Sukses

Di Depan Jokowi, Bahlil Sebut Fahri Hamzah Berencana Gabung Golkar: Tadi Sudah Negosiasi

Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah turut mendampingi Presiden Jokowi meresmikan smelter di Sumbawa Barat, NTB. Selain Fahri, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga ikut dalam rombongan Jokowi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya dan Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah berencana bergabung ke Partai Golkar. Bahlil bahkan menyebut dirinya dan Fahri sudah bernegosiasi.

Hal ini disampaikan Bahlil saat menyampaikan sambutan dalam acara peresmian pabrik pemurnian (smelter) tembaga dan logam mulia milik PT Amman Mineral di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (23/9/2024).

Dalam acara ini, hadir juga Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri BUMN Erick Thohir, dan Fahri Hamzah. Awalnya, Bahlil menyapa Fahri Hamzah yang hadir sebagai tokoh nasional asal NTB.

"Khusus kepada tokoh nasional asal NTB Pak Fahri Hamzah. Pak Fahri coba berdiri Pak Fahri. Pak Fahri sekarang rencana mau masuk Partai Golkar, tadi sudah negosiasi," kata Bahlil saat mengawali pidatonya.

Dia pun melempar candaan kepada sejumlah tamu undangan yang mengenakan baju bewarna kuning saat peresmian smelter PT Amman Minerak.

"Makanya kita datang ke Amman baju sudah kuning-kuning," ucap Bahlil.

Sebelumnya, Fahri Hamzah pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI pada periode 2014-2019. Dia bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada tahun 2004 dan keluar pada 2016.

Ia bersama mantan Presiden PKS, Anis Matta membentuk Partai Gelora pada 2019. Pada Pilpres 2024 lalu, Partai Gelora bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kata Istana soal Fahri Hamzah Ikut Dampingi Jokowi ke NTB

Ada yang menarik dari agenda kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) hari ini, Senin (23/9/2024). Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora Fahri Hamzah terlihat turut menemani Jokowi dalam kunker tersebut.

Fahri berangkat bersama Jokowi dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Mantan politikus PKS itu juga ikut mendampingi Jokowi meresmikan smelter tembaga dan logam mulia milik PT Amman Mineral di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.

Terkait hal ini, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan bahwa Fahri Hamzah hadir karena diundang oleh PT Amman Smelter. Fahri sendiri merupakan putra daerah dan tokoh nasional NTB.

"Beliau adalah putra daerahdan diundang juga oleh PT Amman Smelter," kata Yusuf kepada wartawan, Senin (23/9/2024).

Menurut dia, Fahri Hamzah juga salah satu tokoh yang sangat mendorong program hilirisasi saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI. Yusuf mengatakan Jokowi ingin mendengar masukan dari Fahri Hamzah sebagai tokoh daerah terkait pembangunan.

"Bapak Presiden juga ingin mendapat masukan dari tokoh daerah terkait pembangunan di daerah," jelas Yusuf.

3 dari 3 halaman

Jokowi Resmikan Smelter di NTB

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pabrik pemurnian (smelter) tembaga dan logam mulia milik PT Amman Mineral di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (23/9/2024). Jokowi mengatakan total investasi smelter Amman mencapai Rp21 triliun.

"Alhamdulillah hari ini kita akan meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman, dengan investasi Rp21 triliun. Ini bukan uang yang kecil. Ini bukan uang yang kecil investasi ini adalah investasi yang sangat besar," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (23/9/2024).

Menurut dia, PT Amman menggunakan teknologi canggih double flash smelting untuk menghasilkan katoda tembaga sebagai produk utamanya. Jokowi meyakini keberadaan smelter tersebut dapat memberikan nilai tambah yang besar untuk Indonesia.

"Bapak/Ibu bisa bayangkan, kalau penambangan dan pengolahan di Sumbawa yang dikerjakan oleh PT Amman ini mengolah 900.000 ton konsentrat per tahun, bayangkan kalau selamanya hanya diekspor dalam bentuk konsentrat mentahan, nilai tambahnya tidak berada di kita, nilai tambahnya berada di negara-negara lain yang memiliki smelter," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia mengapresiasi keberanian PT Amman dalam membuat pabrik smelter untuk menghasilkan katoda tembaga. Jokowi ingin ke depannya kebutuhan produk-produk tembaga dunia bergantung ke Indonesia.

"Apapun, entah lembaran chatode, entah kabel, entah cooper foil, semuanya yang bisa kita produksi di sini itu akan kita lakukan, bukan lagi kita mengekspor bahan mentah atau raw material," tutur Jokowi. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.