Sukses

Momen Kapolri Temui Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens

Dalam pertemuan tersebut, Kapolri Listyo mendengarkan cerita detik-detik pembebasan Kapten Philip. Pilot Susi Air tersebut menjadi korban penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Nduga pimpinan Egianus Kogoya kurang lebih 1 tahun 7 bulan, dimulai sejak 7 Februari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan tim pembebasan sandera Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Senin, 23 September 2024. Dia pun memberikan apresiasi penuh kepada negosiator dan seluruh jajaran yang berperan dalam operasi penyelamatan itu.

"Saya sangat mengapresiasi karena tim ini menggunakan pendekatan soft approach. Karena kita tahu, dalam operasi pembebasan ini keselamatan sandera merupakan prioritas utama," tutur Kapolri Listyo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/9/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Kapolri Listyo mendengarkan cerita detik-detik pembebasan Kapten Philip. Pilot Susi Air tersebut menjadi korban penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Nduga pimpinan Egianus Kogoya kurang lebih 1 tahun 7 bulan, dimulai sejak 7 Februari 2023.

Peristiwa itu terjadi ketika Kapten Philip melakukan penerbangan menuju Distrik Paro, Kabupaten Nduga. Atas kejadian tersebut, TNI-Polri langsung menggelar Operasi Paro yang melibatkan 978 personel, dengan rincian 513 TNI dan 465 Polri.

Tim pembebasan sandera berupaya membebaskan Pilot Susi Air itu dengan mengedepankan pendekatan soft approach melalui upaya negosiasi. Hingga akhirnya, dia berhasil bebas pada 21 September 2024.

Tim pembebasan sanderan yang kembali dari Kampung Yuguru dengan membawa Kapten Philip ke Mimika pun langsung melaporkan situasinya kepada Kapolres Mimika.

“Alhamdulillah, sandera dapat bebas dengan aman dan selamat. Kondisinya pun dalam keadaan sehat ketika kembali,” kata Listyo.

Adapun dalam pertemuan tersebut hadir tim negosiator pembebasan Kapten Philip yakni Edison Gwijangge, Yospian Wandikbo, dan Erlina Gwijangge. Sementara dari Polri ada Astamaops Kapolri Irjen Verdianto Iskandar Bitticaca, Wakapolda Papua sekaligus Kaops Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani, Kabid TIK Polda Papua sekaligus Kasatgas Gakkum Ops Damai Cartenz Kombes I Gusti Gde Era Adhinata, dan Kapolres Mimika Polda Papua AKBP I Komang Budiartha.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Apresiasi Upaya TNI-Polri

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi aparat TNI-Polri yang berhasil membebaskan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Marthens dari sanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Jokowi mengatakan, pembebasan ini membutuhkan proses negosiasi yang sangat panjang dan kesabaran untuk tidak bertindak represif.

"Ya ini kan proses negosiasi yang sangat panjang dan kesabaran kita untuk tidak melakukan dengan represif sehingga yang kita prioritaskan adalah keselamatan dari pilot yang disandera hingga proses panjang yang telah dilakukan TNI-Polri sudah sangat bagus, saya sangat mengapresiasi," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu 21 September 2024.

Menurut dia, Pilot Philip akan dibawa dari Kampung Yaguru, Distrik Mebarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan ke rumah sakit untuk dicek kesehatannya. Setelah itu, pilot Philip akan diterbangkan ke negara asalnya di New Zealand, Australia.

"Nanti akan dibawa dari Yaguru ke Rumah Sakit terlebih dahulu untuk dicek kesehatannya. Setelah itu, akan diterbangkan," ujarnya.

Jokowi enggan membeberkan proses negosiasi yang dilakukan untuk membebaskan pilot Philip dari sandera KKB. Usai kejadian tersebut, dia menekankan setiap kegiatan di Papua harus didampingi oleh pihak aparat keamanan.

"Dalam membangun infrastruktur jalan, membangun jembatan agar didampingi oleh pihak aparat keamanan atau pilot yang membawa logistik sampai ke Nduga sampai ke Wamena, sampai di puncak ini semuanya harus ada dikawal oleh TNI-Polri untuk keamanannya," tuturnya.

"Membangun jembatan juga harus ditunggui, oleh aparat keamanan sehingga semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada lagi peristiwa penyanderaan seperti ini," sambung Jokowi.

  

3 dari 3 halaman

Susi Berterima Kasih ke Pemerintah

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bersyukur mendengar kabar pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens, akhirnya dibebaskan dari tangan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Phillip Mehrtens yang ditahan selama 1,5 tahun bebas dalam kondisi sehat dan selamat. Susi Pudjiastuti berterima kasih kepada Presiden Jokowi atas kabar baik yang dinantinya selama setahun lebih.

Ia juga berterima kasih kepada Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Syukur disampaikan Susi Pudjiastuti via akun Twitter terverifikasi, Sabtu 21 September 2024.

"Alhamdullilah hirrabbil alamiin. Mendapat Kabar Captain Pilot Phillip Mehrtens telah kembali, sudah berada di Timika. Alloh Maha Besar dan Kasih. Terima kasih kami kepada Pemerintah Bapak Jokowi, Prabowo, Puspen TNI, Listyo Sigit Prabowo, Humas Polri," tulisnya.

Setelahnya, Susi Pudjiastuti berterima kasih kepada semua pihak yang membantu pilot Susi Air bebas. Penantian berbalut doa ini berakhir indah. Ia telah menyampaikan pernyataan sikap.

"Saya bersyukur dan menyampaikan terima kasih setelah mendengar kabar bahwa Kapten Phillip sudah kembali," kata Susi Pudjiastuti, kami lansir dari Antara, pada Sabtu 21 September 2024.

Dalam kesempatan itu, ia mengaku menerima kabar bahwa Kapten Phillip dalam keadaan sehat ketika dibebaskan dari tangan KKB. Saat ini, Phillip Mark Mehrtens berada di Timika, Papua Tengah.

Susi Pudjiastuti menjelaskan pihaknya sedang memikirkan rencana terbang ke daerah rawan konflik Papua.

"Belum tahu kalau sekarang, kami masih memikirkan. Namun saat ini kami bersyukur Kapten Philip sudah bebas," akunya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.