Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut Presiden terpilih, Prabowo Subianto akan melanjutkan hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan, dan kelautan. Menurut dia, hal ini akan meningkatkan nilai tambah untuk Indonesia.
"Saya sudah diskusi panjang dengan presiden terpilih prabowo yang nanti beliau akan juga mulai hilirisasi di sektor pertanian, perkebunan dan kelautan," kata Jokowi kepada wartawan di meresmikan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).
Baca Juga
"Artinya, sektor pangan juga akan masuk ke hilirisasi dan itu sekali lagi, nilai tambah akan muncul di dalam negeri," sambungnya.
Advertisement
Dia mengatakan saat ini Indonesia telah memiliki dua smelter tembaga yakni, PT Amman Mineral di Sumbawa dan PT Freeport Indonesia di Gresik. Selain itu, ada smelter bauksit di Kabupaten Mempawah.
Jokowi ingin keberadaan smelter tersebut akan membuat Indonesia tak lagi ekspor bahan mentah. Dia menegaskan Indonesia harus dapat mengolah sumber daya alam secara mandiri.
"Kita harapkan, kita tidak eskpor bahan mentah lagi. Semuanya diolah di dalamn negeri. Nilai tambah di dalam negeri. Kesempatan kerja di dalam negeri dan tidak berhenti di minerba saja," tutur Jokowi.
Resmikan Smelter Bauksit
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024). Pembangunan smelter ini merupakan kerjasama antara PT Inalum dan PT Antam.
"Pembangunan smelter PT Borneo Alumina Indonesia ini yang merupakan kerjasama antara PT Inalum dan PT Antam hari ini kita lihat betul-betul telah kejadian dan selesai untuk fase pertamanya," kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (24/9/2024).
Dia mengatakan pembangunan smelter ini merupakan usaha pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara industri. Jokowi ingin Indonesia bisa mandiri dalam mengolah sumber daya alam (SDA).
"Tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah. Stop mengekspor bahan-bahan mentah," ujarnya.
Advertisement
Nilai Tambah
Jokowi menuturkan Indonesia akan mendapat nilai tambah yang besar apabila mengolah SDA secara mandiri. Dia mencotohkan nilai tambah untuk Indonesia meningkat hampir Rp600 triliun, usai pemerintah melarang ekspor nikel.
"Saya berikan contoh untuk nikel, nikel sebelum tahun 2020 kira-kira ekspor kita mentahan itu 1,4 sampai 2 triliun US Dollar, artinya kurang lebih 20an triliun. Begitu kita stop tahun kemarin, 34,8 billion US Dollar, artinya hampir Rp600 triliun nilai tambah menjadi kita miliki sendiri," jelas Jokowi.
Dia menuturkan kebutuhan aluminium di dalam negeri saat ini 1,2 juta ton, sebanyak 56 persennnya diimpor. Padahal, kata Jokowi, Indonesia memiliki bahan baku mentah untuk aluminium.
Jokowi meyakini smelter bauksit ini dapat menghentikan kebutuhan impor 56 persen aluminium. Dengan begitu, Indonesia tak kehilangan devisa karena impor aluminium.
"Setelah ini selesai berproduksi impor yang 56 persen ini bisa kita stop enggak impor lagi. Kita produksi sendiri di dalam negeri dan kita tidak kehilangan devisa karena dari sini kita harus keluar devisa kira-kira 3,5 billion US Dollar setiap tahunnya, angka yang besar sekali 50 triliun lebih devisa kita hilang gara-gara kita impor aluminium," tutur Jokowi.