Sukses

Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 24 September 2024: Mayoritas Wilayah Cerah Berawan Siang Nanti

Pada Selasa (24/9/2024), cuaca Indonesia di pagi ini sebagiannya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, dan berawan tebal.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa (24/9/2024), sebagian langit Indonesia diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, dan berawan tebal, kecuali hujan ringan di Bengkulu, Tanjung Pinang, Ambon, Mataram, dan Kupang, serta akan hujan petir di Yogyakarta, dan Bandung. Demikianlah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Berdasarkan laporan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Indonesia sebagiannya diprediksi cerah, berawan, cerah berawan, berawan tebal, hujan ringan, dan hujan petir.

Wilayah Mataram dan Kendari diprediksi oleh BMKG akan kabut pada pagi hari.

Cuaca hujan dengan intensitas ringan diprakirakan guyur Bengkulu, Tanjung Pinang, Ambon, Mataram, dan Kupang siang nanti. Dan hujan petir diprakirakan di Yogyakarta dan Bandung siang nanti.

Cuaca Indonesia malam hari nanti diprakirakan sebagiannya bakal berawan, cerah berawan, berawan tebal, dan hujan ringan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Berawan  Berawan  Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Serang  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Bengkulu  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Yogyakarta   Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Gorontalo   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Jambi   Berawan Tebal  Berawan  Berawan Tebal
 Bandung   Cerah Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Semarang   Cerah  Berawan Tebal  Berawan
 Surabaya   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Pontianak   Hujan Ringan  Berawan  Berawan Tebal
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Berawan
 Palangkaraya  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Samarinda  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan Tebal
 Pangkal Pinang  Hujan Ringan  Berawan Tebal  Berawan Tebal
 Tanjung Pinang   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Bandar Lampung  Berawan  Berawan Tebal  Cerah Berawan
 Ambon   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Ternate   Cerah Berawan   Cerah  Berawan Tebal
 Mataram   Kabut  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kupang   Cerah  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Kota Jayapura  Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Manokwari   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Pekanbaru   Berawan Tebal  Berawan Tebal  Berawan
 Mamuju   Berawan  Berawan Tebal  Berawan
 Makassar   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Kendari   Kabut  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Manado    Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Cerah Berawan  Berawan Tebal  Hujan Ringan 
 Palembang  Berawan Tebal  Berawan Tebal  Hujan Ringan
 Medan   Berawan  Berawan  Hujan Ringan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terdampak Cuaca Ekstrem Selat Bali, Hasil Tangkapan Ikan Nelayan di Banyuwangi Anjlok

Hasil tangkapan ikan nelayan di Muncar Banyuwangi, anjlok akibat cuaca buruk sebulan terakhir. Para nelayan pun memilih tidak bekerja dan hanya memperbaiki perahu jaring.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Banyuwangi Hasan Basri mengatakan, imbas dari cuaca ekstrem sangat mempengaruhi terhadap hasil tangkapan ikan nelayan Muncar terutama di perairan Selat Bali.

“Banyak nelayan yang tidak bekerja, dan hanya bisa memperbaiki kapal, mesin kapal, hingga jaring,” katanya, Rabu 10 Juli 2024.

Biasanya, satu kapal bisa mendapat lebih dari 5 ton ikan sekali berlayar. Tapi dengan cuaca buruk yang sedang melanda satu kapal nelayan hanya bisa memperoleh 1 ton ikan lemuru.

Karena hasil tangkapan ikan yang menurun, sehingga berimbas pada pendapatan para nelayan. Tak mau rugi, banyak para nelayan memutuskan untuk pindah melaut ke perairan selatan.

“Nelayan Muncar yang biasa cari ikan di perairan Selat Bali, kini pindah ke Laut Selatan di Pancer, Pesanggaran. Disana ternyata muncul ikan Lemuru,” ungkap Hasan.

Dijelaskan oleh Hasan, kurang lebih satu bulan para nelayan belum berani untuk melaut, selain iklim yang belum bersahabat, cuaca buruk membuat nelayan khawatir apabila terjadi gelombang besar.

Hal tersebut juga membuat para pencari ikan berfikir dua kali untuk memberanikan diri hingga ke tengah supaya mendapat lebih banyak ikan.

“Memang bulan Juli sampai Agustus yang menjadi kendala nelayan kita adalah angin kencang,” terangnya.

 

3 dari 3 halaman

Musim Angin Timur

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi, Anang Budi Wasono mengatakan, mulai Januari untuk laut sebelah selatan pada bulan Juli mengalami kenaikan jumlah ikan. Sedangkan untuk perairan di pesisir timur Banyuwangi pada bulan ini cenderung menurun.

Fenomena tersebut bisa terjadi karena, pada Juli ini sedang mengalami musim angin timur, sehingga aktivitas nelayan di pesisir timur terganggu akibat gelombang tinggi.

“Karena angin timur, ombak-ombak maupun angin di Pesisir Timur Banyuwangi menjadi besar,” ujar Anang.

Adanya peristiwa musim angin timur tersebut membuat perairan di selatan Pulau Jawa lebih stabil. Sehingga beberapa nelayan yang berada di pesisir timur Banyuwangi mengarahkan penangkapan ikan di laut selatan.

“Aktivitas nelayan kecil pun meningkat karena posisi laut yang lebih stabil di laut Selatan,” kata Anang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.