainya termasuk anak-anak muda," ajak Dwikorita yang dikutip Liputan6.com pada Jumat (28/6/2024).

- Prakiraan Cuaca Siang Hari Ini di Kota-Kota Besar di indonesia

  1. Banda Aceh pada sore hari ini hujan ringan.
  2. Denpasar pada sore hari ini berawan.
  3. Serang pada sore hari ini hujan ringan.
  4. Bengkulu pada sore hari ini cerah berawan.
  5. Yogyakarta pada sore hari ini berawan.
  6. Jakarta Pusat pada sore hari ini berawan.
  7. Gorontalo pada sore hari ini hujan petir.
  8. Jambi pada sore hari ini berawan.
  9. Bandung pada sore hari ini hujan ringan.
  10. Semarang pada sore hari ini cerah berawan.
  11. Surabaya pada sore hari ini cerah.
  12. Pontianak pada sore hari ini berawan.
  13. Banjarmasin pada sore hari ini berawan.
  14. Palangkaraya pada sore hari ini berawan.
  15. Samarinda pada sore hari ini hujan ringan.
  16. Tarakan pada sore hari ini berawan.
  17. Pangkal Pinang pada sore hari ini hujan ringan.
  18. Tanjung Pinang pada sore hari ini hujan ringan.
  19. Bandar Lampung pada sore hari ini hujan ringan.
  20. Ambon pada sore hari ini hujan ringan.
  21. Ternate pada sore hari ini berawan.
  22. Mataram pada sore hari ini berawan.
  23. Kupang pada sore hari ini cerah berawan.
  24. Kota Jayapura pada sore hari ini hujan ringan.
  25. Manokwari pada sore hari ini berawan.
  26. Pekanbaru pada sore hari ini hujan ringan.
  27. Mamuju pada sore hari ini hujan petir.
  28. Makassar pada sore hari ini cerah berawan.
  29. Kendari pada sore hari ini berawan.
  30. Manado pada sore hari ini berawan tebal.
  31. Padang pada sore hari ini cerah berawan.
  32. Palembang pada sore hari ini hujan ringan.
  33. Medan pada sore hari ini berawan.
3 dari 3 halaman

Resep Praktis Es Kacang Merah Khas Palembang Menyegarkan, Pas untuk Cuaca Panas

Kacang merah jadi salah satu bahan makanan yang fleksibel. Bisa diolah menjadi masakan yang gurih, tetapi juga cocok diolah menjadi makanan manis, seperti es kacang merah. Menu ini pas disantap di cuaca panas belakangan ini.

Di luar rasa dan teksturnya, kacang merah memiliki sederet manfaat kesehatan, salah satunya berhubungan dengan kelancaran pencernaan. Dikutip dari kanal Hot Liputan6.com, kacang merah kaya akan serat. 

Dalam setiap 100 gram kacang merah terdapat kira-kira 13 gram serat larut dan tak larut. Serat tak larut ini paling banyak ditemukan dalam kulitnya, sementara serat larut banyak terkandung dalam daging kacangnya.

Serat tak larut ampuh untuk mendorong makanan dalam usus sehingga saluran pencernaan menjadi lebih lancar. Serat ini juga mampu membuang racun-racun yang tersisa dalam tubuh serta menjaga keasaman lambung.

Dengan mengonsumsinya secara rutin, tubuh bisa dibantu terhindar dari sembelit, diare, bahkan maag karena serat larut akan larut bersama dengan air dan mengikatnya menjadi lebih kental seperti gel. Gel tersebut tinggal cukup lama di lambung sehingga perut tidak dibiarkan kosong.

Jadi, tak perlu lagi menyantapnya sebagai kudapan siang ini. Anda bisa membuatnya sendiri dengan tiga resep praktis berikut yang dirangkum dari Cookpad, Senin (19/8/2024).

Es Kacang Merah Khas Palembang

Resep kreasi @Linabachry itu memerlukan bahan-bahan:

250 g kacang merah

700 ml air untuk merebus kacang merah

3 lembar pandan wangi

150 g gula jawa

80 g gula pasir

400 ml air untik merebus gula

3 sdm tepung maizena, larutkan dengan air

Sejumput garam

Kuah santan:

65 ml santan

300 ml air

Lembar pandan

Sejumput garam

1 sdm tepung maizena, larutkan

Pelengkap:

1 mangkok Es batu

8 sdm susu cokelat

1 mangkok kecil tape, dipotong-potong

Cara Membuat:

Siapkan bahan bahan yang dibutuhkan. Rebus gula merah dan putih, lalu disaring.Cuci bersih kacang merah, rendam +/- 6 jam, buang air ganti dengan air mendidih dan tutup +/- 1 jam. Pindahkan ke panci, rebus 20 menit bersama pandan, matikan api dan panci tetap ditutup +/- 30 menit. Nyalakan api kembali selama 10 menit, tambahkan cairan gula, aduk hingga mendidih kemudian masukkan larutan maizena, aduk rata. Matikan kembali dan tetap ditutup hingga dingin. Pindahkan di mangkok. Rebus santan bersama pandan, tambahkan garam, aduk rata, setelah mendidih kecilkan api, dan masukkan larutan maizena, aduk kembali dan matikan api. Setelah kacang merah dan santan dingin, potong-potong tape sesuai selera. Untuk penyajian, masukkan es batu dalam wadah saji, tambahkan kacang merah, dan potongan tape. Beri susu cokelat dan santan, tambahkan kembali pecahan es batu. Es kacang merah khas Palembang siap disajikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.