Sukses

Targetkan 10 Ribu Wirausaha Baru di Sulteng, Cawagub AKA Sebut Santri Salah Satu Prioritas

AKA mengungkapkan sejumlah alasan 10 ribu wirausaha menyasar santri yakni tingginya semangat bisnis dan besarnya gelombang gerakan kewirausahaan di pada satu setengah decade dI Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Karim Aljufri (AKA) mengatakan dirinya dan Calon Gubenur Ahmad Ali akan melibatkan santri dalam program prioritasnya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulteng 2024 yakni saat menciptakan 10 ribu wirausahan baru di Sulteng.

“10 ribu wirausaha baru, salah satu prioritasnya menghasilkan ribuan santripreneur. Tentu pemberdayaan ekonomi kami prioritaskan juga ke pemuda gereja, Hindu darma dan dan ada dalam visi misi kami. Kami buka akses modal, pendampingan, pelatihan penjualan dan pasar bagi semua kalangan untuk usaha,” ujar pasangan nomor urut 1 ini.

AKA mengungkapkan sejumlah alasan 10 ribu wirausaha menyasar santri yakni tingginya semangat bisnis dan besarnya gelombang gerakan kewirausahaan di pada satu setengah decade dI Indonesia.

Fenomena ini melahirkan generasi baru santripreneur yang berperan mendorong pertumbuhan ekonomi seperti mendirikan koperasi, mengembangkan UMKM, bahkan ada yang memiliki inkubator bisnis.

AKA memastikan akan melibatkan pengurus pesantren, pimpinan pompes, dan pihak lainnya untuk mewujudkan santripreneur ini. Menurutnya, keterlibatan aktif para pemilik dan pompes mempercepat pengembangan individu santri dalam mempersiapkan diri 

“Kami butuh kolaborasi aktif dengan mereka (pimpinan pompes). Karena sudah terbukti peran  mereka sangat sentral yakni melahirkan mental para santri berjiwa usaha di Indonesia. Kami (pemerintah) bertugas sebagai fasilitator,” tegasnya.

Alasan lainnya adalah Sulteng menjadi wilayah yang strategis sebagai daerah penyangga IKN baru dan sebagai akses masuk bagi agenda prioritas pembangunan kedepan. AKA mengatakan Sulteng bisa dikatakan sebagai provinsi penyangga mengingat lokasinya yang strategis dan dekat dengan IKN. 

“Berapa banyak kebutuhan yang diperlukan untuk IKN, primer maupun sekunder?. Sulteng harus jadi pemain utama untuk memenuhi kebutuhan itu, kita punya SDM, punya lahan, punya dana dan punya akses kuat ke pusat (Prabowo), Santri harus ambil peran disini sebagai pengusaha,” tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Turunkan Angka Kemiskinan

AKA mengatakan dengan membangun semangat usaha di tengah para santri itu juga sebagai jalan untuk mengentaskan kemiskinan dan pengganguran yang cukup tinggi di Sulteng. Tingkat kemiskinan mencapai 11,77 persen berada di atas target tingkat kemiskinan dalam RPJMD Sulteng sebesar 7,65 persen. 

Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 3,15 persen pada Februari 2024 berada di atas target TPT Tahun 2024 mencapai 2,54 persen.

“Dengan menciptakan Wirausaha baru, banyak persoalan ikut terselesaikan termasuk menurunkan angka kemiskinan sesuai target RPJMD, kalau perlu melampaui target,” ujarnya.

Data Kementerian Agama (Kemenag) terbaru pada tahun 2022, jumlah santri di Indonesia sudah mencapai 4 jutaan. Sementara jumlah santri di Sulteng di tahun tersebut  mencapai 14 ribuan.

AKA mengatakan program bagi santri di Sulteng nantinya diharapkan berbasis pertanian, peternakan hingga perikanan. Para santri atau lulusan santri yang memiliki ide usaha bidang agrobisnis, bisa mengirimkan proposal dan bagi yang lolos seleksi akan diberikan pendanaan. 

Para santri yang lolos juga diberikan pendampingan mulai dari pengolahan tanah, persiapan benih, perawatan sampai pasca-panen supaya nilai jual dari sayuran itu jadi lebih tinggi. 

“Kami ada program pengembangkan 100.000 Ha Pertambakan Rakyat, mereka (usaha) bisa jadi bagian dari itu. Kami juga berikan asuransi Pertanian dan Nelayan, supaya mereka tidak kwatir jika terjadi bencana alam. Kami pastikan hadir untuk mereka dari hulu sampai hilir, " kata AKA.

 

3 dari 3 halaman

Gandeng Kementerian Pusat

AKA juga membeberkan program lain yakni akan bekerjama dengan program santripreuner yang sudah dijalankan oleh pemerintah pusat, baik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) hingga Kementerian Perindustrian. Kolaborasi pusat dan daerah Sulteng ini salah satunya adalah peningkatan inovasi dan memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan wirausaha syariah.

Jika santri menguasai perkembangan teknologi digital dalam menjalankan unit usaha industri, pada akhirnya santri turut serta membuka lapangan pekerjaan syariah berbasis digital.

"Para santri akan menerima pelatihan materi dasar, berdiskusi, serta serangkaian praktik yang akan membuat para santri memahami materi secara komprehensif. Materi pelatihan akan diberikan oleh para profesional yang berkompeten di bidang kreatif dan digital," kata AKA.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.